Wartawan dan bloger Rusia suka menguji senjata secara ekstrem. Mulai dari membekukan senjata, menenggelamkannya ke dalam lumpur, membenturkannya ke beton, dan bahkan melemparkannya ke aspal.
Namun, uji coba senjata yang sebenarnya di pabrik bisa sama spektakulernya dengan yang Anda lihat di YouTube (misalnya di program 'Big Guns' Russia Beyond), tetapi itu juga ditentukan untuk kondisi pertempuran di kehidupan nyata.
AK-12 dibuat pada awal 2011 dan para insinyur menghabiskan tujuh tahun mengujinya sebelum mengadopsi senapan tersebut ke militer. Lalu, prototipe senapan AK-12 diperkenalkan pertama kali pada 2012.
“Pada tahap pertama, kami memeriksa seberapa baik prototipe AK-12 bekerja. Apakah ada malfungsi, serta seberapa ergonomis desain barunya,” kata Vladimir Onokoy, perwakilan departemen kerjasama teknis militer kelompok Kalashnikov.
Insinyur juga harus menguji kemampuan senjata. Mereka perlu mengukur berapa banyak tembakan yang bisa ditembakkan AK-12 sebelum kerusakan pertama maupun seberapa akurat tembakkan itu dibandingkan dengan pesaing potensialnya, serta seberapa andal mekanismenya.
Setiap malfungsi diperbaiki dan kemudian perusahaan melanjutkan ke tahap berikutnya, yakni tes pabrik.
Onokoy mengungkapkan, tujuan utamanya adalah untuk memahami seberapa baik senapan bekerja dalam berbagai kondisi cuaca. Pada awalnya, itu ditempatkan di ruang termal dengan suhu mulai dari 50 derajat Celsius hingga -50 derajat Celsius. Kemudian senapan yang sedang diuji coba itu ditempatkan di ruang debu.
"Kami akan menguji apakah senapan itu bisa terkena badai pasir debu kuarsa. Lalu, senapan tersebut dikirim ke ruang yang mensimulasikan curah hujan tropis untuk melihat seberapa tahan air," papar Onokoy.
Durasi uji coba tersebut bergantung pada hasil di setiap tahapan. Setiap fase berlangsung dari satu hingga tiga bulan dan kemudian senjata itu dikirim ke uji coba militer bersama para pesaingnya. Pihak militer melakukan tes cuaca serupa sendiri dan kemudian mengirim banyak senapan serbu ke berbagai lokasi militer di sekitar Rusia untuk menguji senapan serbu itu dalam situasi pertempuran nyata.
Pada 2016—2017, sejumlah AK-12 menjalani tes dengan Angkatan Udara Rusia, infanteri juga diuji oleh marinir. Onokoy menambahkan, para tentara harus bisa mengatasi rintangan, perlu melakukan terjun payung dan menyelesaikan operasi pelatihan sekaligus menguji ergonomi senapan di setiap operasi yang ada.
Namun, uji coba AK-12 oleh tentara ataupun marinir bukanlah akhir dari pengujian senapan tersebut. Pejabat militer Rusia dari waktu ke waktu suka memilih beberapa senapan serbu untuk "kumpulan siap pakai" dan akan memeriksa suku cadang yang dapat dipertukarkan. Mereka benar-benar membongkar senjata, memeriksa kualitas produksi, mencampur suku cadang senjata, dan kemudian merakit kembali senjata itu. Jika beberapa AK tidak menembak, pejabat militer tersebut sanggup mengirim sejumlah senapan itu kembali ke pabrik untuk reproduksi.
Perusahaan produsen, Kalashnikov Concern menyarankan, bahwa AK-12 saat ini akan bertugas di militer Rusia selama beberapa dekade. Saat ini, mereka tidak berencana untuk memodifikasi senjata lebih lanjut.
Pada tahun 2021, Kalashnikov Concern juga mengungkapkan karabin terbaru mereka, AKV-521. Senjata karabin tersebut hadir dengan beberapa solusi teknis baru yang dapat digunakan dalam pengembangan lebih lanjut dari keluarga AK.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda