Pelatihan tentara bertujuan menghasilkan prajurit yang cekatan, gesit, tak gentar sekalipun harus berlari di bawah hujan peluru. Oleh karena itu, calon tentara harus melupakan seni berpikir dan diprogram untuk menuruti perintah, tak peduli seberapa gila atau bodohnya itu. Jika tidak, otak dan naluri pertahanan diri akan muncul, dan negara akan kalah.
Bagaimanapun, beberapa perintah dalam tentara memang gila dan tak masuk akal entah dari perspektif atau sudut pandang mana.
Ungkapan melakukan sesuatu “dari sini sampai waktu makan siang” berlaku dalam banyak aspek kehidupan militer: berlari, bekerja, berbenah, latihan menembak, dll. Artinya, lakukan perintah sampai tubuh Anda sakit.
Sebetulnya, ada penjelasan rasional di balik perintah semacam ini. Sejumlah besar pria muda perlu menyalurkan energi mereka. Jika tidak, hormon testosteron dalam tubuh mereka dapat membuat mereka agresif, bahkan saling menyerang, dan itu akan berbahaya. Apalagi, di tempat atau kamp pelatihan tentara, mereka memiliki akses terhadap senjata api.
Ini adalah jenis latihan yang melatih pasukan untuk segera berpakaian dan menanggalkan pakaian ketika alarm berbunyi. Seperti petugas pemadam kebakaran yang menghadapi keadaan darurat, mereka harus dapat mengenakan perlengkapan mereka dalam hitungan detik. Tentara pun demikian.
Anda, bersama seluruh unit Anda, dilatih untuk berpakaian dan keluar dari barak dalam batas waktu yang ditentukan. “Permainan pelatihan” dimulai di tempat tidur di balik selimut, dan ketika Anda mendengar perintah “Pasukan bangkit!”, Anda harus segera melompat dari tempat tidur dan segera mengenakan seragam.
Pada musim panas, Anda diberi waktu 50 detik untuk menyelesaikan perintah ini, tetapi pada musim dingin, 1 menit 50 detik.
Jika ada yang terlambat, komandan akan berteriak “Perusahaan mundur!” dan Anda semua harus berlari kembali untuk menanggalkan pakaian dan naik ke tempat tidur, dan semuanya diulang tanpa batas waktu sampai semua berhasil menyelesaikan perintah dalam waktu yang ditentukan, atau sampai makan siang tiba — ya, urusan makan siang tidak bisa ditunda, soal perang masalah belakangan.
Di ketentaraan, merokok hanya diperbolehkan jika yang bersangkutan diizinkan dan ia harus melakukannya di hadapan atasan. Jika seseorang ketahuan tengah merokok di ruang merokok (atau di mana pun) selama jam kerja, ia akan disuruh “mengubur puntung rokok”.
Artinya, ia harus mengambil sekop dan pergi ke hutan di luar lahan pelatihan. Di sana, ia harus berkeringat selama berjam-jam menggali kuburan besar. Setelah selesai, ia harus meletakkan puntung rokok di dasar, menyampaikan pidato pemakaman dan kemudian menutupinya kembali dengan tanah.
Namun, hukuman tidak selesai sampai situ. Ia harus menjalankan tugas ekstra selama seminggu penuh.
Segala sesuatu di tentara harus bersih dan rapi. Jika ada yang tidak berkilap, ia perlu dipoles sampai bercahaya. Apalagi sebelum kunjungan pejabat tinggi atau seorang jenderal.
Rekrut tentara biasa mengecat dinding dan alas tiang. Meski semuanya rasa-rasanya sudah tampak sempurna, sering kali rumput di lapangan layu dan menguning. Jika demikian, mereka harus mengecatnya dengan warna hijau.
Selama baris-berbaris dan lari pagi, komandan sesekali berteriak “Bom di sebelah kanan!”, “Bom di sebelah kiri!”, dan perintah lain untuk melatih bawahannya bereaksi terhadap ranjau atau granat yang meledak di sekitar.
Tiap kali mendengar teriakan “Bom …”, Anda harus menjatuhkan diri ke tanah ke arah yang berlawanan dan menutupi kepala Anda dengan tangan sampai komandan berteriak, “Pasukan, lari!” Bagi orang awam, seluruh aktivitas itu terlihat seperti kelinci gila yang menari.
Di ketentaraan, siapa pun yang tidak pernah memegang jarum harus belajar keterampilan memotong dan menjahit. Setiap hari, Anda harus menjahit sepotong kain putih ke kerah jaket Anda. Ini bukan demi penampilan, tetapi untuk mencegah kotoran dan keringat masuk ke dalam kain, yang tidak terlalu sering dicuci dan dapat menjadi tempat berkembang biaknya mikroba dan bakteri penyebab iritasi dan penyakit kulit.
Jika keterampilan menjahit Anda tidak maksimal, atau komandan Anda tidak menyukai hasil karya Anda, ia akan terus merobek ujungnya sampai Anda menjahitnya dengan benar. Anda juga harus menjahit label nama pada barang-barang Anda dan memperbaiki saku celana dan jaket yang sobek karena Anda hanya diberikan satu set seragam tentara untuk seluruh masa bakti Anda.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda