Tiga Proyek Aviasi Unggulan Rusia yang Diungkap ke Publik Sepanjang 2017

Tahun 2017 akan dikenang sebagai tahun ketika Rusia menciptakan sejumlah ‘burung’ terbesar dan paling ditunggu-tunggu, termasuk jet garis depan MiG-35, pesawat pengebom strategis pertama Rusia Tu-160M2, serta generasi terbaru ‘radar terbang’ A-100.

MiG-35

Tak diragukan lagi, penyingkapan terbesar tahun ini adalah jet tempur MiG-35 generasi ke-4++.

Tak diragukan lagi, primadona terbesar tahun ini adalah jet tempur MiG-35 generasi ke-4++.

Pesawat dengan kemampuan manuver tinggi ini dirancang untuk menggantikan seluruh armada jet tempur MiG-29. Jet ini hadir tak hanya untuk memenuhi kebutuhan Rusia, tapi juga seluruh dunia.

Pesawat generasi ke-4++ MiG-35 mampu terbang dengan kecepatan hingga 2.700 kilometer per jam dan, berkat mesin thrust-vectoring yang sudah dimodifikasi, jet ini memungkinkan pilot melakukan aksi gravity bending aerobatics dan segala jenis trik berkecepatan tinggi dalam pertempuran udara melawan jet tempur lain.

Jet ini juga mengalami sejumlah modifiksi yang memungkinkannya untuk tetap tak terlihat di radar musuh, tapi yang paling penting, para teknisi telah meningkatkan jumlah misil dan bom yang dapat diangkut oleh pesawat MiG-35 dibanding MiG-29.

“Sistem jet diperbaharui agar bisa menggunakan semua misil udara-ke-darat dan udara-ke-udara yang modern milik Rusia. Gabungan semua nuansa tersebut membuat MiG-35 dapat dikatakan sebagai salah satu dari jet tempur terbaik di dunia,” kata Mikhail Belyaev, seorang pilot uji coba terkemuka di Perusahaan MiG, pada Russia Beyond.

Menurut Belyaev, pesawat ini sedang dalam tahap akhir uji coba dan akan bergabung dengan Pasukan Kedirgantaraan Rusia dalam beberapa tahun ke depan.

Tu-160M2

Sebuah Tu-160M2 eksperimental dipamerkan di Kazan pada pertengahan 2017.

Ini merupakan kelahiran kembali Angsa Putih era Soviet, pesawat pengebom strategis terbesar di dunia. Pesawat baru ini dapat terbang hingga 18 kilometer di atas permukaan darat, hampir mencapai lapisan pertama stratosfer sehingga tak ada sistem pertahanan udara yang dapat menembak jatuh pesawat ini.

Pesawat ini akan berfungsi sebagai model transisi hingga Rusia menciptakan pesawat pengebom PAK DA generasi terbaru, yang diperkiakan siap pada tahun 2030-an. Tu-160M2 meniru penampilan mesin perang era Soviet, tapi telah diperbarui dengan sejumlah perangkat modern. Kini, pesawat ini memiliki sistem navigasi, senjata radio-elektronik, komputer dan sejumlah misil serta bom terpadu dan tanpa kendali terbaru.

TU-160MW akan dilengkapi dengan senjata nuklir dan konvensional, termasuk roket terbaru Rusia H-101 dan H-555, misil jarak jauh terbaru yang mampu mengenai target dengan jarak hingga 2.000 kilometer.

Pesawat ini juga didandani dengan senjata modern, termasuk bom klaster, ranjau laut, bom penembus lapis baja dan beton.

A-100

Kompleks aviasi terbaru A-100 melakukan penerbangan pertamanya di Kompleks Penerbangan R&D Beriyev di Taganrog. Seluruh sistem pesawat berada dalam mode operasi normal dan siap untuk menjalankan tes lebih lanjut.

Tahun ini, hadir pula A-100, sebuah pesawat pengendali dan peringatan dini generasi terbaru (AWACS).

Saat ini, sistem A-100 masih sangat dirahasiakan, dan tak banyak informasi yang dibagi ke publik. Yang jelas, mesin ini dibuat berdasarkan pesawat transportasi Soviet Il-76, tapi akan dilengkapi dengan sistem radar dan komunikasi terbaru yang didesain untuk mendeteksi semua perangkat siluman di darat dan udara. Saat informasi telah terkumpul, data akan dikirim ke pusat komando dan jet serta pesawat pengebom yang melindungi A-100 di udara.

Karya baru ini akan menggantikan model A-50 Soviet yang sudah usang dan akan mulai beroperasi pada awal 2020-an.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki