Tawarkan Segudang Fitur, Situs-situs Buatan Rusia Tak Kalah dengan Barat

Tak seperti di Indonesia, masyarakat Rusia menjadikan Yandex sebagai pilihan utama untuk mencari tahu segala informasi: mulai dari cuaca, informasi kurs, hingga film.

Tak seperti di Indonesia, masyarakat Rusia menjadikan Yandex sebagai pilihan utama untuk mencari tahu segala informasi: mulai dari cuaca, informasi kurs, hingga film.

Sergei Konkov / TASS
Masyarakat Indonesia memang lebih akrab dengan media sosial asal Barat. Namun, tak ada salahnya mencoba media sosial dan situs-situs informatif lainnnya asal Rusia.

Indonesia merupakan negara dengan pengguna internet terbanyak keempat di dunia. Statistik mencatat bahwa rata-rata orang Indonesia menghabiskan 80 persen waktunya di media sosial (medsos). Sama halnya dengan Indonesia, Rusia juga mengalami peningkatan pengguna media sosial. Setidaknya terdapat 82 juta orang atau 66 persen dari total 144,1 juta populasi yang tercatat sebagai pengguna internet aktif di Rusia.

Uniknya, Rusia memiliki beberapa medsos buatan dalam negeri yang tidak kalah bersaing dengan platform-platform medsos yang sangat populer di dunia saat ini. Medsos-medsos buatan Rusia ini justru benar-benar menjadi raja di negerinya sendiri.

Dominasi medsos buatan Barat, seperti Facebook, Twitter, Snapchat, hingga Instagram, tentu menimbulkan bias kepentingan berupa penggiringan opini publik oleh Barat. Akhirnya, popularitas medsos tersebut pun dapat disalahgunakan untuk menyebar berita bohong, endorsement, kampanye, hingga pengalihan isu.

Masyarakat Indonesia memang lebih akrab dengan medsos asal Barat. Sebagai contoh, mayoritas orang Indonesia memilih untuk menggunakan Facebook dalam kegiatan sehari-hari. Pengguna aktif Facebook di Indonesia tercatat mencapai 111 juta per bulan, atau hampir mencapai 85 persen dari 132 juta pengguna internet di Indonesia.

Untuk mengantisipasi dampak negatif kecanduan medsos ini, banyak negara yang membangun medsos yang berlandaskan kepentingan nasional masing-masing, seperti Tiongkok yang lebih memprioritaskan penggunaan medsos buatan lokal di negaranya. Tak jauh berbeda, Rusia juga memiliki sejumlah medsos yang dibuat oleh orang Rusia dan bermarkas di negara mereka:

Yandex vs Google

Mayoritas orang Indonesia memilih mengandalkan Google sebagai mesin pencari. Tak seperti di Indonesia, masyarakat Rusia menjadikan Yandex sebagai pilihan utama untuk mencari tahu segala informasi: mulai dari cuaca, informasi kurs, hingga film.

Mesin pencari Yandex diciptakan oleh Arkady Volozh dan Arkady Borkovsky. Yandex pertama kali diluncurkan pada 23 September 1997 di Moskow. Saat ini, hampir 65 persen penduduk di Rusia, Eropa Timur (terutama Ukraina), dan Asia Tengah menjadikan Yandex sebagai mesin pencari utama mereka.

VKontakte vs Facebook

Tidak ada yang menyaingi popularitas Facebook di dunia. Platform media sosia ini bahkan bisa dikatakan telah mengubah bagaimana manusia modern kini berhubungan satu sama lain. Di Rusia sendiri, VKontakte dapat dikatakan sebagai pesaing terberat Facebook. Situs pertemanan yang biasa disingkat VK ini memiliki fungsi yang mirip dengan Facebook. Namun, yang menjadi keunggulan VK adalah para penggunanya dapat menggunakan online streaming untuk mendengarkan musik, menonton video, hingga mencari kerja.

Hingga kini, VK tetap menjadi situs pertemanan paling populer di Rusia. Pada 2017, setidaknya ada 410 juta akun yang tersebar di seluruh dunia (mayoritas Rusia dan Eropa Timur) terdaftar di VK. Uniknya, VK mampu menjadi medsos kedua terpopuler setelah Facebook di Israel. Meski begitu, popularitas VK di Indonesia memang masih belum sebesar Facebook.

Mail.ru vs Yahoo

Saat ini, masyarakat Indonesia lebih banyak menggunakan Yahoo dan Google sebagai portal yang menyediakan layanan surat elektronik (surel). Sementara, orang Rusia justru lebih memercayakan penyedia layanan surat menyurat elektronik kepada Mail.ru.

Selain berfungsi sebagai penyedia layanan surel, Mail.ru juga memiliki fitur tambahan menarik, seperti situs pertemanan Odnoklassniki, Moi Mir, hingga game online. Mail.ru dibangun oleh Dmitry Grishin dan Yuri Milner pada 1999. Saat ini, Mail.ru tercatat sebagai situs terpopuler keenam di Rusia.

Mail.ru juga memiliki pengguna aktif cukup luas, mulai dari Kazakhstan hingga Jerman. Dalam perkembangannya, situs ini sekarang juga mulai aktif bergerak di sektor e-commerce.

Oleh karena itu, tak ada salahnya menggali informasi yang lebih faktual mengenai Rusia dan negara pecahannya melalui mesin pencarian Yandex. Anda juga dapat memperluas jaringan pertemanan dengan orang Rusia dan memperdalam kemampuan berbahasa Rusia melalui film dan musik, melalui jejaring sosial VK.

Selain itu, jika Anda menginginkan domain email yang masih jarang digunakan oleh orang Indonesia, Anda dapat menggunakan domain Mail.ru. Mail.ru memiliki tampilan muka (interface) yang simpel dan ramah pengguna (user friendly) dalam pengelolaan surat elektronik sehari-hari.

Selain ketiga situs di atas, masih ada beberapa situs asli Rusia lain yang terkenal di negara asalnya, tapi belum populer di Indonesia. Berikut daftar situs-situs tersebut menurut jenis kegunaannya:

1. film:kinopoisk.ru, kinogo.club;

2. berita:gazeta.ru, rambler.ru, lenta.ru, ria.ru, rbc.ru, TASS; dan

3. e-commerce:avito.ru, market.yandex.ru, wildberries.ru, drom.ru

Adri Arlan Sinaga menempuh pendidikan S1 di UGM, Yogyakarta. Rasa penasaran pada kawasan Eropa Timur membawanya melanjutkan pendidikan S2 di RUDN, Moskow, melalui beasiswa pemerintah Rusia. Gemar berdiskusi tentang isu-isu global, ASEAN, dan Eurasia. Saat ini bekerja sebagai dosen di Fakultas Komunikasi, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, mengajar mata kuliah Komunikasi Politik, Opini Publik, Metodologi Penelitian Komunikasi, dan Ilmu Politik. Ia dapat dikontak melalui surel ke alamat: adriarlan@gmail.com.

Artikel ini tidak merefleksikan opini resmi RBTH.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki