Ramaikan Piala Dunia, Bus Wisata ‘Wonderful Indonesia’ Akan Keliling Kota Moskow dan Sankt Peterburg

Bus wisata ‘Wonderful Indonesia’ di Lapangan Merah, Moskow, Rusia.

Bus wisata ‘Wonderful Indonesia’ di Lapangan Merah, Moskow, Rusia.

KBRI Moskow
Baru-baru ini, sebuah pemandangan unik terlihat di pusat kota Moskow. Sebuah bus wisata bergambar Candi Borobudur berhenti di dekat Lapangan Merah, menaikkan dan menurunkan penumpang, dan menarik perhatian orang-orang di sekitarnya.

Sebuah bus wisata bertema ‘Wonderful Indonesia’ berhenti di Lapangan Merah, samping Istana Kremlin, untuk menaikkan dan menurunkan turis-turis lokal dan asing, Minggu (3/5). Bus bergambar Candi Borobudur dengan logo ‘Wonderful Indonesia’ dan ‘Asian Games 2018 Jakarta-Palembang’ itu berkeliling menelusuri jalan-jalan utama ibu kota mulai 1 – 20 Juni 2018.

Berdasarkan siaran pers KBRI Moskow yang diterima Russia Beyond, Senin (4/5), desain ‘Wonderful Indonesia’ padai bus yang berhenti di Lapangan Merah tersebut berhasil menarik perhatian orang-orang di sekitarnya. Desain tersebut tampak sangat kontras dengan latar belakang Katedral St. Basil yang terkenal.

Selain bus bergambar Candi Borobudur, ada pula bus wisata lainnya yang menggambarkan keindahan Pulau Dewata. Bus ini juga menelusuri jalur-jalur utama di ibu kota, tapi pada rute yang berbeda. Kehadiran kedua bus ‘Wonderful Indonesia’ itu merupakan bagian dari kampanye pariwisata Indonesia di Rusia yang dilakukan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

Tak hanya itu, kampanye ‘Wonderful Indonesia’ juga dilakukan melalui sebuah papan iklan digital di dua tempat strategis di ibu kota, yaitu Novy Arbat dan Yerevan Plaza mulai 15 Juni hingga 16 Juli 2018 mendatang.

Selain di Moskow, kampanye serupa juga akan dibuat di Sankt Peterburg, salah satu kota wisata utama dan kota terbesar kedua di Rusia. Berdasarkan informasi dari Kementerian Pariwisata RI, sebanyak 17 unit bus besar dengan desain yang menggambarkan objek-objek wisata Indonesia akan beroperasi mulai 18 Juni hingga 9 September 2018, dan empat unit bus besar lainnya pada 18 Juni sampai 19 Agustus 2018. Sementara, ada pula empat unit bus mini yang akan beroperasi pada 18 Juni – 15 Juli 2018. Bus-bus tersebut akan menelusuri berbagai jalur utama dan jalan tersibuk Sankt Peterburg.

Gencar Promosi

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia M. Wahid Supriyadi mengatakan, pemerintah memang gencar mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia di Rusia. Belum lama ini, KBRI bahkan menggelar serangkaian kegiatan Festival Kuliner Indonesia di Moskow dan pagelaran budaya Indonesia di Sankt Peterburg, Moskow, dan Oblast Moskovskaya.

“Melalui (kampanye) ‘Wonderful Indonesia’ ini, kami harap masyarakat Rusia dan turis asing yang sedang berada di Rusia semakin mengenal dan tertarik untuk berkunjung ke Indonesia,” kata Dubes Wahid. “Salah satu bentuk lain promosi budaya dan pariwisata Indonesia di Rusia adalah dengan menyelenggarakan Festival Indonesia ketiga di Moskow pada 3 – 5 Agustus 2018.”

Rusia merupakan negara yang potensial bagi pariwisata Indonesia. Dari tahun ke tahun, jumlah wisatawan Rusia ke Indonesia terus meningkat. Data Kementerian Pariwisata RI menunjukkan, jumlah wisatawan Rusia ke Indonesia pada 2017 mencapai 110.529 orang, naik 37,28 persen dari tahun 2016 yang tercatat sebanyak 80.514 orang. Persentase kenaikan ini merupakan yang tertinggi di antara wisatawan negara-negara lain yang berkunjung ke Indonesia.

Di sisi lain, Moskow dan Sankt Peterbug sama-sama merupakan dua kota yang selalu ramai turis. Apalagi, selama sebulan ke depan, kedua kota tersebut akan menyambut para penggemar sepak bola dari seluruh dunia. Moskow dan Sankt Peterbug termasuk dua dari sebelas kota tuan rumah Piala Dunia FIFA 2018™. Karena itu, sebagaimana yang disampaikan KBRI melalui siaran persnya, promosi citra ‘Wonderful Indonesia’ sangat tepat dilakukan di kedua kota ini.

Rusia kini menjadi salah satu destinasi menarik bagi wisatawan Indonesia. Dubes Wahid bahkan melihat bahwa Rusia berpotensi menjadi destinasi baru wisata religi.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki