Pabrik Senjata Tula, Lebih dari 400 Tahun Menempa Tentara Rusia

Foto: Press Photo

Foto: Press Photo

Nama Tula dikenal sebagai tempat produksi besi baja serta senjata-senjata militer Rusia. Sejak akhir abad ke-16, kota yang terletak di sebelah selatan Moskow ini telah menjadi pusat manufaktur senjata, memproduksi segala jenis perangkat perang mulai dari senjata tajam, senapan Kalashnikov yang legendaris, hingga misil anti-tank.

Selama lebih dari empat abad, kota Tula telah dikenal sebagai pusat produksi besi baja dan senjata tentara Rusia. Bengkel kerja di Tula memproduksi hampir semua jenis senjata infanteri Rusia, mulai dari senapan abad pertengahan hingga misil anti-tank modern. Hampir separuh dari seluruh senjata tentara Rusia dibuat di kota ini.

Semua berawal pada akhir abad ke-16, ketika Tsar Fyodor Ivanovich (Fyodor I) memerintahkan pendirian pemukiman di tepi Sungai Upa. Para penduduk pemukiman kemudian belajar menjadi pengrajin senjata yang memasok hasil kerjanya bagi pemerintah.

Foto: Press PhotoFoto: Press Photo

Terletak di area hutan yang lebat sekitar 200 kilometer di selatan Moskow, pemukiman tersebut cocok menjadi industri senjata, karena mudahnya akses menuju tambang bijih besi dan letaknya yang strategis di dekat sungai (rute transportasi utama di Rusia kala itu). Hal tersebut membuat Tula segera menjadi pusat produksi senjata utama andalan Rusia.

Keterampilan Ala Belanda

Bengkel kerja rumahan para pengrajin senjata Tula hanya bertahan hingga tahun 1630-an. Setelah itu, pemerintah Rusia memutuskan untuk membangun industri militer yang komprehensif di wilayah tersebut. Pengusaha Belanda Andrew Vinius diminta untuk membangun pabrik metalurgi yang memproduksi meriam dan peluru meriam di pemukiman tersebut.

Dua dekade kemudian, seorang pengusaha lain dari Belanda mendirikan pabrik senjata baru dan membawa ratusan ahli senjata dari luar negeri untuk mengembangkan pabrik. Mereka kemudian memproduksi senapan secara massal dan mengajarkan proses pembuatan senjata yang rumit pada para pengrajin senjata Rusia, yang saat itu masih lebih senang bekerja dengan cara kuno.

Ketika itu, Rusia terkurung di tengah konflik dengan para tetangganya dan selalu mengalami kekurangan senjata. Pada 1695, pengusaha Nikita Demidov, yang kelak menjadi pendiri dinasti industri Rusia yang tersohor, membangun pabrik senjata swasta pertama, Pabrik Senjata Tula, dengan seizin dari Tsar. Pada 1712, pemerintah kekaisaran mengeluarkan dekrit untuk mendirikan pabrik senjata negara pertama di Tula, dengan kapasitas produksi yang terus bertambah secara mengesankan.

Puluhan Ribu Senapan Per Tahun

Delapan tahun kemudian, lebih dari seribu pengrajin senjata Rusia mampu memproduksi lebih dari 20 ribu senapan per tahunnya. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Rusia, pabrik senjata di Tula mulai merancang senapan berkaliber, suku cadang senapan seperti flintlocks dan butt stocks, serta berbagai macam senjata tajam bagi tentara, seperti pedang panjang, pedang lebar, pedang pendek, dan bayonet.

Foto: Press PhotoFoto: Press Photo

Pada abad ke-18, pabrik Tula memproduksi hampir seluruh senjata yang digunakan oleh tentara Rusia. Sepanjang perang melawan Napoleon pada 1812-1814, Tula memproduksi setengah juta senapan, dan jumlah produksi per bulannya mencapai lebih dari 13 ribu unit. Era mesin uap memicu perubahan positif dalam metode produksi senjata.

Kehadiran mesin uap membuat pabrik dapat memproduksi senjata secara lebih efisien, dan tentu meningkatkan efektivitas produksi. Transisi dari senapan bermoncong ke senapan breech-loading membuat pabrik harus melakukan penyesuaian besar-besaran. Pada 1834, pabrik kembali mengalami modernisasi dengan kehadiran mesin tenaga uap pertama, dan dalam kurun waktu sepuluh tahun pabrik tersebut berhasil menjadi salah satu pabrik senjata terbesar di dunia.

Senapan bagi Tentara Merah dan Tentara Putih

Pada 1891, Tula menjadi basis utama produksi massal senapan otomatis legendaris Rusia yang dirancang oleh Sergei Mosin, dan melahirkan jutaan senapan sepanjang periode tersebut. Pada 1895, pabrik mulai melakukan produksi massal senapan Nagant, dan pada 1905 Tula mulai memproduksi senapan mesin Inggris Maxim. Sepanjang Perang Sipil, dua pertiga senjata yang digunakan oleh Tentara Merah dan Tentara Putih di buat di Tula.

Foto: Press PhotoFoto: Press Photo

Pada malam meletusnya Perang Dunia II, pengrajin senjata Fyodor Tokarev meluncurkan desain senapan dan pistol terbaru. Senapan SVT-38 dianggap sebagai salah satu senapan otomatis terbaik yang digunakan dalam perang, sedangkan pistol TT (Tula Tokarev) digunakan cukup lama oleh tentara dan polisi Soviet.

Pabrik memasuki babak sejarah baru pada 1960-an. Bersama dengan senjata-senjata ringan dan kecil, Pabrik Senjata Tula meluncurkan lini produksi senapan Kalashnikov yang legendaris, beserta granat, peluncur anti-tank, serta senapan mesin untuk pesawat.

Kini, monumen Peter I berdiri di gerbang Pabrik Senjata Tula untuk menghormati kontribusinya dalam pendirian kompleks industri militer Rusia. Masa lalu juga masih berjaya di dalam pabrik, tepatnya di bagian produksi tempa perisai militer untuk tentara Rusia.

Di Tula, Anda dapat berkunjung ke Museum Senjata Tula.

Alamat: Gedung 1 terletak di Kremlin Tula, Gedung 2 di ulitsa Oktyabrskaya, 2.

www.museum-arms.ru

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki