Apa yang Dilakukan Warga Soviet untuk Menikmati Liburan? (FOTO)

Yakov Berliner/Sputnik
Bagaimana Anda menghabiskan waktu libur jika Anda tinggal di Uni Soviet pada tahun 1970-an? Seperti apa liburan lengkap versi Soviet dan berapa biayanya?

Banyak orang Rusia dari generasi yang lebih tua memiliki kenangan indah tentang voucher liburan gratis yang biasa diterima warga Soviet dari majikan mereka. Voucher ini memungkinkan mereka untuk tinggal hingga empat minggu di hotel atau resor kesehatan yang menyediakan makanan,melakukan tamasya, dan menikmati disko hingga larut malam. Bagi beberapa orang yang paling mungkin dilakukan adalah mengunjungi kerabat mereka di negara tersebut. Liburan di pantai masih berada di luar jangkauan  mereka. Bagi mereka, berenang di sungai, memancing, dan menyiangi kebun adalah satu-satunya kesenangan yang tersedia. Jadi, bagaimana orang Soviet biasa menghabiskan liburan mereka?

 Bagaimana cara pembayaran liburan?

Warga menikmati hari yang cerah di pusat liburan Brigantina di Anapa, Wilayah Krasnodar, 1982

Secara umum, konsep cuti tahunan berbayar di Rusia baru diperkenalkan pada tahun 1918. Hingga 1967, jatah cuti tahunan hanya 12 hari kerja, kemudian dinaikkan menjadi 15 hari (sekarang menjadi 28 hari kalender, atau 20 hari kerja). Namun, beberapa orang berhak atas cuti yang lebih lama. Misalnya, jika seseorang bekerja di Far North, jatah cuti mereka adalah 45 hari kerja. Bagi mereka yang bekerja di lembaga pendidikan, jatah cuti bervariasi dari 24 hingga 48 hari kerja. Mereka yang bekerja di industri berbahaya mendapat 36 hari kerja. Sebelum mengambil cuti, setiap orang menerima apa yang disebut uang liburan, yaitu gaji rata-rata selama cuti  ditambah dengan gaji untuk hari-hari mereka sudah bekerja  dalam satu bulan. Maka, uang untuk liburan dua hingga tiga minggu sering kali sama besarnya dengan gaji sebulan penuh. Kebanyakan orang lebih suka berlibur di musim panas. Jadi, apa yang bisa mereka beli?

Hore! Voucher liburan!

Pada zaman Soviet, ada banyak resor kesehatan di seluruh negeri di mana orang-orang menghabiskan liburan mereka sembari melakukan perawatan medis. Pada tahun 1970-an, ada ribuan resor kesehatan di Wilayah Krasnodar, Krimea, Abkhazia, Altay, dan Danau Baikal. 

Sanatorium Livadia (bekas istana tsar) di Krimea

Pengunjung resor kesehatan ini mendapatkan pemeriksaan kesehatan lengkap, diet khusus, dan hiburan setiap malam. Pada dasarnya, ini adalah resor all-inclusive versi Soviet di mana para wisatawan tidak perlu mengeluarkan uang lagi untuk hal lain. 

Pemandian Radon di sanatorium Kirov di Pyatigorsk, Kaukasus Utara

Tergantung resornya, voucher liburan untuk menginap selama tiga minggu di resor kesehatan di tepi laut seharga 160-220 rubel (gaji bulanan rata-rata sekitar 170 rubel), sementara voucher ke hotel tanpa perawatan medis sekitar 40 rubel. Namun, hampir tidak ada yang harus membayar harga penuh. Biasanya, para pekerja hanya membayar sepertiga dari harga penuh, sementara para pensiunan, veteran, dan janda menerima voucher liburan secara gratis. 

Pengunjung berkonsultasi dengan ahli gizi di sanatorium Pabrik Baja Serp i Molot, Moskow, 1981

Ben Elmann berbagi kenangan masa kecilnya: "Saya pergi ke Anapa pada bulan September tahun 1986, ke sebuah hotel  yang dinamai Eugenie Cotton, bersama ayah saya dengan voucher yang ia terima dari serikat buruhnya. Saat itu saya berusia sekitar 14 tahun. Itu seperti liburan all-inclusive versi Soviet. Vouchernya termasuk dua tempat tidur untuk empat orang, empat kali makan dalam sehari, dan pemeriksaan kesehatan pada saat kedatangan, setelah itu ada berbagai prosedur medis. Saya tidak ingat apakah kamar kami memiliki toilet, tapi yang pasti tidak ada bak mandi atau pancuran. Semua orang mandi di pemandian bersama. Makanannya sangat enak, dan bisa memilih hidangan sesukanya. Bangunan hotel sejauh yang saya ingat, terletak hampir di tepi laut. Tidak ada masalah dalam menemukan tempat di pantai." 

Para wisatawan bersantai di pantai sanatorium Tikhy Don yang memiliki beberapa peternakan kolektif

Mendapatkan voucher liburan ke tempat seperti itu cukup sulit, terutama jika resornya berada di Sochi atau Yalta. Setiap perusahaan mendapat jatah voucher liburan dalam jumlah tertentu, dan ada daftar tunggu untuk mendapatkannya. 

Terapi fisik di sebuah sanatorium Soviet, 1981

Seorang karyawan biasa hanya bisa berharap untuk menerima voucher liburan musim panas setiap beberapa tahun sekali. Selain itu, para wisatawan harus berbagi kamar satu sama lain, dan tidak ada cara untuk mengetahui dengan siapa Anda akan berbagi kamar. Banyak dari resor kesehatan ini telah diubah menjadi hotel biasa dan kini mematok harga yang jauh lebih tinggi.

Wisatawan mandiri

Beberapa orang pergi ke laut jika mereka mampu membeli tiket kereta atau pesawat. Tujuan yang paling populer adalah pantai selatan Krimea (Alushta, Yalta), Sochi, Anapa, dan Abkhazia.

Berkemah di pantai Laut Hitam

Akomodasi disewa dari penduduk setempat. Di masa lalu, jumlah hostel dan hotel tak sebanyak sekarang, dan harganya pun relatif murah. Misalnya, di Krimea pada tahun 1970-an, harga satu tempat tidur berkisar antara 1 hingga 3 rubel per hari. Beberapa pasangan yang sudah menikah berhasil menyewa satu kamar untuk diri mereka sendiri, sementara para pelancong lajang sering kali harus berbagi kamar dengan orang asing.

Diana dari Sankt Peterburg mengenang pengalamannya: "Saya pergi ke Laut Hitam, dua kali ke Sevastopol bersama bibi saya. Kami menyewa akomodasi dari penduduk setempat dan membeli tiket kereta api kelas tiga (bibi saya adalah seorang guru, ibu saya seorang insinyur, ia juga menerima uang pensiun untuk ayah saya, yang adalah seorang militer yang telah gugur). Kami juga berlibur di Jurmala bersama ibu saya, juga menyewa akomodasi dari penduduk setempat. Lebih mudah bagi orang-orang dari Sankt Peterburg untuk menyewa kamar di sana karena mereka dianggap sebagai orang yang berbudaya, sehingga penduduk setempat sering bertemu dengan kereta api dari Leningrad. Seingat saya, harga kamar di Jurmala bisa mencapai 7 rubel per hari." 

Liburan di Laut Hitam

Jika seseorang mempunyai mobil - sesuatu yang jarang terjadi pada masa Soviet - maka itulah cara mereka menghabiskan liburan. Mereka mengemasi tenda, panci masak, dan persediaan makanan untuk dua minggu ke dalam Lada atau Volga mereka, dan seluruh keluarga pun berkendara ke selatan.

Elena, yang berasal dari Moskow tapi kini tinggal di Praha, menuliskan kenangannya: “Ketika kami pergi berlibur dengan mobil, kami membawa sebanyak mungkin makanan yang tidak mudah rusak: kaleng, sereal, sosis kering... Saya rasa kami bahkan melelehkan mentega dan membawanya bersama kami dalam toples. Dan kami selalu membawa tisu toilet. Jika lupa, ya sudah, karena tidak ada peluang untuk membelinya di mana pun.”

Berkemah di Wilayah Kostroma, 1976

Orang-orang yang bepergian ke resor laut  memasak sendiri atau makan di kantin setempat. Harga kebab sebesar 75 kopek (uang tembaga Rusia), sementara makan malam untuk dua orang di restoran bisa menghabiskan 10 rubel. Rekreasi termasuk menyewa perahu dengan biaya sekitar 40-50 kopek per jam, wahana taman hiburan seharga 50 kopek, atau naik perahu seharga 1,5 rubel. Para turis sering membawa pulang buah-buahan juga buah beri dari selatan. Kadang-kadang mereka bahkan membuat selai di resor.

Bukankah menyenangkan memiliki rumah di pedesaan?

Menurut kantor berita TASS, pada tahun 1968 Krimea menerima 3 juta pelancong independen dan 1 juta wisatawan dengan voucher liburan, sedangkan pada tahun 1988, angkanya masing-masing 6 dan 2 juta.

Secara keseluruhan, pada tahun 1991, resor-resor kesehatan di seluruh Uni Soviet dapat menampung 1,3 juta orang, sementara jumlah penduduknya pada tahun 1986 mencapai 286 juta jiwa.

Blogger populer, Germanych menyinggung eksklusivitas dari liburan di tepi laut: “Di antara kerabat saya, tak ada yang pernah ke Laut Hitam (atau bahkan ke Laut Azov atau Kaspia). Di antara teman-teman sekelas saya (dan juga orang tua mereka), tidak ada yang pernah pergi ke laut. Ketika saya bertugas di militer, khususnya di Siberia, saya rasa tak ada satu pun dari rekan-rekan militer saya yang pernah pergi ke laut.”

Waktu Dacha, 1986

Dengan kata lain, tidak semua orang mampu membayar sendiri perjalanan ke laut atau perkemahan liburan. Jika remaja atau siswa tidak mampu membayar untuk perkemahan musim panas, orang dewasa sering memilih opsi yang paling murah, yang pergi ke pedesaan. Tidak banyak orang yang memiliki dacha (rumah pedesaan di pinggiran Rusia) sendiri, tetapi hampir semua orang memiliki kerabat yang tinggal di pedesaan. Mereka dapat mengunjungi kerabat tersebut dan menghabiskan waktu dengan menyiangi kebun tuan rumah, mandi di kolam setempat, dan memancing.

Pilihan populer lainnya adalah menyewa dacha untuk musim panas. Ini bisa sangat murah dan sering kali hanya terdiri dari menyewa teras atau beberapa kamar di dalam rumah. Harganya tergantung pada jaraknya dari kota besar dan seberapa mudah diakses dengan transportasi. Namun, tentu saja, tidak peduli seberapa besar atau kecilnya dacha itu, bisa dipastikan rumah itu tidak memiliki air ledeng atau toilet - fasilitas-fasilitas ini adanya di luar.

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki