Untuk pertama kalinya dalam sejarah Angkatan Laut (AL) Rusia, tiga kapal selam nuklir muncul sekaligus dari bawah es pada akhir Maret 2021. Jarak antara satu kapal dengan kapal lainnya hanya terpaut 300 meter. Peristiwa bersejarah ini disertai dengan tembakan torpedo secara serentak dari dari bawah es.
AL Rusia memiliki sejarah panjang dalam menaklukkan Kutub Utara. Di bawah ini adalah kapal selam pertama yang "menaklukkan" wilayah itu, yang paling terkenal, dan juga yang menorehkan nama ke dalam sejarah AL.
Kapal selam nuklir pertama dibuat oleh Amerika Serikat pada 1954. Sebagai tanggapan, Stalin pun memerintahkan produsen senjata Soviet untuk segera membuat tandingannya. Angkatan Laut Soviet menerima K-3-nya beberapa tahun setelah Amerika meluncurkan 'Nautilus'. Perbedaan antara keduanya sangat signifikan, seperti lambung kapal selam Soviet yang dibuat tanpa menggunakan desain lambung klasik kapal selam diesel-listrik, penekanan utama dalam desain ditempatkan pada kualitas navigasi bawah laut, dan kecepatan K-3 yang melebihi Nautilus.
Kapal selam Soviet dapat melaju dengan kecepatan hingga 28 knot (45 kilometer per jam) tanpa menggunakan kapasitas penuh reaktornya. Monster bawah laut itu juga bisa menembakkan torpedo dengan hulu ledak nuklir yang mampu memusnahkan seluruh kota pesisir dari muka bumi, seperti yang terjadi pada Hiroshima dan Nagasaki sepuluh tahun sebelumnya.
Namun, bahkan dengan kapal selam ini, Soviet masih selalu berada selangkah di belakang Amerika.
Kapal selam nuklir ini berhasil menembus es Kutub Utara pada 1987 dan menjadi yang pertama meluncurkan dua rudal balistik dari posisi permukaan ke jarak minimum di lokasi uji Chizha, di Tanjung Kanin Nos, Arkhangelskaya Oblast.
Kapal selam yang mampu menampung 140 awak ini memiliki panjang 167 meter, lebar 12 meter, dan bobot sekitar 18 ribu ton. Kedalaman menyelam maksimumnya adalah 400 meter, dengan kecepatan jelajah di bawah air mencapai 24 knot (44,5 kilometer per jam). K-51 dipersenjatai dengan 16 rudal balistik antarbenua (ICBM) Sineva. Sebanyak tujuh kapal penjelajah jenis ini dibangun dari 1984 hingga 1990. Saat ini, terdapat enam kapal selam serupa di AL Rusia.
Monster bawah laut ini menjadi kapal selam pertama Rusia yang memecahkan es Kutub Utara dan meluncurkan rudal balistik antarbenua selama uji militer.
Kapal selam ini mampu menembus es setebal 2,5 meter dengan lambungnya tanpa menimbulkan kerusakan kendali sama sekali karena memiliki lambung yang ringan (eksternal) dan diperkuat (internal).
‘Proyek 941’ memiliki instrumen khusus untuk mengukur ketebalan es dan bodi ringannya dilengkapi lapisan karet yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan silumannya.
Menurut sumber terbuka, kapal selam yang dianggap paling siap tempur ini telah menyelesaikan delapan misi tempur dan meluncurkan tiga rudal. Pada 1997, kapal selam ini menguji semua amunisinya (20 misil) di Kutub Utara, baik dari permukaan maupun di bawah air.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda