Sejarah Kaum Bolshevik Berencana Mengirim Pasukan ke India untuk Memulai Revolusi 

Kira Lisitskaya (Photo: Yakov Steinberg/МАММ/МDF/russiainphoto.ru; Public Domain)
“Jalan menuju Paris dan London terbentang melalui kota-kota Afghanistan, Punjab, dan Bengal,” demikian tokoh revolusioner Leon Trotsky pernah berkata. 

Pada musim panas 1919, kepemimpinan Soviet Rusia secara sungguh-sungguh mendiskuikan ide menggelar kampanye militer di India Britania — yang saat itu dijajah Inggris. Trotsky dan komandan militer Mikhail Frunze mengusulkan untuk menyerang ‘imperialisme Inggris’ di Asia. 

Sejak pertama kali berkuasa di Rusia, kaum Bolshevik punya mimpi untuk ‘menyalakan api revolusi dunia’. Namun, di Eropa, keadaan tidak berjalan baik bagi mereka untuk mewujudkan mimpi tersebut — gerakan revolusioner di sana dengan cepat dan brutal ditumpaskan. 

Tentara Merah juga tidak dapat membawa semangat revolusi ke negara-negara Eropa dengan sangkur (bayonet) mereka — perang melawan Polandia, pada saat itu, berdampak sangat pada Rusia. 

Di sisi lain, nasib kaum Bolshevik di wilayah bagian timur dunia justru berkebalikan. Tentara Putih (kaum anti-komunis dan musuh Tentara Merah) pimpinan Laksamana Alexander Kolchak telah mengalami kekalahan besar di sana, dan, seperti yang diyakini Bolshevik, tak lagi menjadi ancaman. 

“Tidak ada keraguan bahwa di medan politik dunia Asia, Tentara Merah kita adalah kekuatan yang jauh lebih signifikan daripada di medan politik Eropa,” Trotsky menegaskan. “Jalan menuju India mungkin terbukti lebih pendek bagi kita pada saat ini daripada menuju Soviet Hungaria,” sambung dia. 

Menurut Trotsky dan Frunze, adalah suatu kemungkinan besar untuk mengirimkan sebuah korps berkuda yang dipersenjatai 40 ribu pedang dalam membantu ‘revolusi Hindu’ demi memulai dan membangun sebuah akademi revolusioner di suatu tempat di wilayah Ural atau Turkistan (Asia Tengah) — sebuah akademi revolusioner, sebuah markas besar politik dan militer revolusi Asia. 

Namun, rencana tersebut tidak ditakdirkan untuk menjadi kenyataan. Pada musim gugur 1919, Tentara Putih kembali melakukan serangan signifikan di seluruh aspek dan membuat kaum Bolshevik melepas ketertarikan mereka membawa revolusi di India. 

Kaum Bolshevik ​​percaya bahwa pada akhirnya seluruh dunia akan mengalami 'sovietisasi'. Namun, kenyataannya terbukti jauh lebih rumit. Bagaimana sejarahnya? Selengkapnya, simaklah di sini!

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki