Kisah Ryazan, Kota Besar di Rusia yang Pertama Kali Direbut saat Invasi Mongol 

Andrey Mironov (CC BY-SA 4.0)
“Dan tak ada seorang pun yang masih hidup di kota itu: mereka semua mati dan menenggak secangkir kematian…”. 

Pada musim dingin 1237, tentara Mongol dari Batu Khan (Batyi) menginvasi wilayah Rusia. Daerah pertama yang diserbu adalah Kerajaan Ryazan, yang beribukota di Ryazan. 

Pada saat itu, Ryazan adalah salah satu kota terbesar di Rusia. Dengan rata-rata jumlah penduduk kota di Rusia sebanyak seribu orang, Ryazan saat itu menjadi rumah bagi hingga delapan ribu jiwa. Sebelum pengepungan dimulai, tentara Mongol membakar sejumlah wilayah kecil di Kerajaan Ryazan dan Pron. Beberapa di antara wilayah tersebut benar-benar lenyap diluluhlantakkan api hingga musnah dari muka bumi. Wilayah lain yang bertahan pun berubah menjadi desa-desa kecil — yang masih ada hingga hari ini. 

Setelah berhasil menguasai wilayah kecil, target tentara Mongol berikutnya yaitu ibu kota — tetapi wilayah itu dibentengi dengan baik, sehingga bisa bertahan selama lima hari. Semua orang termasuk warga sipil yang bisa membawa senjata ikut andil dalam pertahanannya. 

Namun, ternyata kekuatan pertahanan mereka sangat tidak berimbang dengan jumlah tentara Mongol yang menyerbu. Menurut ‘Kisah Kehancuran Ryazan oleh Batyi’ yang tertulis dalam Bahasa Rusia kuno, Ibu Kota Ryazan jatuh ke tangan Mongol pada 21 Desember 1237, di hari keenam pengepungan. 

“Dan, di kota itu, banyak orang, istri, dan anak-anak dibantai dengan pedang. Dan yang lainnya ditenggelamkan ke dalam sungai dan para pendeta dan biarawan dibantai tanpa jejak dan seluruh kota dibakar... Dan kuil-kuil Tuhan dihancurkan dan, di altar-altar suci, banyak darah tertumpah. Dan tidak ada satu orang pun yang masih hidup yang tersisa di kota itu: mereka semua mati dan menenggak secangkir kematian,”. 

Meski usaha untuk mempertahankannya telah dilakukan beberapa kali, Kota Ryazan yang hancur ini tidak dapat dipulihkan kembali. Pada abad ke-14, ibu kota kerajaan dipindahkan ke Pereyaslavl-Ryazansky yang berjarak 50 kilometer. Kota ini kemudian menjadi Ryazan yang kita kenal sekarang.

Lantas, bagaimana Rusia melakukan perlawanan terhadap bangsa Mongol sehingga bisa terbentuk menjadi negara seperti sekarang ini? Selengkapnya, simaklah di sini!

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki