Rusia Rancang Helikopter Militer untuk Wilayah Kutub Utara

Model helikopter militer untuk Arktik diciptakan berdasarkan konsep “Terminator”. Foto: Russian Нelicopters/JSC

Model helikopter militer untuk Arktik diciptakan berdasarkan konsep “Terminator”. Foto: Russian Нelicopters/JSC

Helikopter Mi-8 AMTSh-VA dan helikopter sipil Mi-38 akan digunakan di kawasan kutub utara, mencakup lingkar Arktik dan sekitarnya.

Untuk memperkuat barisan pertahanan Rusia di Arktik, Rusia mengembangkan helikopter khusus yang dapat bekerja di bawah kondisi iklim kutub yang esktrem, yakni Mi-8 AMTSh-VA dan helikopter sipil Mi-38. Dua huruf terakhir pada Mi-8AMTSh-VA menandakan fungsi kemiliteran khusus, yaitu “transportasi-serbu untuk Arktik”.

Terminator Arktik

Helikopter Mi-8 AMTSh-VA dapat digunakan untuk menjalankan misi militer pada kondisi cuaca yang ekstrem dan melakukan misi pencarian-penyelamatan. Pengembangan ketahanan militer Rusia di Arktik dilakukan sehubungan semakin meruncingnya konflik kepemilikan wilayah Arktik yang kaya akan cadangan minyak dan gas bumi. Banyak negara-negara besar yang menginginkan wilayah Arktik, termasuk AS dan Rusia.

Peningkatan permintaan transportasi dan persenjataan yang sesuai dengan kondisi Arktik membuat kebutuhan kendaraan andal untuk kondisi iklim ekstrem pun meningkat. Russian Helicopters Holdings telah mengembangkan dua jenis helikopter yang memenuhi tujuan tersebut. Kebutuhan militer dapat dipenuhi oleh Mi-8 AMTSh-VA, sedangkan untuk kendaraan penjelajah sipil kutub ada Mi-38.

Juru bicara Russian Helicopters menjelaskan pembuatan helikopter tipe Mi-8/17 yang telah menunjukkan keandalannya menghadapi iklim Kutub Utara yang ekstrem sedang berlangsung. Helikopter model Mi-8 AMTSh-VA juga sudah masuk ke dalam tahap produksi. Perakitan pertama helikopter tersebut sudah dimulai. Sedangkan helikopter sipil Mi-38 masih berada dalam tahap perakitan prototipe uji coba.

Kedua helikopter masuk ke dalam “keluarga besar” pengembangan helikopter zaman Soviet Mi-8. Helikopter Mi-8  merupakan helikopter yang paling banyak diproduksi di seluruh dunia dan digunakan di lebih dari 50 negara.

Model helikopter militer untuk Arktik diciptakan berdasarkan konsep “Terminator”. Julukan tersebut disematkan oleh para pengamat ahli dunia untuk Mi-8 AMTSh pada 1999 di Pameran Aviasi Farnborough. Helikopter tersebut dilengkapi dengan pelindung lapis baja, persenjataan yang menggantung di enam simpul di samping helikopter, sementara bagian belakang helikopter dilindungi senapan mesin kendali jarak jauh.  Perbedaan helikopter model AMTSh dengan variasi Mi-8 sebelumnya adalah adanya persenjataan tambahan berupa rudal antitank Ataka dan Shturm, serta rudal udara-ke-udara Igla.

Model terbaru Mi-8 AMTSh-VA dilengkapi dengan komponen elektronik baru yang membantu helikopter memecahkan masalah navigasi, bahkan saat sinyal dari satelit menghilang. Oleh karena itu, Direktur Utama Departemen Pengadaan Barang Negara Russian Helicopters Aleksey Putintsev menilai Mi-8 AMTSh-VA sangat cocok digunakan di daerah dengan kondisi cuaca ekstrem di zona Arktik dan Kutub Utara. Pada Hari Inovasi Kementerian Pertahanan Rusia, Putintsev menyampaikan bahwa helikopter dikembangkan dengan perhitungan yang spesifik untuk penggunaan di kondisi suhu udara yang rendah dan saat terbatasnya jarak pandang ketika penerbangan, seperti waktu malam kutub (hari gelap selama 24 jam dalam sehari di Kutub Utara).

Helikopter Laut Lepas

“Terminator” Mi-38 ini berfungsi untuk mengangkut barang-barang berat. Helikopter ini juga mampu membawa personel dan barang angkut untuk Kementerian Pertahanan Rusia. Mi-38 mampu mengangkut beban hingga 6.000 kilogram dan kapasitas awak hingga 30 orang. Helikopter ini bukan hanya dapat digunakan untuk melakukan pengangkutan barang dan orang, tetapi juga sebagai helikopter pencarian-penyelamatan serta ambulans udara. Hal tersebut membedakan Mi-38 dengan helikopter lain.

Mi-38 juga dapat digunakan untuk pekerjaan lepas pantai di Rusia. Kecepatan angkut helikopter ini lima kali lebih cepat dibanding kapal, sehingga helikopter merupakan jenis transportasi utama yang menghubungkan platform lepas pantai dengan dataran. Pasar operasi migas lepas pantai Rusia masih tergolong muda, karena itu kendaraan angkut buatan Barat tidak digunakan untuk pengangkutan lepas pantai Rusia. Rusia selama ini menggunakan Dimanca, helikopter turunan Mi-8, untuk menjalankan tugas tersebut. Namun dengan berkembangnya cabang bisnis migas di laut lepas dan semakin jauhnya jarak platform dari darat, maka standar spesifikasi helikopter pun semakin diperketat.

Mi-38 dapat membantu pekerjaan lepas pantai di Arktik. Pada abad lalu, model pendahulunya Mi-8, menunjukkan kemampuannya mengatasi kondisi ekstrem di Kutub Utara. Oleh sebab itu, membuat mesin handal ini menjadi mesin yang sesuai dengan kebutuhan zaman ini merupakan tugas utama para desainer dan insinyur pembuat helikopter.

Prioritas Produksi Domestik

Russian Helicopters Holdings mengumumkan bahwa Mi-38 dipersiapkan untuk pekerjaan di kawasan Arktik dan sekitarnya. Namun, seorang pakar ahli independen Vladimir Karnozov menilai bahwa Mi-38 masih belum dapat digunakan untuk bekerja di kawasan Arktik dalam waktu dekat. “Helikopter ini masih harus melewati uji coba di daerah iklim tropis selama bertahun-tahun,” kata Karnozov.

Secara keseluruhan, modifikasi Mi-8 ini tidak menawarkan solusi baru yang radikal. “Kemungkinan akan ada penggantian sistem bahan bakar dan pelumas, atau penambahan komponen elektronik yang lebih akurat. Namun proses tersebut tidak dapat dikaitkan dengan modernisasi menyeluruh. Mi-38 akan benar-benar menjadi helikopter generasi baru,” terang Karnozov pada RBTH.

Ada kemungkinan pasar helikopter dunia dapat menawarkan model helikopter yang lebih aktual, seperti peluncuran helikopter AgustWestland AW139 pada 2012 lalu milik perusahaan gabungan Rusia-Italia Helivert, yang produksinya dipusatkan di Rusia. Namun, Kremlin lebih memilih mengembangkan helikopter rancangan dalam negeri. Selain itu, AW 139 yang dibuat di pinggiran kota Moskow ini tidak dapat memenuhi kebutuhan helikopter untuk kawasan Arktik. Sanksi yang diterima oleh Rusia juga membuat kepemilikan perusahaan asing dalam proyek-proyek besar pemerintah Rusia akan terus mengecil.

Artikel Terkait

Helikopter Rusia Terus Kembangkan Sayap di Pasar Ekspor

Helikopter RACHEL Siap Mengulang Kesuksesan Mi-8

Rusia Kirim Truk dan Helikopter ke Indonesia

Indonesia Akan Buka Pusat Perawatan Helikopter Rusia

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki