Pasukan Dirgantara, Cabang Angkatan Bersenjata Baru Rusia

Kompleks S-400.

Kompleks S-400.

Olga Sokolova
Pasukan Dirgantara Baru Rusia yang mulai menjalankan tugas tempur sejak awal Agustus merupakan kombinasi dari angkatan udara, pertahanan udara dan pertahanan misil, serta pertahanan antariksa.

Angkatan Udara Rusia tak lagi menjadi cabang angkatan bersenjata Rusia. Perubahan ‘nama’ yang tampaknya sederhana ini menunjukkan reformasi institusi penting dalam kerangka kerja tentara Rusia, yang akan memperkuat kapabilitas pertahanan negara dan membantu melawan serangan dari luar angkasa secara efektif, yang suatu saat pasti akan dimiliterisasi.

Pada awal Agustus, Menteri Pertahanan Rusia, Jenderal Sergey Shoigu mengumumkan pembentukan tipe baru Angkatan Bersenjata Rusia—Pasukan Dirgantara (VKS atau Vozdushno-Kosmicheskie Sily). Armada tersebut terdiri dari tiga angkatan bersenjata, yakni Angkatan Udara, pasukan pertahanan misil udara, serta pasukan antariksa. Komandan Angkatan Udara Rusia Viktor Bondarev ditunjuk menjadi kepala komandan pasukan baru ini.

Menurut Shoigu, kehadiran Pasukan Dirgantara Rusia akan membuat pengelolaan pasukan peringatan dan aviasi, pasukan pertahanan misil dan udara, peluncuran dan kontrol pesawat antariksa di orbit Rusia, serta sistem peringatan misil dan kontrol antariksa menjadi terpusat.

Angkasa: Teater Perang Baru

Reformasi pasukan antimisil telah berjalan sejak lama. Pasukan Pertahanan Antariksa yang merupakan kombinasi Pasukan Pertahanan Udara dan Pasukan Antariksa dibentuk pada 1 Desember 2011. Pembentukan Pasukan Dirgantara merupakan langkah logis selanjutnya yang diambil untuk menciptakan reformasi, yang bertujuan mengorganisir operasi militer dari berbagai pasukan dalam sistem terpadu di bawah satu payung kepemimpinan, melalui konsep dan rencana di teater baru operasi militer, yakni udara dan antariksa.

“Sepanjang dekade lalu, aktivitas militer di seluruh dunia secara aktif berubah dari dekat Bumi ke luar angkasa,” terang mantan Komandan Angkatan Udara Rusia, Jenderal Pyotr Deinekin. Menurut sang pakar, hal ini membuat perlunya sistem terpadu yang menyatukan semua pasukan pertahanan udara dan antariksa.

Dari sekarang, tugas pasukan di perang antariksa adalah memastikan keamanan penerbangan pesawat dan menghindari serangan dirgantara.

Bertempur dengan Apa?

Inovasi kunci Pasukan Dirgantara antara lain berupa aviasi tempur, pasukan bersenjata Rusia yang benar-benar independen, serta struktur pengelolaan. Berdasarkan rencana komando militer Rusia, ketika terjadi konflik, hanya aviasi tempur yang dapat mengubah lokasinya secara cepat dan berkonsentrasi di area yang terancam, sehingga musuh tak bisa mengambil keuntungan dari penyerangan tersebut.

Salah satu komponen utama aviasi tempur Pasukan Dirgantara adalah pesawat pencegat yang bisa terbang tinggi. Saat ini, Rusia tengah memodernisasi MiG-31, yang masih beroperasi. Pengembangan PAK DP (Kompleks Aviasi Perspektif Pencegat Jarak Jauh), yang akan menggantikan pesawat pencegat MiG-31, akan dimulai setelah 2019.

Radar untuk peringatan serangan misil awal generasi Voronezh dioperasikan, komponen sistem pertahanan udara diperkuat, sistem misil anti-pesawat S-400 yang kini melindungi Moskow dari serangan antariksa tengah dalam tahap produksi berseri, sementara pembangunan dua pabrik baru untuk produksi tersebut telah selesai. Kelak, saat Rusia telah memiliki kompleks S-500, pertahanan dirgantara Rusia akan memiliki sistem zona berlapis yang fleksibel, untuk melindungi kota ini dari segala macam serangan, termasuk serangan antariksa.

Sementara, Rusia hampir tak punya formasi antariksa sistem pendeteksi misil awal. Satelit geostasioner sistem deteksi dini rudal balistik terakhir, Oko-1, rusak sejak 2014. Pengembangan Sistem Antariksa Terpadu tengah berlangsung, peluncuran satelit pertama Tundra, yang akan menjadi bagian dari Sistem Antariksa Terpadu, dijadwalkan November 2015. Sementara, absennya satelit geostasioner dikompensasi oleh stasiun radar Voronezh-M dan Voronezh-DM , yang terletak di Kaliningrad, Leningrad, Irkutsk, dan Krasnodar Krai.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki