Tank-tank tempur Armata beriring-iringan di sepanjang Jalan Tverskaya menjelang latihan Parade Hari Kemenangan di Lapangan Merah, Moskow.
Sergei Fadeichev / TASSJumlah negara yang memproduksi kendaraan lapis baja tak banyak, sehingga jarang ada inovasi dalam sektor ini. Di Rusia, modernisasi armada lapis baja nasional skala besar merupakan konsekuensi atas perubahan ideologi konstruksi militer dan awal dari transisi tipe tentara dengan mobilisasi massal menjadi pasukan bersenjata yang lebih padat dan efisien.
Armata merupakan sebuah basis yang nantinya akan menjadi dasar untuk diciptakannya sejumlah kendaraan militer kelas berat lainnya, yang dapat beroperasi dalam kondisi sulit pascapenembakan — terdiri dari tank tempur utama T-14 Armata, pengangkut personel lapis baja T-15, platform artileri otomatis Koalitsiya-SV, dan kendaraan pemulihan lapis baja (armored recovery vehicle) T-16.
Kurang dari setahun sejak Parade Hari Kemenangan pada 2015, terlihat jelas bahwa implementasi masif dari teknologi ini tak bisa diharapkan dalam waktu dekat. Hingga 2020, hanya unit individu yang akan dilengkapi oleh Armata T-14. Untuk saat ini, 20 tank tengah diproduksi untuk tes perdana. Uji coba tersebut ditujukan untuk mendeteksi kelemahan platform ini, yang dapat diperbaiki sebelum produksi massal dilakukan.
Platform artileri otomatis Koalitsiya-SV pada parade militer yang menandai peringatan 70 tahun kemenangan di Perang Patriotik Raya pada 1941 – 1945. Sumber: Ilia Pitalev / RIA Novosti
Pengiriman pengangkut personel lapis baja T-15 dan platform artileri otomatis Koalitsiya-SV mungkin akan dimulai, entah secara bersamaan atau belakangan, setelah tank T-14. Sementara itu, industri Rusia mengembangkan komponen untuk produksi Armata. Pada 2015, mereka memulai produksi massal lapis baja keramik, mesin komunikasi dan sistem elektronik untuk platform kelas berat. Di saat yang sama, mereka mengupayakan perancangan kendaraan, berdasarkan platform Armata platform, untuk ekspor. Hal ini akan mengurangi biaya per unit untuk angkatan bersenjata Rusia.
Kurganets-25 merupakan 'anak kedua' dari trio kendaraan lapis baja terbaru ini, yang bobotnya hampir sepuluh ton lebih berat dari kendaraan lapis baja paling modern yang saat ini digunakan oleh tentara Rusia, BMP-3. Namun, tak seperti T-15, Kurganets bisa berenang. Kru mesin tempur ini kelak bisa mengandalkan senjata canggih dan sistem pertahanan aktif dan pasif yang mumpuni. Mesin ini akan melindungi nyawa para kru dan pasukan penyerang jauh lebih baik dibanding BMP, yang dijuluki 'kuburan infanteri persaudaraan' oleh militer (bratskaya mogila pekhoty). Berdasarkan platform baru ini, ada peluang untuk memasang sejumlah modul senjata - dan menciptakan kendaraan tempur infanteri (persenjataan meriam) serta APC (persenjataan senapan mesin).
Kendaraan tempur infanteri Kurganets-25 pada parade militer yang menandai peringatan 70 tahun kemenangan di Perang Patriotik Raya pada 1941 – 1945. Sumber: Alexander Vilf / RIA Novosti
Uji coba mesin ini seharusnya selesai pada 2016, dan produksi massal rencananya dimulai pada 2017 – 2018. Pada musim gugur 2015, Albert Bakov, Wakil Presiden Traktornyye Zavody Concern, yang memproduksi platform Kurganets, menyebutkan bahwa tenggat waktu untuk riset dan pengembangan platform tempur menengah Kurganets-25 telah diundur satu tahun, dan kini uji coba negara baru akan dimulai pada 2017.
Boomerang akan menggantikan keluarga pengangkut personel lapis baja beroda BTR-80 dan BTR-82, serta versi lama milik tentara Rusia. Berbeda dengan versi lama, mesin tempur baru ini mampu bertahan dari serangan senapan mesin berkaliber tinggi dan bahkan granat, bisa berenang, serta mampu mengangkut sejumlah modul senjata. Platform ini juga akan menjadi dasar kendaraan tempur infanteri serta APC beroda.
Platform lapis baja Boomerang menjelang latihan Parade Hari Kemenangan di Lapangan Merah, Moskow. Sumber: Grigoriy Sisoev / RIA Novosti
Pada awal 2016, Alexander Krasovitsky, Direktur Jenderal Perusahaan Industri Militer (Voyenno-Promyshlennaya Kompaniya), yang mengembangkan APC baru, mengumumkan awal uji coba Boomerang. Rencananya, produksi massal kendaraan Boomerang akan dimulai pada 2017, dan pengiriman skala besar untuk pasukan bersenjata akan dilakukan pada 2019.
Sama seperti Armata dan Kurganets, perusahaan manufaktur ini secara aktif mencari pembeli asing dan mitra untuk penyempurnaan produk mereka. Hal tersebut diumumkan oleh Krasovitsky, yang menyebutkan bahwa perusahaannya siap memasok Boomerang untuk ekspor, segera setelah mendapat izin dari pemerintah.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda