Pusat kota Rybinks.
Alexander Roscshin/TASSRybinks, kota yang mendapat julukan "Kota Pedagang" ini terletak sekitar 320 kilometer di sebelah utara Moskow di Yaroslavl Oblast. Kota ini mengubah jalan-jalan pusatnya kembali seperti 150 tahun yang lalu. Sejumlah besar bangunan tua dilestarikan di sini, dan beberapa tahun yang lalu pemerintah kota memutuskan bahwa pertokoan di kota ini harus membuat desain eksterior toko mereka dengan gaya pra-revolusioner. Alhasil, kini banyak turis datang ke Rybinks hanya untuk memotret pusat sejarah kota Sungai Volga yang tampak otentik ini.
Papan nama bertuliskan "Tirai" dalam bahasa Rusia.
ETNO-KUZNYA/ Mitya KuznetsovIde merekonstruksi kota ini untuk menunjukkan sisi sejarahnya dimulai pada tahun 2017, ketika seorang desainer dan musisi lokal bernama Dmitry Kuznetsov datang dengan ide untuk membawa kembali tampilan sejarah yang apik ke kampung halamannya.
Sebuah kios tembakau.
ETNO-KUZNYA/ Mitya KuznetsovSebelumnya, bangunan tua ditutupi dengan gaya modern untuk toko dan kantor yang menyebabkan disonansi antara periode dan gaya arsitektur kota yang berbeda-beda.
Toko kelontong dengan papan nama toko bertuliskan "Roti, buah-buahan, daging, anggur".
ETNO-KUZNYA/ Mitya KuznetsovKuznetsov kemudian menyarankan untuk membuat spanduk pertokoan menggunakan alfabet lama seperti yang terlihat pada era Kekaisaran Rusia dan melakukannya secara manual sehingga bagian tengahnya terlihat seperti foto pada akhir abad ke-19. Dia menyebut proyeknya sebagai museum terbuka dari gaya kuno.
Kantor bandar taruhan. Tertulis bahwa bangunan itu ada sejak 2001.
ETNO-KUZNYA/ Mitya KuznetsovKantor bandar taruhan dan toko kosmetik adalah toko pertama menyetujui eksperimen ini. "Kayu, baja galvanis, inilah dasarnya," ujar Kuznetsov. "Kami menggunakan cat akrilik, dan bukan cat minyak seperti sebelumnya. Yang terpenting adalah dikerjakan secara manual, seniman yang bekerja".
Di pusat perbelanjaan lokal.
ETNO-KUZNYA/ Mitya KuznetsovKemudian, ide kreatif Kuznetsov didukung oleh pemerintah daerah yang mewajibkan semua perusahaan atau pertokoan di distrik untuk membuat tampilan toko mereka dengan gaya yang sudah Kuznetsov dan timnya desain untuk spanduk dua toko awal tersebut.
Bengkel pembuatan jam tangan.
ETNO-KUZNYA/ Mitya KuznetsovPara desainer yang akan merekonstruksi pertokoan itu lalu mempelajari ejaan bahasa Rusia menggunakan buku teks dari abad ke-20. Ada kemungkinan bahwa bahkan tidak semua orang Rusia modern bisa segera memahami apa yang tertulis, tetapi jika mereka membaca dan mempelejari ejaan itu untuk kedua kalinya, mereka akan mengetahuinya. Itu terbukti dari eksterior spanduk dan papan nama toko-toko di sana yang terlihat sangat asli dan berhasil menampilkan suasana abad ke-19!
Toko perhiasan, toko wallpaper, dan perusahaan penyelenggara acara (event organizer).
ETNO-KUZNYA/ Mitya KuznetsovLebih dari 200 papan tanda toko telah diganti, dan biaya untuk itu sebagian besar dikompensasi oleh pemerintah kota.
Pria jasa pengiriman dengan gaya retro.
Delivery ClubBeberapa perusahaan di sana bahkan melakukan langkah lebih jauh. Salah satunya Delivery Club yang memutuskan bahwa kota retro ini harus memiliki kurir dengan penampilan retro. Tampilan umum kurir dengan jaket berkerudung modern berubah menjadi petugas dengan mantel klasik. Tidak sampai situ saja, para kurir pengiriman itu juga tidak menggunakan ransel modern tetapi membawa kotak dengan tali kulit. Jika ada aplikasi pengiriman makanan saat era Tsar Rusia, mungkin kurir mereka akan terlihat persis seperti ini. Namun, perusahaan mencatat bahwa mereka tidak menjanjikan kurir akan berpakaian seperti ini sepanjang waktu karena seragam modern lebih nyaman, tetapi dari waktu ke waktu mereka bisa muncul dengan mengenakan seragam vintage.
Inilah toko kelontong Rusia, Vkusvill.
VkusvillJadi, jika Anda ingin melakukan perjalanan kembali ke abad ke-19, silakan memulainya dimulai di jalan menuju kota Rybinsk. Pada hari Sabtu, kereta komuter dengan traksi lokomotif berangkat dari Yaroslavl. Semoga perjalanan ke masa lalu Anda menyenangkan!
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda