Cheburin mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir jajaran sistem antirudal Rusia pernah berada dalam proses modernisasi, hanya saja belum selesai. “Saya optimis bahwa dalam waktu dekat Rusia akan memiliki sistem pertahanan rudal yang super canggih,” kata Cheburin menyimpulkan.
Informasi mengenai modernisasi sistem pertahanan rudal A-135 Amur pernah muncul ke publik pada musim gugur 2012. Saat itu, Kolonel Jenderal Divisi Roket Strategis Viktor Yesin mengabarkan kepada kantor berita RIA Novosti bahwa “kini telah dilaksanakan penggantian rudal dengan perangkat baru serta penggantian seluruh elemen lain yang termasuk ke dalam sistem, termasuk unit deteksi dan navigasi. Di samping itu, fasilitas peluncur rudal bawah tanah akan diaktifkan kembali.”
Musuh Semakin Dekat
Ancaman penyebaran sistem pertahanan rudal AS dalam dua tahun terakhir membuat Rusia semakin intens dalam penciptaan sistem pertahanan rudal baru. Rudal baru yang rencananya akan menggantikan A-135 Amur tersebut menerima kode A-235. Pengembangan berjalan dalam dua arah, yaitu RTS-181M yang merupakan kompleks A-235, dan “Samolett-M” (Pesawat) termasuk desain hulu ledak baru. Pengerjaan dilakukan dengan tingkat kerahasiaan yang sangat tinggi. Karena itu, informasi lebih lanjut mengenai kompleks tersebut sangat minim.
Menurut data publik, sistem generasi baru tersebut kemungkinan akan dilengkapi reseptor yang telah dimodernisasi dan kompleks radar transmisi “Don-2NP” yang dalam waktu dekat akan digantikan oleh radar “Don-2M”. Pelaksanaan modernisasi ini telah dilakukan pada tahun 2009 oleh perusahaan "Radioteknik dan Sistem Informasi". Pusat perintah data menggantikan komputer “Elbrus-2” yang telah usang dan akan menerima superkomputer baru “Elbrus-3M”. Bersamaan dengan kompleks pertahanan rudal, sistem ini akan digunakan untuk mengembangkan sistem satelit yang mampu mendeteksi peluncuran rudal balistik antarbenua “Taiga”.
Pertahanan Berlapis
Kemampuan pertahanan kompleks A-235 akan terdiri dari tiga tingkatan. Lapisan antirudal jarak jauh yang dikembangkan atas dasar 51T6 akan mampu menghancurkan target pada jarak hingga 1.500 kilometer dan pada ketinggian hingga 800 ribu meter. Lapisan menengah antirudal yang menggunakan sistem antirudal baru 58R6 dirancang untuk mencapai target pada jarak hingga 1.000 kilometer dan pada ketinggian hingga 120 ribu meter. Lapisan rudal terakhir adalah sistem antirudal 53T6M atau 45T6 (dengan dasar 53T6). Jarak tempuh rudal ini dihitung mencapai 350 kilometer. Sementara, jangkauan pencegat di udara mencapai 40 ribu hingga 50 ribu meter.
Lapisan antirudal jarak jauh kemungkinan akan dilengkapi dengan hulu ledak nuklir, sedangkan dua lainnya dilengkapi dengan hulu ledak kinetik. Pada Agustus 2014, beredar kabar mengenai peluncuran uji coba rudal baru untuk sistem A-235 “Samolet-M” (Pesawat).
Sistem Pertahanan Rusia Jaga Kota Moskow
Sistem pertahanan rudal Rusia saat ini yang masuk ke dalam layanan pada 1971 dan kemudian masuk ke dalam sistem pertahanan Moskow dan kawasan pusat Rusia adalah radar 5N20 “Don-2N”, dua titik perintah komputasi 5K80 dengan sistem komputer “Elbrus” dan “Zarya” yang terhubung dengan sistem deteksi satelit rudal balistik antarbenua “Oko” dan “Oko-1”, serta 32 rudal pencegat jarak jauh 51T6 dan 68 rudal pencegat jarak pendek 53T6.
Antirudal 51T6 (A-925) “Azov” yang memiliki kode NATO SH-11/ABM-4 GORGON mampu mencegat target di luar atmosfer. Sayangnya, pada periode 2002–2003, sistem antirudal tersebut telah dihapus dari tugas tempur sehubungan dengan berakhirnya masa operasi. Meski begitu, fasilitas peluncur rudal yang ada dapat tetap digunakan untuk mengakomodasi rudal jarak jauh baru.
Rudal pencegat jarak pendek 53T6 (IRS-1) yang diklasifikasikan oleh NATO sebagai SH-08/ABM-3A GAZELLE juga tetap disiagakan.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda