Senjata Apa Saja yang Akan Militer Rusia Dapatkan hingga 2025?

Peluncuran sistem misil Iskander-M saat latihan militer

Peluncuran sistem misil Iskander-M saat latihan militer

RIA Novosti
Per 2025, Rusia kemungkinan besar akan menghabiskan 315 miliar dolar AS (4,26 kuadriliun) untuk menciptakan sistem senjata era baru, termasuk jet tempur generasi kelima dan mungkin kapal induk terbesar di dunia.

Vladimir Putin sebentar lagi akan menandatangani keputusan presiden mengenai seberapa besar uang yang dialokasikan untuk tentara air, udara, dan laut Rusia dari 2018 hingga 2025.

Uang itu akan dihabiskan untuk menciptakan sistem senjata generasi baru, seperti bomber strategis PAK DA yang mampu meluncurkan misil hingga jarak 5,000 kilometer – sehingga target teroris di Timur Tengah bisa dieliminasi dari Rusia. Dana itu juga akan memompa produksi dari jet tempur generasi kelima Su-57 dan tank T-14 Armata yang ditunggu-tunggu.

Kapal untuk Angkatan Laut

Kapal korvet Grad Sviyazhsk meluncurkan misil Kalibr

Kapal canggih akan diciptakan – kebanyakan kapal jelajah ringan dengan misil jelajah. Kapal-kapal ini dibuat dalam Proyek 22800, yang akan penuh dengan teknologi siluman – secara keseluruhan, ada 18 kapal yang akan dibuat, dengan masing-masing memiliki misil jelajah Kalibr dan Oniks.

Kapal pertama yang diproduksi dari proyek ini mengejutkan dunia ketika pada 2015, ia digunakan oleh Armada Kaspia untuk meluncurkan sejumlah misil Kalibr tepat ke arah teroris di Suriah. Sebelum menghancurkan mereka, misil itu terbang sekitar 1,500 kilometer melewati Iran dan Irak.

Setiap misilnya diisi dengan 500 kilogram bahan peledak tinggi yang mampu menghasilkan lubang seluas ratusan meter. Kalibr punya jarak tempuh 2,500 kilometer dan tingkat akurasi 30 meter, menjadikannya salah satu senjata modern paling mematikan di dunia.

Angkatan Laut Rusia juga akan mendapatkan kapal-kapal selam bertenaga nuklir dan diesel-elektrik dengan misil balistik antarbenua, serta sejumlah kapal korvet, fregat, dan penelitian ilmiah.

Tetap saja, pertanyaan besarnya: apakah Kementerian Pertahanan Rusia akan mendapatkan uang untuk kapal induk terbesar di dunia, Storm – biaya produksinya mencapai 7 miliar dolar AS. Dimensi kapal ini dapat dibandingkan dengan kapal induk super Gerald R. Ford milik AS, yang bisa menampung 80 pesawat sekaligus. Jika jadi dibuat, Storm akan menjadi ‘pangkalan udara mengapung’ yang dijaga satu skuadron kapal penuh. Dek kapalnya akan seluas 14 kilometer persegi dan memiliki empat landasan pacu untuk jet dan bomber.

Pesawat untuk Angkatan Udara

Jet tempur Sukhoi Su-30SM

AU Rusia akan diperkuat dengan jet tempur Su-35 dan Su-34 dan bomber yang ‘dibaptis’ saat kampanye penumpasan teroris di Suriah. Pilot juga diharapkan dapat menerbangkan Su-30SM, jet bermanuver tinggi yang digunakan pasukan aerobatik Russian Knights saat atraksi udara mereka.

Selain itu, akan ada juga 24 unit MiG-35 dan mungkin jet avionik canggih untuk pasukan aerobatik Strizhi.

Kemenhan Rusia juga berencana menginvestasikan banyak uang dalam proses pembuatan bomber strategis PAK DA dengan misil jelajah.

Sistem Pertahanan untuk Angkatan Darat

Sistem pertahanan antipesawat S-400 Triumph

Salah satu senjata tambahan yang akan didapatkan AD Rusia adalah sistem pertahanan udara S-500 Prometheus. Setelah diselesaikan, sistem ini akan menggantikan S-400 Triumph dan mampu meluncurkan misil hingga jarak 400 kilometer. Ia bahkan akan mampu menembak jatuh target di dekat orbit, 100 kilometer di atas permukaan bumi – dan secara bersamaan mengenai 10 target supersonik yang terbang dengan kecepatan sekitar tujuh kilometer per detik, misalnya hulu ledak hipersonik musuh.

Militer Rusia juga sedang dalam proses mengganti tank-tanknya yang sudah kuno dengan mesin perang T-14 Armata. Akan ada juga kendaraan lapis baja Kyrganets-25 dan pengangkut personel Boomerang.

 

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki