Berbagai perangkat militer ditampilkan selama Forum Teknik Militer Internasional ARMY2016 di Pusat Pameran dan Kongres Patriot, di Taman Rekreasi dan Kebudayaan Patriotik Militer milik Angkatan Bersenjata Rusia, luar kota Moskow.
Alexey Filippov/RIA NovostiBom tandan atau bom klaster bersayap yang berbobot 540 kilogram ini dirancang untuk menembak target pada jarak 30 kilometer. Bom ini berfungsi untuk menghancurkan kendaraan lapis baja, pusat komando, dan unit pengendali energi milik musuh dengan kekuatan termal atau radar.
Bom klaster “Drel”. Sumber: Dmitry Reshetnikov / TASS
Bom ini dikatakan dapat berfungsi dan mengatasi baik hambatan buatan maupun alami.
Kompleks senjata api ini dapat mendukung para pasukan militer, patroli, dan pihak keamanan wilayah. Robot ini memiliki sistem pengendali jarak jauh yang memungkinan perangkat ini dimodernisasi (perusahaan Kalashnikov saat ini tengah bekerja pada proyek tersebut) hingga sepenuhnya dapat beroperasi secara otomatis tanpa campur tangan manusia.
Robot “Soratnik”. Sumber: Press Photo
Pada roda rantai kompleks ini dapat dilengkapi dengan senjata ringan. Dalam konfigurasi dasar, kompleks ini dilengkapi dengan senjata gabungan AK-74M dan senapan tembak runduk Dragunov.
Senjata ini merupakan senjata gerak otomatis (self-propelled gun) Rusia pertama dengan meriam 120 milimeter. Sistem ini menggabungkan fungsi senjata jarak jauh, howitzer, dan mortir. Senjata ini juga dapat ditembakkan pada posisi musuh yang berjarak seratus meter sampai dengan sepuluh kilometer.
Senjata gerak otomatis “Flox”. Sumber: Ladislav Karpov / TASS
Pada atap kendaraan lapis baja dipasangkan senjata jarak jauh dengan senapan 12,7 milimeter “Kord”.
Robot ini bertugas melakukan eksplorasi dan mendukung pasukan dengan tembakan. Selain itu, robot ini juga dapat dilibatkan dalam operasi melawan terorisme. Kompleks ini dilengkapi dengan meriam otomatis 30 milimeter, senapan berkaliber 7,62 mm, serta peluru kendali antitank “Attack”.
Robot perang “Uran-9”. Sumber: Ladislav Karpov / TASS
Uran-9 dapat beroperasi pada jarak hingga tiga kilometer dari operator. Hingga akhir 2016, angkatan bersenjata Rusia akan menerima lima unit kompleks tersebut.
Pada masing-masing kompleks tersebut ada empat unit kendaraan tempur dalam versi robot-intelijen atau robot pendukung tembakan, serta satu pusat kontrol mobile, dan dua traktor.
Sistem ini dirancang untuk melindungi pasukan dari pesawat musuh di ketinggian rendah dan sangat rendah (masing-masing 500 meter dan 150 meter). Kendaraan ini dilengkapi dengan kompleks pertahanan udara portabel terbaru "Verba".
Kendaraan pertahanan udara “Gibka-S”. Sumber: Press Photo
Amunisinya terdiri dari delapan buah rudal.
RPK-16 terbaru dengan peluru 5,45 milimeter adalah versi modern dari senapan RPK-74 Soviet.
Model ini memiliki rel Picatinny, sehingga senjata ini dapat dilengkapi dengan berbagai jenis alat bidik, mulai dari penglihatan malam, sensor termal, kolimator, dan bidikan teleskopik.
Senapan mesin ringan RPK-16. Sumber: Grigoriy Sysoev / RIA Novosti
Menurut pihak pengembang, tentara Rusia kini dapat menembakkan tembakan tunggal dan mengenai target berdiameter 20 centimeter pada jarak 300 hingga 400 meter (senapan TTX memengaruhi tenaga lawan pada jarak 800 meter).
Senapan ini juga dilengkapi dengan drum ringan terbaru dengan kapasitas 96 butir amunisi. Bobot senjata ini dalam kondisi siap pakai berikut dengan peralatannya hanya seberat 4,5 kilogram.
Kompleks pengintai dan penyerang “Vikhr” (angin puyuh) dibuat dengan dasar kendaraan tempur infanteri BMP-3. Sistem yang ditemukan pada roda rantai dan sasis roda dilengkapi dengan meriam 30 mm dan senapan berkaliber 7,62 mm, serta peluru kendali antitank “Kornet-M”.
Robot pengintai “Vikhr”. Sumber: Dmitry Reshetnikov / TASS
Sistem ini dapat secara otomatis mendeteksi, menangkap dan melacak target, tetapi keputusan untuk menembak tetap diambil oleh operator unit tersebut. “Angin Puyuh” dapat digunakan setiap saat berkat kamera beresolusi tinggi dan sensor gambar termal yang dimilikinya.
Alat transportasi amfibi terbaru ini dapat menampung hingga 12 pasukan penerjun payun dan menahan tembakan dari senapan berkaliber 14,5 milimeter KPVT pada jarak 200 meter.
Pengangkut lapis baja terapung BT-3F. Sumber: Press Photo
Pada atap BT-3F dipasangkan modul kendali senjata jarak jauh dengan senapan 7,62 milimeter yang dilengkapi dengan televisi dan penginderaan termal.
Di bagian puncaknya dapat dipasangkan senapan berkaliber 12,7 atau 14,5 milimeter dan granat berkaliber 30 atau 40 milimeter.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda