Yak-152 dirancang untuk pelatihan penerbangan utama kadet-kadet angkatan udara.
IRKUT CorporationAnggota-anggota baru Angkatan Udara Rusia akan mencoba pengalaman terbang pertama mereka dengan pesawat latih Yak-152.
Rusia berencana memamerkan pesawat latih utama terbarunya itu selama Pameran Aviasi dan Kedirgantaraan Internasional MAKS 2017 yang akan digelar pada 18 – 23 Juli mendatang.
Yak-152 adalah monoplane (pesawat sayap tetap dengan satu set utama permukaan sayap) dua kursi bermesin tunggal yang dirancang oleh Biro Desain Yakovlev, bagian dari Irkut Corporation.
Pesawat ini dirancang untuk pelatihan penerbangan utama kadet-kadet angkatan udara. Pesawat ini merupakan bagian dari kompleks pelatihan yang mencakup pesawat subsonik Yak-130, yang digunakan untuk pelatihan pilot lanjutan.
Yak-152 adalah penerus pesawat latih Yak-52 yang terkenal, yang dijuluki sebagai ‘meja terbang’.
Sebuah model pesawat Yak-152 Rusia dipamerkan oada Pameran Aviasi dan Kedirgantaraan “Airshow China 2016”. Sumber: Marina Lystseva/TASS
Kursi depannya ditempati oleh pilot mahasiswa, sedangkan sang instruktur duduk di kursi belakang. Pesawat ini bisa dioperasikan oleh salah satu anggota kru.
Pesawat baru ini dilengkapi dengan sistem pelontar super ringan Zvezda SKS-94 yang dapat menyelamatkan pilot pada keadaan darurat, bahkan saat kecepatan pesawat mencapai hingga 400 km/jam di ketinggian 10 sampai 4.000 meter.
Desain pesawat terbang yang sederhana, kemampuan untuk lepas landas di lintasan yang pendek, dan fitur keselamatan yang tinggi membuat para kadet bisa menerbangkan Yak-152 tanpa banyak persiapan.
Pesawat ini pun bisa diparkir di luar hanggar.
Yak-152 bisa terbang kapan saja, bahkan dalam kondisi cuaca yang sulit sekalipun.
Tidak ada senjata yang dipasang pada pesawat latih ini.
Kadet-kadet baru akan menjalani proses pelatihan yang ketat, yang terdiri dari tiga tahap: penerbangan utama, lanjutan, dan penerbangan pada pesawat tempur sesungguhnya. Pakar militer Dmitry Litovkin mengatakan kepada RBTH bahwa proses ini sedang dimulai kembali di Rusia untuk pertama kalinya sejak jatuhnya Uni Soviet.
Selama masa Soviet, para pilot pernah berlatih dengan menggunakan pesawat jet latih L-39 Czechoslovakian. Pada 1972, pesawat ini dipilih untuk pelatihan dasar pilot tempur di negara-negara Pakta Warsawa.
Baik L-39 maupun Yak-52 kini sudah usang dan perlu diganti, kata Litovkin. Upaya untuk menggunakan Yak-130 sebagai pesawat latihan utama juga gagal, katanya menambahkan.
Yak-152. Sumber: Irkut Corporation
Para pilot pemula merasa kesulitan untuk menerbangkan subsonik Yak-130. Selain itu, menggunakan jet subsonik untuk pelatihan para pemula secara ekonomis bukanlah hal bijak, kata Litovkin.
Dengan memasukkan Yak-152 ke dalam Angkatan Udara Rusia, pesawat tersebut akan menjadi pesawat terbang pertama yang diterbangkan para pilot pada awal pelatihan mereka. Setelah mendapatkan lebih banyak pengalaman, mereka akan beralih ke tahap lanjutan dari pelatihan mereka dan menerbangkan Yak-130.
Pada tahap akhir, pilot berpengalaman akan menerbangkan pesawat tempur sesungguhnya.
Kementerian Pertahanan Rusia telah memesan 150 pesawat Yak-152, dan kemungkinan akan memesan 150 pesawat lagi di masa depan.
Kementerian Perindustrian Rusia pun optimistis dengan prospek ekspor Yak-152 ke negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Belarus telah memesan lima pesawat untuk organisasi olahraga paramiliternya. Pesawat itu juga akan digunakan oleh organisasi serupa di Rusia.
Yak-152 akan digunakan untuk melatih pilot yang hendak menerbangkan jet tempur Su-30 dan MiG-29. Negara-negara yang mengoperasikan pesawat-pesawat ini, seperti India, Vietnam, Indonesia, Iran, dan Polandia, mungkin tertarik untuk membeli Yak-152.
Perangkat lunak Yak-152 bahkan dapat diprogram untuk meniru pesawat tempur Rusia modern manapun.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda