Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov meminta koalisi pimpinan AS untuk tidak membela Jabhat al-Nusra. Demikian hal tersebut dilaporkan TASS, Jumat (22/9).
“Terlepas dari kenyataan bahwa ISIS semakin terdesak dari Suriah dan Irak, langkah-langkah tambahan patut dipertimbagkan demi membuat wilayah tersebut benar-benar stabil,” ujar Lavrov dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-72.
“Perlu diingat bahwa kita tidak hanya perlu melawan ISIS, tapi juga al-Nusra yang akhir-akhir ini diberikan kelonggaran (toleransi) dengan alasan apa pun oleh koalisi pimpinan AS.”
Setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson pada Selasa (19/9), Lavrov mengatakan bahwa pihak AS sendiri telah mengakui bahwa mereka merasa harus menghancurkan Jabhat al-Nusra. Menlu Lavrov pun berharap bahwa AS benar-benar akan merealisasikan pernyataannya itu, bukan cuma sekadar beretorika.