Mengapa Moskow Menjadi Ibu Kota Rusia?

Lukisan panorama Lapangan Merah di Moskow oleh Fedor Alekseev (1801).

Lukisan panorama Lapangan Merah di Moskow oleh Fedor Alekseev (1801).

Domain publik
Moskow bukanlah kota yang paling kuat ketika Mongol-Tatar mulai menginvasi Rusia. Lantas, mengapa Moskow menjadi ibu kota Ketsaran Rusia?

Moskow sudah menjadi benteng dan pusat perdagangan pada abad ke-12 berkat lokasinya yang strategis. Kota itu terbilang (relatif) dekat dengan Sungai Volga, arteri perdagangan dan transportasi utama Rusia pada Abad Pertengahan. Daratan di Rusia Timur Laut, termasuk Moskow, Vladimir, Suzdal, relatif tidak tersentuh selama invasi Mongol-Tatar, yang menghancurkan Rus Kiev dan kadipaten-kadipaten Rusia Selatan. Itulah sebabnya, setelah abad ke-13, Moskow menjadi makin kuat. Pada abad ke-14, para pangeran Moskow berhasil melampaui semua pangeran Rurikid lainnya dan menjadi penguasa agung Vladimir dan Moskow.

Pangeran Dmitry Donskoy, yang mengalahkan bangsa Tatar dalam Pertempuran Kulikovo, adalah seorang pangeran Moskow. Pada 1389, Vladimir, kota yang dianggap sebagai kota “utama” Rusia, diberikan kepada para pangeran Moskow sebagai warisan turun-temurun mereka. Sejak saat itu, Moskow dianggap sebagai kota utama di tanah Rusia. Ketika tanah Rusia merdeka dari Gerombolan Emas pada abad ke-15, para pangeran Moskow menjadi penguasanya dan ketika Ivan yang Mengerikan dinobatkan sebagai tsar pada tahun 1547, negara itu dinamai Ketsaran Rusia.

Semua orang tahu Moskow adalah ibu kota Rusia saat ini, tapi tak banyak yang tahu tempat-tempat lain yang pernah menyandang status istimewa di negara terbesar di dunia ini.

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki