Pesawat terbang sipil berbadan sempit Soviet Tu-134 melakukan penerbangan rutin terakhirnya di Rusia, Senin (20/5). Alrosa adalah maskapai penerbangan terakhir di negara itu yang mengoperasikan dua pesawat jet ini dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, kedua pesawat itu melayani rute penerbangan di Siberia.
Setelah mendarat, pesawat langsung dibawa ke museum penerbangan yang baru didirikan di Novosibirsk (3.363 km di timur Moskow).
Meski begitu, Tu-134 tak akan sepenuhnya berhenti menjelajahi langit Rusia. Beberapa unit masih digunakan sebagai pesawat kargo dan jet bisnis.
Kini, Suriah, Sudan, dan Korea Utara merupakan tiga negara yang masih melayani penerbangan reguler dengan pesawat Tu-134.
Dengan jumlah 854 pesawat, Tu-134 adalah salah satu pesawat yang paling banyak diproduksi di Uni Soviet. Pesawat itu banyak diekspor ke negara-negara Pakta Warsawa.
Tu-134 adalah pesawat Soviet pertama yang disertifikasi Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). Sertifikasi itu mengizinkan pesawat tersebut untuk digunakan pada rute internasional.
Selama salah satu penerbangan uji coba pertama, kaca depan kokpit terhantam ball lightning ‘petir bola’ (fenomena listrik atmosfer yang biasanya berbentuk bola dengan diameter mencapai beberapa meter). Tak disangka, petir bola melewati seluruh tubuh pesawat dan terlepas di ujung pesawat tanpa membahayakan kru.
Tu-134 selalu dipuji karena keandalannya dan karakteristik teknisnya yang luar biasa. Tak seperti kebanyakan jet modern, jet ini bisa lepas landas dan mendarat dengan aman di tengah terjangan crosswind (angin dari samping) sekencang 20 m/s dan headwind (angin dari depan) sekencang 30 m/s.
Pada 2002, pesawat itu dilarang dari lalu lintas internasional. Menurut standar kebisingan ICAO yang baru, Tu-134 dianggap terlalu berisik.
Tu-134 pernah mengalami salah satu kecelakaan udara paling mematikan sepanjang sejarah. Karena kesalahan kontrol penerbangan, dua pesawat Tu-134 bertabrakan pada 11 Agustus 1979 di atas langit Ukraina. Akibatnya, 178 penumpang dan awak pesawat tewas.
Sebagai pelopor penerbangan jet komersial Soviet dan salah satu pesawat jet pertama di dunia, Tu-104 digadang menjadi kebanggaan Uni Soviet. Namun, takdir berkata lain.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda