Fitur spesifik 5G masih dikembangkan, tapi salah satunya akan memiliki kecepatan 100 megabit per detik untuk penduduk kota besar.
APKantor Walikota Moskow sedang mengadakan konsultasi dengan operator jaringan seluler untuk pembentukan konsorsium guna mengembangkan jaringan telekomunikasi seluler 5G, demikian dilaporkan harian bisnis Kommersant pada 7 April. Para pejabat ingin proyek tersebut menjadi investasi yang menarik bagi para operator, sehingga muncul ide pembentukan konsorsium. Standar 5G diharapkan dapat hadir di Moskow pada 2020.
Pasar telekomunikasi Moskow terbagi atas empat pemain utama: tiga operator Rusia yaitu Megafon, VimpelCom, dan MTS, serta satu dari Eropa yaitu Tele2, yang hadir di Moskow sejak 2015. Pertanyaan dari RBTH ke para operator tersebut direspons dengan optimistis oleh Megafon dan Tele2, sementara VimpelCom dan MTS belum menjawab.
“Konsorsium ini dapat meletakkan fondasi untuk kerja sama pengembangan teknologi oleh semua operator,” ujar Konstantin Prokshin, yang menjabat sebagai kepala komunikasi strategis di Tele2.
Dukungan dari pemerintah penting untuk operator jaringan seluler karena hal-hal seperti pengerahan perangkat dan suplai tenaga hanya dapat dilakukan melalui kerja sama dengan mereka, terang Yulia Dorokhina, kepala layanan pers di Megafon.
Korporasi Kota London, yang mengoperasikan pusat keuangan London di tingkat kota, telah mengumumkan rencananya untuk berpindah ke 5G secepatnya setelah tersedia, seperti dilaporkan The Financial Times. Korporasi tersebut telah menandatangani kontrak peningkatan internet nirkabel bernilai tinggi dengan Cornerstone, kongsi milik perusahaan telekomunikasi Vodafone dan 02.
Prokshin mengatakan bahwa ibu kota-ibu kota global akan bersaing untuk menjadi yang pertama berpindah ke 5G. Menurutnya, laju pengenalan teknologi baru di Moskow mengindikasikan bahwa kota tersebut dapat menjadi salah satu pemimpin pengembangan 5G. “Pasar seluler Moskow adalah salah satu yang paling berkembang di dunia, dengan kualitas tinggi dan biaya layanan yang rendah.”
Selama Piala Dunia 2018 di Moskow dan Sankt Peterburg, Megafon berencana untuk mengadakan zona uji coba 5G, kata Dorokhina. “Salah satu keuntungan utama dari jaringan baru ini adalah kapasitas besarnya. Pelanggan dapat menerima sinyal kuat di tempat-tempat ramai seperti stadion, stasiun kereta api, dan di tengah kemacetan lalu lintas.
Fitur spesifik 5G masih dikembangkan, tapi salah satunya — seperti yang dijelaskan asosiasi Jaringan Seluler Generasi Selanjutnya (NGMN) — akan memiliki kecepatan 100 megabit per detik untuk penduduk kota besar.
“Sejauh ini, beberapa eksperimen penelitian berbeda telah dilakukan. Fitur sebenarnya dari ‘generasi kelima’ ini belum jelas,” ujar Vladimir Korovkin, kepala bidang Inovasi dan Teknologi Digital di Sekolah Manajemen Skolkovo di Moskow.
Ia menambahkan bahwa fokus utama para pengembang 5G bukanlah untuk meningkatkan lebar pita (bandwidth) saluran, tapi untuk menyediakan sinyal berkecepatan tinggi dan jangkauan yang luas. “Kedua fitur ini penting untuk penggunaan massal jaringan mesin-ke-mesin (M2M) dan pengenalan konsep ‘internet of things’,” jelas Korovkin.
Satu pertanyaan krusial adalah siapa yang akan memproduksi perlengkapan teknisnya dan bagaimana penghubungan jaringan internasionalnya akan bekerja. Untuk pertama kalinya, perusahaan Tiongkok, terutama Huawei, ambil andil secara aktif dalam membentuk standar baru, ujar Korovkin. Sebagai contoh, kata Dorokhina, Megafon telah sukses menguji coba transmisi data seluler di kecepatan 1 gigabit per detik menggunakan perangkat Huawei dan 5 gigabit per detik dalam tes uji coba dengan Nokia, perusahaan asal Finlandia.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda