Mengapa Turis Membuat Piramida Batu?

Di tepi Sungai Katun di distrik Ongudai.

Di tepi Sungai Katun di distrik Ongudai.

Kirill Kukhmar/TASS
Jika Anda berada di dataran tinggi, Anda mungkin akan menemukan banyak puncak gunung kecil yang terbuat dari batu, yang disebut 'gurias' atau 'tur' di Rusia ('cairns' di Inggris). Biasanya, para turis hanya meninggalkannya sebagai kenangan. Namun, dari manakah tradisi ini berasal?

Pada zaman kuno, orang-orang di seluruh dunia akan membangun piramida sebagai tengara atau penunjuk arah. Misalnya, piramida besar menunjuk ke gundukan pemakaman atau dolmen. 'Guria' yang ditempatkan secara berkala dapat menunjukkan arah pergerakan. Sementara itu, 'Guria' di puncak gunung menandai titik tertinggi.

Suku Buryat dan Tuvinia memiliki struktur serupa yang disebut 'obo', yang juga ditemukan di dekat jalan dan jalur gunung. Anda juga bisa melihat pita di atasnya. 'Obo' ditempatkan sebagai tanda penghormatan kepada roh-roh lokal.

Para pendaki modern yang suka menjelajahi gunung juga membangunnya untuk menandai rute mereka, agar tidak tersesat dan meninggalkan jejak mereka kepada pendaki yang akan datang.

Namun, ada juga turis yang membuat piramida hanya karena jenuh atau bosan. Sesuatu yang mirip dengan prasasti: "Ivan pernah di sini", tetapi terbuat dari batu.

Di jalan menuju Teriberka.

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki