Unjuk Gigi Kemampuan Militer dalam Tank Biathlon 2014

Kejuaraan Dunia Tank Biathlon 2014 diselenggarakan pada 4-16 Agustus di Lapangan Tembak Alabino, Oblast Moskow (53 kilometer dari Moskow). Kompetisi ini diikuti oleh 12 negara yakni Angola, Armenia, Belarusia, Venezuela, India, Kazakhstan, Kirgizstan, Tiongkok, Kuwait, Mongolia, Rusia, dan Serbia.

Foto: Olga Sokolova

Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu menjelaskan kompetisi ini bertujuan menunjukkan tingkat latihan kru tiap negara, sambil menguji kekuatan kendaraan lapis baja. “Kegiatan ini sangat penting bagi bidang industri militer,” ujar Shoigu dalam pidato pembukaan Tank Biathlon 2014.

Shoigu juga menyatakan kompetisi-kompetisi mendatang dirancang untuk membangun kepercayaan dan pemahaman antara angkatan bersenjata dari berbagai negara. “Kejuaraan ini adalah bukti bahwa Rusia ingin dan bersedia mengembangkan kemitraan antarnegara dalam bidang militer,” kata Shoigu. Ia juga menjelaskan bahwa negara-negara peserta dianggap sebagai mitra dan calon mitra Rusia dalam Kerja Sama Militer-Teknis (KSMT).

Lomba Ketahanan

Kompetisi Tank Biathlon 2014 terdiri dari empat fase yakni balap individual, sprint tiga kilometer, balap pursuit, dan estafet. Setiap negara peserta diwakili oleh empat kru tank: tiga kru utama dan satu tim cadangan.

Panjang lintasan adalah 7,1 kilometer, terdiri dari bagian kecepatan tinggi, lapangan tembak, rintangan seperti melalui ladang ranjau, dua lereng atas bukit, garis api, parit antitank, obstacle belt dan manuvering, gundukan tanah, dua tebing curam, arungan sungai, dan sebuah model jembatan lintas.

Meski semua kru negara peserta menyatakan sangat siap memenangkan kejuaraan, hari pertama kompetisi menunjukkan bahwa kru tank Rusia masih yang paling unggul. Latihan keras kru asing selama beberapa minggu di wilayah Rusia menggunakan permesinan Rusia ternyata belum cukup menyetarakan kemampuan mereka dengan tim tuan rumah. Kru Rusia terlihat melakukan tugas secara lebih cermat, cepat, dan percaya diri, dibanding dengan tim tamu. Fase balap individual menghasilkan empat pemimpin kejuaraan, yakni Rusia, Armenia, Tiongkok, dan Kuwait.

Biathlon tank internasional yang didukung secara aktif oleh Kementerian Pertahanan Rusia ini pertama kali diadakan setahun yang lalu. Kegiatan tersebut berlangsung dengan sukses, maka muncul gagasan untuk mengadakan biathlon tank internasional sebagai kompetisi olahraga militer. Banyak negara, termasuk para anggota NATO, yang tertarik mengikuti kejuaraan internasional ini. Tim peserta ingin bersaing menggunakan kendaraan tempur mereka sendiri, yang membuat kompetisi ini akan berlangsung lebih seru. Namun, sehubungan situasi yang memburuk dalam kebijakan luar negeri dan penolakan Blok Atlantik Utara untuk bepartisipasi, seluruh peserta kompetisi berlomba menggunakan tank T-72 Rusia.

T72 versus Tipe 96A Tiongkok

Peraturan biathlon tank ini tidak melarang kru tank menggunakan mesin merek lain. Hal itu menjadi salah satu daya tarik utama Tank Biathlon 2014. Tim Tiongkok hadir di Alabino menggunakan tank Tipe 96A buatan mereka sendiri.

Tank Tipe 96A mulai digunakan sejak 1997 dan menjadi tulang punggung unit lapis baja Tentara Pembebasan Rakyat. Mesin ini jelas berbeda dari T-72 milik Rusia. Bobot tank Tipe 96A lebih berat 5,5 ton dibanding tank Rusia tersebut. Namun, kecepatan maksimum tank Tiongkok itu mencapai 65 kilometer per jam, mengungguli mesin Rusia dengan selisih lima kilometer per jam. Tank kecepatan tinggi Tiongkok tersebut memiliki mesin diesel 1.000 tenaga kuda. Mesin ini merupakan modifikasi dari tank diesel Tiongkok 12150L7-BW, yang meneruskan garis turunan mesin V-54 Soviet.

Senapan Tipe 96A berupa replika senapan 2A46M Rusia. Amunisi senapan ini memiliki 42 selongsong, 22 di antaranya ada dalam pemuat otomatis. Seperti tank Rusia, laju tembak senapan Tiongkok itu ialah delapan putaran per menit. Perbedaan utama Tipe 96A dan mesin Rusia terletak pada penampakan fisik. Tipe 96A memiliki bentuk bersudut yang khas, sedikit mengingatkan pada bentuk Leopard 1 milik Jerman.

Dalam kompetisi ini, Tipe 96A menunjukkan kapasitas tempur dan teknis yang baik dibandingkan kebanyakan mesin lain yang mengikuti perlombaan. Sayangnya, roda rantai tiba-tiba terputus, sehingga tim Tiongkok akhirnya gagal mengungguli tim Rusia.

Seperti tahun lalu, setiap anggota kru pemenang di final akan menerima hadiah berupa sebuah mobil baru dari Perusahaan Uralvagonzavod (UVZ). Tahun ini, kendaraan hadiah berupa SUV Rusia, UAZ Patriot berfasilitas lengkap. Kunci akan diberikan ke pemenang pada hari terakhir kompetisi, Sabtu (16/8) mendatang, setelah hasil kejuaraan ditetapkan.

Artikel Terkait

Irak Membeli Sistem Peluncur Roket Multilaras Rusia

Yak-130, Pesawat Latih Tempur Rusia yang Berkarakter Seperti iPhone

Rusia Memperkuat Armada Kapal Selam Non-Nuklir

WALL-E Bersenjata Lengkap Bergabung dengan Militer Rusia

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki