Tepergok Anjing Laut, Penyusup Dolphinarium Sankt Peterburg Menjerit Ketakutan

Si penyusup tiba-tiba menemukan penjaga yang tak biasa: seekor anjing laut jantan bernama Barik.

Si penyusup tiba-tiba menemukan penjaga yang tak biasa: seekor anjing laut jantan bernama Barik.

Getty Images
Seorang penyup malang terpaksa berhadapan dengan “petugas penjaga" yang tak biasa: seekor anjing laut.

Sebuah dolphinarium (akuarium lumba-lumba) Sankt Peterbug menjadi saksi bisu drama kriminal yang aneh pada Senin (25/9) malam ketika seorang pria pemabuk memutuskan untuk memenuhi cita-cita lamanya: berenang bersama lumba-lumba.

Sayangnya, si pemabuk kurang beruntung karena dolphinarium sudah tutup. Tak hilang akal, ia melompati pagar, memecahkan pintu yang terkunci, dan diam-diam masuk ke dalam.

Awalnya, aksi nekat menerobos masuk itu ternyata terbilang sukses. Apalagi, kamera CCTV tengah rusak sejak beberapa hari yang lalu sehingga tak bisa mendeteksi penyusupan. Sementara, perhatian petugas keamanan yang bertugas saat itu pun sedang teralihkan.

Namun, tidak semua orang di gedung itu tidur. Si penyusup tiba-tiba menemukan penjaga yang tak biasa: seekor anjing laut jantan bernama Barik.

Sumber: Mikhail Avdeev/VK

“Kami sengaja membuka kandang anjing laut pada malam hari sehingga mereka bisa berjalan-jalan dengan bebas di sekitar gedung,” kata Anton Brykin, perwakilan dolphinarium tersebut, seraya menjelaskan keberanian mamalia laut itu.

“Entah Barik menyerang si penyusup, atau entah bagaimana ia berhasil membuat orang itu ketakutan — tidak jelas. Namun, pria itu menjerit, bersembunyi di balik meja suvenir, dan memohon untuk menjauhkan hewan itu darinya,” kata Brykin.

Akhirnya, jeritan si penyusup yang putus asa itu menarik perhatian petugas keamanan, yang kemudian segera memanggil polisi. Barik si anjing laut menyerahkan si penyusup kepada polisi saat mereka tiba di tempat kejadian. Barik pun segera pergi dan kembali berpatroli.

Penjahat Sankt Peterburg gemetar, Barik tepuk tangan!

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki