Sepuluh Perkara Umum yang Sebaiknya Tak Anda Lakukan di Rusia

Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Selama di Rusia, pastikan Anda selalu membawa paspor ke mana pun Anda pergi dan jangan terlalu banyak tersenyum — tidak akan ada yang sakit hati!

1. Terlalu banyak senyum

Mungkin Anda bermaksud ramah, tapi di Rusia, orang-orang tak akan menganggap Anda sombong jika tidak tersenyum. Dibandingkan dengan masyarakat di Barat, atau bahkan di Indonesia, orang Rusia lebih jarang tersenyum kepada orang asing. Orang Rusia biasanya hanya tersenyum kepada kenalan atau kerabat mereka. Karena itu, mereka cenderung merasa tak nyaman jika orang asing tersenyum pada mereka.

2. Lupa membawa paspor

Di Rusia, seorang polisi bisa mencegat dan memeriksa kelengkapan dokumen identitas atau paspor Anda. Polisi berhak untuk menahan seseorang (bukan cuma orang asing) selama tiga jam untuk menemukan identitas mereka. Jika dicegat, jangan cemas. Selama Anda tidak melakukan kesalahan apa pun, tak ada yang perlu dikhawatirkan. Yang penting, Anda harus selalu bersikap sopan dan hormat pada polisi.

3. Membiarkan orang tua berdiri di angkutan umum

Ini semacam aturan tak tertulis di seluruh dunia, tak terkecuali di Rusia. Saat mengendarai transportasi publik, memberikan kursi kepada orang tua atau perempuan hamil sudah menjadi kebiasaan umum. Beberapa pria Rusia bahkan tak akan duduk jika seorang perempuan berdiri di dekatnya.

4. Memanggil perempuan dengan panggilan “perempuan”

Di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, seorang perempuan lazim dipanggil “mbak”, sedangkan pria kerap dipanggil “mas”. Di Rusia, tak ada cara khusus untuk memanggil pria atau perempuan, seperti “mister” atau “miss” dalam bahasa Inggris. Kata sapaan terhadap seseorang di Rusia dibedakan menurut penampilannya — masih tergolong muda atau sudah tua. Orang-orang muda — atau setidaknya masih terlihat demikian — biasanya dipanggil “devushka” (perempuan muda) atau “molodoy chelovek” (laki-laki muda), sedangkan yang sudah tua akan dipanggil “babushka” (nenek) atau “dedushka” (kakek). Meski begitu, tak ada kesepakatan tentang cara memanggil orang-orang paruh bayabelum lanjut usia, tapi tentu tak bisa dibilang masih muda! Kadang-kadang, panggilan “zhenshchina” (perempuan dewasa) atau “muzhchina” (pria dewasa) terdengar menghina. Dalam kasus ini, akan lebih aman jika Anda mencari tahu nama orang yang bersangkutan supaya tak salah menyapa.

5. Menukar uang di luar bank

Jika Anda tidak menukar uang di bank, tak ada yang menjamin uang yang Anda terima adalah uang asli. Di Rusia, ada oknum-oknum tak bertanggung jawab yang menyebarkan uang palsu. Karena itu, bukan tak mungkin Anda akan menerima uang palsu jika Anda menukar uang di luar bank. Selain di bank, sebetulnya Anda juga bisa menukar uang di hotel. Kebanyakan hotel memiliki layanan penukaran uang, tapi kursnya mungkin sedikit lebih tinggi.

6. Merokok di hotel atau restoran

Beberapa tahun yang lalu, orang-orang bisa merokok hampir di mana-mana: di bandara, di kafe, dan bahkan di kereta api. Namun sekarang, Anda hanya bisa merokok di jalan (tak lebih dekat dari 15 meter dari pintu masuk stasiun metro dan kereta api), di dalam mobil Anda sendiri, dan di ruangan khusus merokok (dalam bahasa Rusia disebut “kurilka”). Jika ketahuan merokok di tempat-tempat umum, seseorang bisa didenda antara 500 sampai 1.500 rubel. Bagaimana dengan balkon? Pertanyaan bagus. Pada November 2017, Mahkamah Agung Rusia memerintahkan beberapa orang yang merokok di balkon mereka untuk membayar ganti rugi pada tetangganya. Jadi, itu juga ide yang buruk. Jangan lupa, di Rusia Anda hanya bisa membakar rokok tembakau, bukan rokok ganja.

7. Menanyakan usia dan gaji seseorang

Sama seperti di Indonesia, menanyakan gaji seseorang — apalagi jika tidak terlalu akrab — dianggap tidak sopan. Sementara, menanyakan usia seseorang di Indonesia dianggap sebagai hal yang biasa. Namun di Rusia, semua itu dianggap urusan pribadi. Karena itu, hindarilah pertanyaan-pertanyaan semacam itu. Para perempuan biasanya lebih luwes, mereka bisa saja menanyakan umur antara sesama perempuan. Namun, seorang pria tak boleh bertanya pada seorang perempuan berapa umurnya. Begitu pula dengan gaji. Anda boleh saja terbuka dengan teman Rusia Anda dan menceritakan berapa pendapatan Anda tiap bulan, tapi jangan harap mereka akan menyebutkan nominal penghasilan mereka.

8. Mencoba mengalahkan orang Rusia minum alkohol

Bayangkan, teman-teman Rusia Anda mengundang Anda ke sebuah pesta. Di sana ada banyak hidangan lezat dantentu sajaminuman-minuman keras. Menurut tradisi Rusia, Anda seharusnya jangan langsung makan setelah menenggak gelas vodka yang pertama, dan tidak boleh ada jeda antara gelas pertama dan kedua. Jika Anda terlambat menghadiri pesta, teman-teman Rusia Anda bisa memaksa Anda meminum gelas “penalti”. Selain itu, jangan pernah menantang orang Rusia minum alkhol! Namun, jika Anda benar-benar ingin melakukannya, pastikan perut Anda tidak kosong. Isilah perut Anda dengan makanan sebanyak mungkin. Memakan salad-salad tradisional dengan mayones sangat direkomendasikan.

9. Minum alkohol di jalan

Anda mungkin pernah melihat orang-orang dengan bebas minum bir di jalan pada film-film atau video-video tentang Rusia. Namun sekarang, undang-undang melarang masyarakat meminum minuman keras di jalan atau ruang terbuka. Anda hanya bisa minum alkohol di rumah atau di tempat-tempat yang memang diperbolehkan. Minuman beralkohol rendah (seperti bir) diizinkan di beberapa bioskop dan pujasera (food court) mal, tapi hanya jika Anda membelinya di sana. Jika ketahuan minum alkhol di tempat-tempat umum, seseorang bisa didenda antara 500 sampai 1.500 rubel.

10. Membeli ponsel di jalan

Di Rusia, Anda bisa saja bertemu seseorang yang menawarkan iPhone baru di jalan ... mungkin mereka benar-benar membutuhkan uang, tapi kemungkinan besar mereka mencoba menipu Anda dengan menjual barang curian. Jika Anda ingin membeli telepon, pergilah ke toko ponsel resmi.

Rusia memang penuh kejutan. Jika Anda hendak pergi ke Rusia untuk pertama kalinya, bersiap-siaplah menghadapi kebiasaan-kebiasaan unik orang Rusia.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki