YotaPhone 2, Ponsel Pintar yang Bantu Pantau Kesehatan Penggunanya

Pimpinan Yota Devices, Vlad Martynov pada pembukaan platform crowdsourcing Yota Idea Camp di Moskow, Kamis (27/3). Kredit: Andrei Baida

Pimpinan Yota Devices, Vlad Martynov pada pembukaan platform crowdsourcing Yota Idea Camp di Moskow, Kamis (27/3). Kredit: Andrei Baida

RBTH menjadi salah satu yang pertama kali mendapat kesempatan untuk mengevaluasi langsung prototipe generasi kedua smartphone layar ganda YotaPhone, yang dipamerkan di Mobile World Congress 2014 di Barcelona pada akhir Februari lalu.

Koresponden RBTH mendapat kesempatan untuk melakukan review prototipe YotaPhone kedua. Ponsel canggih ini lebih ramping dan lebih ringan dari versi pendahulunya. YotaPhone 2 menggunakan sistem operasi Android versi terbaru dan dilengkapi dengan prosesor quad-core Snapdragon 800.

Layar YotaPhone 2 berukuran 5 inchi, lebih besar dibanding YotaPhone 1 yang memiliki layar berukuran 4,4 inchi. Perangkat ini juga dapat menampilkan gambar dalam resolusi Full High Definition. Tepian bodi smartphone yang tadinya tajam telah dibulatkan, membuat perangkat ini tampak lebih elegan dan mulus. Layar tambahan juga mengalami beberapa perubahan. Resolusinya meningkat dari 170 ppi menjadi 235 ppi, yang secara signifikan meningkatkan kualitas layar monokrom. Fungsi layar kedua juga telah diperluas, sekarang ia tidak hanya menampilkan gambar, tetapi juga dapat digunakan sebagai panel kontrol.

YotaPhone 2. Kredit: Ekaterina Tursheva

Pada pembukaan platform crowdsourcing Yota Idea Camp di Moskow, Kamis (27/3), Pimpinan Yota Devices, Vlad Martynov menyatakan bahwa versi kedua dari YotaPhone seharusnya tidak menjadi produk eksklusif seperti versi pertama, melainkan gadget untuk pasar massal. Produk ini rencananya akan dijual eceran mulai akhir 2014.

Para pengecer, termasuk rantai penjualan gadget terbesar di Rusia Yevroset dan Svyaznoy, skeptis terhadap peluang keberhasilan ponsel baru ini.  YotaPhone pertama gagal dijual, sebagian karena kurangnya strategi pemasaran sehingga tidak terlalu populer di kalangan pengguna. Penjualan di Rusia dan Eropa sampai bulan Februari 2014 hanya sedikit di atas 12.000 buah.

Namun, pimpinan Yota Devices percaya bahwa ponsel itu tidak butuh iklan atau dukungan pemasaran dan menyatakan “ponsel harus bisa menjual dirinya sendiri”. Strategi ini lagi-lagi diterapkan untuk YotaPhone 2.

Keunggulan YotaPhone 2

Keunggulan utama YotaPhone, menurut pengembangnya, adalah layar keduanya (layar e-ink yang menghadap ke belakang) yang memungkinkan pengguna menghemat daya baterai sekaligus memeriksa updates tanpa menghabiskan waktu membuka kunci layar utama.

Menurut Daniel Seeberg, seorang futurolog, ahli IT Amerika dan penulis buku The Digital Diet, yang juga hadir dalam pembukaan Idea Camp menyatakan bahwa keunggulan lain juga ditemukan dalam fitur YotaPhone. Belakangan ini, pengguna butuh  beristirahat dalam menggunakan gadget. Penelitian menunjukkan bahwa banyak pengguna yang bahkan mengorbankan komunikasi pribadi dengan teman-teman atau keluarga mereka untuk menggunakan internet. Oleh karena itu, gadget harus produktif, tapi tidak boleh membuat kita terputus dari dunia nyata. Seeberg menganggap produk Yota Devices cocok sekali dengan filosofi tersebut.

Yota Devices juga berencana membantu pengguna memantau kesehatan mereka. Menurut Martinov, perusahaan yang sudah terlibat dalam pengembangan dan pengenalan perangkat lunak, model kedua YotaPhone akan memungkinkan pemilik memantau jumlah kalori yang mereka bakar dan kilometer yang mereka tempuh. Handset ini sendiri akan membuat perhitungan tanpa membutuhkan perangkat tambahan.

Teknologi Tanpa Politik

Terlepas dari kenyataan bahwa YotaPhone sering disebut smartphone pertama Rusia, pencipta gadget lebih memilih untuk memposisikannya sebagai produk global universal.

Martynov mengklaim bahwa perusahaan tidak berniat menanggapi seruan terbaru para pejabat Rusia dan tokoh masyarakat untuk memboikot barang-barang Amerika (termasuk smartphone) karena situasi politik dan menawarkan mereka untuk beralih ke YotaPhone

"Kami tidak membuat produk khusus untuk pengguna Rusia. YotaPhone perlu menjadi kompetitif di pasar global,” kata Martynov.

Menurut Tim Olsen, penasihat ilmiah untuk Crowdsourcing.org, pengguna luar negeri, terutama dari Amerika Serikat kemungkinan besar tidak akan memilih YotaPhone atau menolaknya karena alasan politik. “Perbedaan antara teknologi Rusia, Amerika dan negara lain menjadi semakin sedikit,” tutur Olsen.

Harga Terjangkau

Martynov menyatakan bahwa harga YotaPhone generasi kedua baru akan hampir sama atau sedikit lebih murah daripada smartphone Android dengan spesifikasi teknis serupa dari produsen terkemuka.

Sebagai perbandingan, smartphone Sony Xperia Z1 dan LG G2 yang mirip dengan YotaPhone 2 dalam hal karakteristik teknis, saat ini dibanderol sekitar 25.000 rubel dan 20.000 rubel di Rusia. Namun, pada akhir tahun gadget ini akan menjadi usang dan harga mereka akan turun.

Sejak dirilis pada Desember 2013, YotaPhone dikenal sebagai smartphone pertama Rusia dengan dua layar, layar standar serta layar e-ink hitam putih yang selalu menyala. YotaPhone generasi pertama ditujukan untuk para pengguna  berteknologi maju yang tertarik dengan produk gadget terbaru. 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki