Tiga Aktivitas Wisata untuk Orang Tua Selama di Moskow

Moskow menawarkan banyak atraksi dan aktivitas untuk orang-orang tua.

Moskow menawarkan banyak atraksi dan aktivitas untuk orang-orang tua.

Getty Images
Setiap tahun, semakin banyak turis asing mengunjungi Moskow. Di antara mereka, tak sedikit pula yang sudah berumur. Yang jelas, ada banyak atraksi dan aktivitas yang ditawarkan kota ini untuk orang-orang tua.

1. Mengunjungi Bungker 42

Moskow dapat membangkitkan kenangan akan ketegangan Perang Dingin, tarik urat antara Kennedy dan Khrushchev selama Krisis Rudal Kuba, dan tantangan Reagan pada Soviet melalui “inisiatif Star Wars-nya” yang terkenal. Jadi, Anda atau orang tua Anda tengah berada Moskow, mengunjungi Bungker 42 di Museum Perang Dingin adalah suatu keharusan.

Bungker itu terletak di pusat kota. Menurut situs webnya, bungker itu merupakan bungker antinuklir pertama di wilayah bekas Uni Soviet yang dibuka untuk umum. Berada 65 meter di bawah tanah, Anda akan menemukan bekas pos komando Angkatan Udara Soviet. Museum ini juga menawarkan tur ke ruangan perang nuklir Stalin.

Bungker 42 menawarkan tur ke ruangan perang nuklir Stalin.

Tempat itu dikatakan telah beralih ke mode otonom pada Oktober 1962 pada puncak Krisis Misil Kuba. Jika Anda ingin menghidupkan kembali kepanikan di kedua sisi Atlantik, ikutilah tur sejarah di dalam bungker.

Ada banyak museum lain di ibu kota Rusia. Dua yang paling populer di kalangan wisatawan asing adalah museum yang dipersembangkan untuk sejarah GULAG dan eksplorasi ruang angkasa Soviet.

2. Mengikuti Tur Kremlin

Namun, Anda tidak disarankan untuk sekadar mendengarkan kisah-kisah GULAG dan perlombaan eksplorasi ruang angkasa Soviet. Kremlin Moskow menawarkan lebih banyak atraksi dan semuanya berada di satu tempat.

Dengan lebih dari 4.000 koleksi unik berusia ratusan tahun, Oruzheynaya palata (Gudang Persenjataan) adalah salah satu museum yang tak boleh dilewatkan.

Di dalam kompleks Kremlin terdapat banyak museum. Oruzheynaya palata (Gudang Persenjataan) dengan lebih dari 4.000 koleksi unik berusia ratusan tahun dan Katedral Arkhangelsky (tempat pangeran-pangeran agung Moskow dan tsar pertama Rusia disemayamkan) adalah tempat-tempat yang tak boleh dilewatkan.

Kremlin itu sendiri merupakan kediaman resmi Presiden Putin dan sebagian besar ditutup untuk umum. Meski begitu, Anda tetap bisa mengecek bagian-bagian yang boleh dikunjungi turis. Lagi pula, masih banyak atraksi menarik yang bisa dilihat di sana, seperti Meriam Tsar dan Lonceng Tsar.

Majalah Time memasukkan Taman Zaryadye sebagai salah satu yang terbaik di dunia.

Setelah puas mengelilingi Kremlin, berjalan-jalanlah di Lapangan Merah. Pada malam hari, Anda mungkin mau mengunjungi Teater Bolshoi yang berada tak jauh dari Lapangan Merah. Sekitar beberapa ratus meter dari Lapangan Merah terdapat Taman Zaryadye yang baru dibuka pada 2017 lalu. Dengan beberapa zona iklim Rusia, taman itu dimasukkan majalah Time sebagai salah satu yang terbaik di dunia.

3. Mengarungi Sungai

Anda juga bisa menikmati pemandangan indah Moskow tanpa perlu menghabiskan banyak energi dengan mengikuti tur menyusuri sungai. Anda bisa menghabiskan satu atau dua jam, atau bahkan sepanjang hari.

Jantung kota Moskow akan terbuka lebar untuk Anda.

Kremlin, Katedral St. Basil, Katedral Kristus Sang Juru Selamat, dan patung Pyotr yang Agung yang menjulang tinggi — jantung kota Moskow akan terbuka lebar untuk Anda.

Biara Ugresha didirikan pada 1380 oleh Pangeran Moskow Dmitry Donskoy.

Selain itu, ada pula tur yang memungkinkan Anda untuk mengunjungi Biara Ugresha di pinggiran kota Moskow. Menurut legenda, biara itu didirikan pada 1380 oleh Pangeran Moskow Dmitry Donskoy dalam perjalanannya menuju pertempuran melawan orang-orang Tatar. Kapal akan melewati kediaman abad pertengahan tsar di Kolomenskoe, yang juga sangat indah. Yang jelas, tidak ada kemacetan!

Kremlin adalah jantung Rusia, tetapi, seperti benteng lainnya, mungkin agak sulit untuk dimasuki. Berikut adalah jawaban atas beberapa pertanyaan paling populer tentang cara mengunjungi Kremlin.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki