YotaPhone Mulai Dijual

CEO Yota Vlad Martynov memperkenalkan smartphone Rusia pertama pada tanggal 4 Desember. Sumber: ITAR-TASS

CEO Yota Vlad Martynov memperkenalkan smartphone Rusia pertama pada tanggal 4 Desember. Sumber: ITAR-TASS

Smartphone Rusia berlayar ganda yang unik diluncurkan di Moskow pada tanggal 4 Desember dan akan segera beredar di toko-toko di luar negeri segera bulan depan.

 

YotaPhone, sebuah smartphone Android radikal yang baru yang dirancang oleh insinyur Rusia, mulai dijual di Rusia pada tanggal 4 Desember. Pada hari yang sama, CEO Yota Devices Vlad Martynov mempresentasikan produk baru tersebut kepada media di Garazh Modern Arts Center (Pusat Seni Modern Garazh) di Moskow.

 

Dengan desain dan fungsionalitas yang tidak biasa, ponsel pintar ini telah menggelitik minat para peminat teknologi di seluruh dunia. Selain layar LCD konvensional di bagian depan, YotaPhone memiliki layar kertas elektronik (E-ink) yang selalu menyala di bagian belakang.

Idenya adalah layar hitam-putih di bagian belakang akan selalu menampilkan informasi yang relevan seperti kalender, kondisi cuaca saat ini dan pesan teks baru. Pengguna dapat mengatur widget yang sesuai pada layar awal sesuai dengan keinginan mereka sendiri; informasi yang ditampilkan widget ini akan diperbarui secara real time.

Para desainer YotaPhone percaya bahwa pilihan ini akan membebaskan pengguna smartphone dari kebiasaan terus-menerus menyalakan dan mematikan layar ponsel mereka untuk memeriksa setiap ada pesan baru atau update.

Perangkat baru ini juga akan dapat menggantikan e-book reader yang terdedikasi karena baterainya bisa bertahan setidaknya 50 jam dalam modus membaca. Pengguna juga dapat berbagi kutipan dari buku-buku yang mereka baca ke media sosial melalui beberapa gerak-isyarat sederhana pada bantalan sensorik di bawah layar E-ink.

YotaPhone menjalankan sistem operasi Android versi 4.2.2. Para pengembang smartphone ini juga menciptakan serangkaian aplikasi unik, termasuk “Teach Me” yang membantu pengguna menghafal kata-kata dan ekspresi asing, serta “InternetHub” yang mengintegrasikan RSS feed dan update dari jejaring sosial.

Sudah setahun sejak prototipe pertama smartphone Rusia ini diresmikan. Sejak saat itu, YotaPhone telah membangkitkan banyak minat di luar negeri. Perangkat ini memenangkan penghargaan Produk Terbaik di Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas dan dianugerahi penghargaan Golden Lion dalam kategori Inovasi di Cannes Lions International Festival of Creativity.

Namun, tidak semua keinginan desainer dapat terpenuhi. Versi terakhir dari perangkat ini tidak termasuk opsi pengisian nirkabel; ponsel ini malah masih mengandalkan micro-USB charger konvensional.

Beberapa media menjuluki YotaPhone sebagai “iPhone Rusia” di acara CES. Berbicara pada acara media di Garazh, CEO perusahaan bahkan harus menangkis beberapa komentar tajam tentang tiadanya gaya berpakaian turtleneck hitam ala Steve Jobs. Tapi dia mengakui kepada RBTH bahwa tuduhan perusahaan mereka meniru estetika produk Apple membuat mereka sedikit tersanjung.

“Apple adalah perusahaan hebat, dan sebuah teladan bagi kami. Saya pikir kita perlu belajar dari orang-orang yang sangat mahir pada apa yang mereka lakukan, dan kemudian mencoba untuk mengalahkan mereka di permainan mereka sendiri”, kata Martynov.

Tetapi, meskipun YotaPhone telah membangkitkan banyak minat di Amerika Serikat, saat ini mereka tidak berencana untuk membawa generasi pertama perangkat ini ke pasar Amerika. Pasar ekspor utamanya adalah Eropa, di mana YotaPhone akan didistribusikan melalui Ingram Micro – yang, ironisnya, merupakan perusahaan AS. Smartphone Rusia yang baru ini juga akan tersedia di Asia serta Timur Tengah, di mana, tanpa terduga, minat akan ponsel cerdas di sana telah terbukti sangat kuat.

Yota Devices belum membuat proyeksi penjualan untuk produk baru ini, tetapi diketahui bahwa sekitar 10 ribu unit telah dipesan sebelumnya secara online.

YotaPhone dijual dengan harga lebih rendah daripada yang diduga; ponsel pintar ini akan dapat dimiliki dengan 19.990 rubel (sekitar Rp 6 juta) di Rusia dan 499 Euro di Eropa. Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa perangkat ini tidak benar-benar jauh lebih murah daripada beberapa perangkat terlaris di segmen pasar ini.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki