Rusia Hendak Ciptakan Satelit Pengisi Daya dengan Sinar Laser

Legion Media
Wahana baru ini dapat mengisi ulang baterai satelit dengan sinar laser sehingga meningkatkan usia satelit di orbit.

Pada akhir Mei 2020, Biro Riset dan Desain Kementerian Pertahanan Rusia mulai mengerjakan proyek untuk mengisi daya satelit yang mengorbit secara jarak jauh.

Laser Antariksa

Pengembangannya proyek ini dilakukan oleh tim riset perusahaan roket dan ruang angkasa RKK Energia. Konsep proyek ini melibatkan pengisian ulang baterai satelit dari jarak jauh dengan menggunakan senjata elektromagnetik, yaitu laser.

Sebagaimana yang dilaporkan RKK Energia, sekelompok satelit pengisi daya akan diluncurkan. Dari angkasa, satelit-satelit ini akan mentransmisikan kembali energi yang diterima dari stasiun di Bumi atau menghasilkan energi sendiri melalui panel surya. Nantinya, akumulasi energi dari “pengisi daya” ini akan diteruskan ke satelit lain dengan sinar laser.

“Satelit masa depan ini terlihat seperti piring terbang. Modulnya berisi sistem kontrol, baterai, dan pengisi daya berdasarkan superkapasitor, yaitu sebuah perangkat yang bertindak sebagai penghubung antara baterai dan kapasitor,” kata analis militer Dmitry Safonov kepada Russia Beyond.

Meski begitu, ia menekankan bahwa “pengisi daya” ini tidak akan menjadi semacam mesin yang membuat sebuah satelit beroperasi selamanya. “Alat ini akan memperpanjang umur satelit, terutama selama gerhana, tetapi tidak akan berpengaruh pada keausan komponen dan degradasinya,” tambah sang ahli.

Pada 2020, Rusia mulai mengoperasikan sistem pengawasan berbasis ruang angkasa. Sistem ini bertugas mengawasi pergerakan teroris di seluruh dunia.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki