BMD-4M berbeda dari tiga pendahulunya, ia memiliki persenjataan yang lebih hebat dan cadangan amunisi yang lebih besar. Foto: Concern Tractor Plants
Terjun dari Langit
Kendaraan lapis baja Rusia ini dapat memberi ‘serangan dahsyat’ bagi musuh dalam situasi perang. Dengan sistem persenjataan yang hebat, cadangan amunisi melimpah, serta kecepatan tinggi, kelompok pasukan serbu dapat ‘terjun dari langit’ dan menggempur unit logistik musuh secara masif. Kendaraan serbu ‘angkut udara’ bagi ‘pasukan baret biru’ digunakan sejak 1968. Kini pasukan militer menerima kendaraan generasi keempat, yang dirancang untuk menggantikan kendaraan serbu BMD-3 yang sudah usang.
Produsen kendaraan, Kurganmashzavod, telah menyerahkan delapan BMD-4M modern kepada Pasukan ke-106 Divisi Serbu Angkut Udara (Gvardeyskaya Vozdushno-Desantnaya Diviziya), yang akan menguji kendaraan tersebut.
Pasukan serbu angkut udara adalah pasukan militer elit Rusia. Mereka sudah lama menunggu kedatangan kendaraan generasi keempat yang unik tersebut. BMD-4M berbeda dari tiga pendahulunya, ia memiliki persenjataan yang lebih hebat dan cadangan amunisi yang lebih besar. Hal tersebut merupakan spesifikasi yang dibutuhkan oleh pasukan angkut udara, karena pasukan udara tidak memiliki tank atau dukungan artileri dalam operasi garis depan.
Kendaraan baru ini dapat diluncurkan dari sebuah pesawat dan turun ke sasarannya dalam hitungan menit dengan kecepatan hingga 70 kilometer per jam, sembari melakukan tembakan dengan berbagai senjata.
BMD-4M dapat bekerja sejauh 500 kilomter tanpa mengisi bahan bakar. Kendaraan serbu angkut udara ini hanya memerlukan beberapa jam untuk menaklukkan negara seukuran sebuah negara Eropa Barat.
Seperti pendahulunya, BMD-4M dapat melewati medan air tanpa persiapan khusus. Saat mengapung di atas air, kendaraan lapis baja ini dapat melaju dengan kecepatan hingga sepuluh kilometer per jam.
BMD-4M dapat melaju dengan kecepatan hingga sepuluh kilometer per jam di atas air. Foto: Concern Tractor Plants
Kepala Perancang BMD-4M Sergey Salnikov menyebutkan kemampuan baru kendaraan ini antara lain penguncian sasaran dan pelacakan, serta cadangan amunisi yang lebih besar. Radius tembakan meningkat hingga tujuh kilometer dengan adanya senapan artileri baru, yang mampu menyerang peralatan militer ataupun bangunan berbenteng.
Amunisi diisi ulang secara otomatis sehingga mengurangi beban fisik dan fisiologis awak, sementara sistem kendali otomatisnya dapat beroperasi dalam modus pencitraan panas. Senapan artileri 100 mm kendaraan ini dapat menembakkan peluru kendali anti-tank Arkan (PTUR/Protivotankovye Upravlyaemye Snaryady) hampir tanpa suara, ketika bekerja dengan output maksimum. Semua karakteristik ini membuat BMD-4M menjadi sistem artileri dan roket gerak otomatis yang multifungsi.
Kendaraan Segala Medan Berlapis Baja
BMD-4M memiliki track assembly yang mutakhir dan mudah dikontrol. Transmisinya otomatis dan suspensi kendaraan lebih seimbang, hal tersebut sangat penting ketika jalanan bergelombang. Komandan pasukan serbu angkut udara Kolonel Jenderal Vladimir Shamanov mencoba mengendarai dan menguji kendaraan serbu baru tersebut.
“BMD-1 dan BMD-2 selalu bergetar dan kami sulit memahami amplitudo getarannya, tetapi kendaraan ini tidak bergetar. Sangat stabil dalam belokan dan sistem kendalinya mudah dan dapat diandalkan. Saya suka BMD-4M,” kata Komandan Vladimir Shamanov.
Berkat para perancangnya, BMD-4M dapat menyesuaikan diri dengan kemiringan hingga 35 derajat dan terus menembak ketika bergerak, memutar menara meriamnya, serta menjaga pandangannya terhadap sasaran.
BMD-4 yang terbaru berbobot 13,5 ton dibandingkan dengan pendahulunya BMD-2 yang berbobot 8 ton. Foto: Concern Tractor Plants
Secara keseluruhan, dalam hal fitur-fiturnya kendaraan lapis baja ini tampak seperti kendaraan segala medan kelas satu. Suspensinya yang hidro-pneumatik membuat kendaraan lapis baja ini dapat mengubah ketinggian. Ia dapat direndahkan dekat dengan tanah maupun ditinggikan menjauhi daratan. Hal ini penting agar kendaraan bisa masuk ke dalam pesawat sebelum diluncurkan dan melakukan kamuflase dalam operasi tempur.
Prancis juga mencoba membuat kendaraan yang dapat diturunkan dari pesawat terbang dengan membawa awak, namun setelah jatuh satu korban jiwa saat tes penurunan, pengujian pun dihentikan. Tidak ada lagi negara Eropa yang mencoba menerjunkan kendaraan ke pertempuran dengan membawa prajurit.
Menurut Viktor Pechenkin, Wakil Kepala Perancang Fasilitas Produksi Kurgan (Kurganskiy Mashinostroitelniy Zavod), hingga saat ini hanya Tiongkok yang telah membuat kendaraan sejenis BMD-2. “Tetapi buatan mereka masih dua generasi di belakang model Rusia ini,” kata Pechenkin.
Marinirnya Indonesia, Senjatanya Rusia
Santun, Citra Baru Tentara Rusia
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda