Dua tahun lalu, Rusia dan Ukraina telah menyepakati produksi pesawat ini. Namun, buruknya hubungan Rusia-Ukraina saat ini membuat proyek ambisius itu hampir mustahil terealisasi dalam waktu dekat. Foto: Wikipedia
‘Angkutan’ militer empat mesin berbadan lebar ini merupakan pesawat yang sangat dinanti. An-70 menyedot perhatian setelah turboprop besar bersayap tinggi tersebut melakukan berbagai pertunjukan udara secara brilian dalam pameran pesawat MAKS 2013. Pesawat ini mampu lepas landas dari landasan yang tidak sempurna (unmade runway) jarak pendek (600-800 meter) dan memiliki jarak jangkau 7.000-8.000 kilometer. An-70 bahkan dapat mencapai jarak jangkau 3.000 kilometer saat mengangkut kargo seberat tiga ton metrik.
Uni Eropa pernah mencoba membuat pesawat serupa yakni A-400M, namun pesawat tersebut menunjukkan karakteristik performa terbang yang lebih buruk dibanding An-70.
Kementerian Pertahanan Rusia telah berencana membeli An-70 untuk memenuhi kebutuhan pesawat angkutan jarak menengah dalam menjalankan operasi taktis. Militer Rusia tertarik dengan kemampuan pesawat ini yang dapat terbang dari landasan pendek. Bersama pesawat berat Il-476 Rusia, An-70 akan memperbaharui armada pesawat angkutan militer, menggantikan An-12 yang sudah kuno. Pada 2012 lalu, Kementerian Pertahanan Rusia memperkirakan Angkatan Udara Rusia membutuhkan 60 pesawat.
Dua tahun lalu, Rusia dan Ukraina telah menyepakati produksi pesawat ini akan dilakukan di Kazan dengan jasa KAPO (Kazanskoye Aviatsionnoe Proizvodstvennoe Obyedinenie/Organisasi Manufaktur Penerbangan Kazan). Pabrik Ukraina ‘Motor Sich’ di Zaporozhye akan menangani produksi mesin, GP Antonov (Perusahaan Negara Antonov) memproduksi sayap dan bagian ekor pesawat, sementara Kazan dipercaya membuat badan pesawat dan perakitan akhir.
Namun, buruknya hubungan Rusia-Ukraina saat ini membuat proyek ambisius itu hampir mustahil terealisasi dalam waktu dekat. Oleg Panteleyev, Pemimpin Reduksi jurnal industri penerbangan Aviaport menyatakan bahwa dalam situasi seperti saat ini, produksi An-70 benar-benar tidak mungkin dilakukan. “Semua proyek yang melibatkan dua negara tersebut telah bubar. Situasi kompleks ini terjadi karena politisi Ukraina menekan pabrik dan memaksa mereka mengakhiri kerja sama dengan Rusia,” kata Panteleyev pada RBTH.
Kebutuhan pesawat angkutan Angkatan Udara Rusia akan dipenuhi oleh Il-476 dan MTS (Mnogotselevoy Transportniy Samolyot/Pesawat Angkutan Multi-peran) yang diproduksi oleh Rusia dan India. Oleg Panteleyev menyatakan kapasitas muatan MTS hanya setengah dari kapasitas muatan An-70. Namun, MTS juga dapat terbang dari landasan tidak sempurna.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda