Bagaimana Penampakan dari Titik Paling Timur Rusia?

Alexei Zhirukhin
Anda benar-benar berdiri di tepi benua Eurasia, melihat desa Eskimo kuno dan bahkan dapat melambai ke penduduk Alaska — ketika cuaca cerah!

Cape Dezhnev adalah titik daratan paling timur Rusia.

Garis pantai yang tinggi dan berbatu, jurang lautan es yang ekstrim, serta angin kencang yang hampir membuat Anda jatuh. Ini adalah Tanjung Dezhnev, titik daratan paling timur Rusia — dan seluruh Eurasia.

Ada apa di Tanjung Dezhnev?

Titik paling ujung benua terletak di daerah terpencil Semenanjung Chukotka (Timur Jauh Rusia) di tanjung setinggi 740 meter. Di sana, Anda dapat melihat monumen mercusuar untuk Cossack Rusia Semyon Dezhnev, yang pertama mencapai titik itu. Ada sebuah plakat yang terlihat dari laut, dengan prasasti peringatan dan obelisk perunggu untuk Dezhnev sendiri.

Sebelum pertengahan 1950-an (ketika monumen mercusuar saat ini didirikan), hanya ada sebuah salib kayu. Anda dapat berjalan mengitari obelisk, turun ke pemukiman Eskimo yang sepi di Naukan. Sampai pertengahan abad ke-20, wilayah itu merupakan pemukiman paling timur Eurasia yang dihuni secara permanen oleh 400 orang. Namun, pada tahun 1958, mereka ditempatkan kembali, karena desa itu tampaknya terlalu dekat dengan perbatasan AS. Apa yang tersisa dari rumah mereka hanyalah reruntuhan batu dan rahang paus raksasa, yang ditanam di tanah untuk dijadikan gantungan perahu. Tanah-tanah ini dianggap suci: tidak mungkin Anda mengutuk di sana. Anda juga tidak dapat berbicara dengan keras, apalagi menodai tanah dengan membuang sampah.

Dalam cuaca cerah, Anda dapat melihat Kepulauan Diomede dari sana (perbatasan laut AS–Rusia yang terletak tepat di antara dua negara tersebut)… dan pantai Alaska! Faktanya, jarak total antara Eurasia dan AS melalui Selat Bering sejauh 86 kilometer.

Jadi, siapa Dezhnev?

Cossack Semyon Dezhnev (1605-1673) adalah salah satu penjelajah legendaris Rusia. Lahir di sebuah desa di Wilayah Arkhangelsk (di Rusia Utara), ia pertama kali bertugas sebagai pelaut di kapal dagang dan kemudian sebagai Cossack di Siberia. Pada akhir 1630-an, ia berakhir di Yakutia, di mana ia mengumpulkan pajak dari penduduk setempat. Pekerjaan itu tentu mengancam nyawa: dia harus mencari orang di hutan taiga dan tundra yang lebat; dan jujur ​​saja, tidak semua orang mau membayar pajak.

Selama perjalanan itu, Dezhnev dan sekelompok Cossack menemukan salah satu sungai besar di Timur Jauh Rusia, Kolyma, serta mendirikan beberapa pemukiman. Akhirnya, pada musim panas 1648, ekspedisinya meninggalkan Kolyma dan melakukan perjalanan lebih jauh ke timur melalui perjalanan laut, mencapai tepi benua, yang oleh Dezhnev dijuluki Tanjung "Hidung Batu Besar" dalam catatannya.

Penjelajah juga melihat dua pulau yang dihuni oleh masyarakat adat (sekarang dikenal sebagai Kepulauan Diomede). Kemudian, ekspedisi berlayar mengitari tanjung ke hilir, akhirnya mendirikan benteng kecil (ostrog) di Anadyr (ibu kota Chukotka). Kapal mereka karam di Semenanjung Kamchatka, tetapi beberapa bulan kemudian, kelompok itu berhasil kembali ke Yakutsk. Kemudian, Dezhnev menjelajahi wilayah Chukotka modern, tetapi tidak pernah mencapai tanjung: usaha itu terlalu berbahaya. Dia meninggal di Moskow, di mana dia datang dari Yakutsk untuk menyerahkan uang yang terkumpul kepada negara. Pada akhir hidupnya, dia sudah menjadi ataman Yakutsk (komandan militer pasukan Cossack setempat), yang bertanggung jawab atas seluruh ostrog.

Pada tahun 1728, ekspedisi yang dipimpin oleh Vitus Bering (orang Denmark yang melayani Rusia), sampai di tempat itu. Penjelajah Inggris — James Cook, menyarankan agar selat itu dinamai untuk menghormati Bering, dengan tanjungnya disebut 'Vostochny' ('Timur').

Baru pada pertengahan abad ke-18, ketika catatan Semyon Dezhnev ditemukan di ostrog Yakutsk, baru diketahui bahwa ekspedisinya telah mencapai titik jauh lebih awal. Pada tahun 1898, Cape Vostochny berganti nama menjadi Cape Dezhnev, seperti yang disarankan oleh ‘Russian Geographical Society’ (“Masyarakat Geografis Rusia”). 

Bagaimana cara mencapai tepi Eurasia?

Bahkan hingga saat ini, perjalanan ke Cape Dezhnev adalah suatu hal yang benar-benar ekstrem dan membutuhkan pelatihan fisik dan mental. Tepi benua merupakan tumpuan dari angin kencang, yang dapat bersembunyi dari balik bukit vulkanik, atau di belakang monumen penjelajah. Cuaca terus berubah: ketika matahari yang terik sedang bersinar, sesaat setelahnya berubah menjadi mendung gelap yang disertai hujan atau salju. Terdapat wilayah alam liar di sepanjang jalan, dan hampir tidak ada kesempatan untuk bertemu manusia. Namun, tempat ini dikunjungi oleh beberapa ratus wisatawan dalam setahun, ditemani oleh pemandu lokal yang berpengalaman. Jadi, lebih baik tidak bepergian ke sini sendirian.

Cara pertama untuk sampai ke sini adalah dengan melakukan perjalanan hiking. Pemukiman berpenghuni terdekat dengan tanjung adalah desa timur Uelen, yang berjarak 10-15 kilometer melintasi tundra. Namun, rute paling umum dimulai di desa Lavrentiya, tempat bandara berada. Jaraknya sekitar 100 kilometer dari tanjung. Mendaki adalah pilihan termurah dan paling menantang.

Cara kedua — dan paling populer — untuk mencapai tanjung adalah dengan perahu ekspedisi dari Lavrentiya. Turis berlayar di atas Laut Bering yang dingin selama beberapa jam, sebelum menghabiskan malam di tenda dekat tanjung atau melakukan perjalanan pulang setelah sedikit istirahat.

Atau mungkin, dengan melakukan perjalanan dengan kapal pesiar. Namun, seseorang masih harus naik perahu motor kecil dari kapal untuk mencapai tujuan akhir. Cara ini adalah pilihan yang paling mahal, tetapi nyaman.

Dalam kasus yang sangat jarang, seseorang dapat terbang ke tanjung dari Lavrentiya dengan helikopter. Karena angin kencang dan pantai berbatu, hanya pilot dengan keahlian hebat yang dapat mendarat di sana — dan hanya dengan keadaan cuaca yang sangat baik.

Selanjutnya, ada permukiman paling timur di seluruh Eurasia yang berjarak tak sampai 100 kilometer dari Alaska, AS!

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki