Mengapa Moskow Dijuluki Pelabuhan Lima Lautan?

Alexander Avilov/Moskva Agency
Terletak setidaknya beberapa ratus kilometer dari laut terdekat, Moskow tetap dianggap sebagai kota pelabuhan. Mengapa begitu?

Moskow punya banyak julukan: Kota di Tujuh Bukit, Roma Ketiga; Kota Batu Putih, dan, yang paling mengejutkan, Pelabuhan Lima Lautan. Geografi tentu tak dapat menjelaskan julukan tersebut. Jika kita melihat peta, kita akan melihat bahwa Kota Moskow bahkan tidak dekat dengan laut mana pun. Adapun yang “terdekat, Teluk Finlandia (yang mengalir ke Laut Baltik), berada sekitar 600 kilometer dari ibu kota Rusia.

Bagaimana julukan tersebut muncul?

Seperti biasa, jawabannya terletak pada sejarah. Orang pertama menyebut Moskow sebagai Pelabuhan Lima Lautan adalah Josef Stalin dan ini berhubungan dengan industrialisasi yang pesat di negara itu.

Bendungan Laut Putih–Baltik

Bangunan-bangunan komunis berukuran raksasa didirikan di seluruh negeri. Yang paling ambisius adalah bendungan. Proyek yang paling terkenal adalah Bendungan Laut Putih-Baltik. Dibangun oleh para tahanan dalam waktu singkat, proyek tersebut menelan ribuan korban.

Para tahanan pada pembangunan Bendungan Laut Putih-Baltik.

Pada saat yang sama, Stalin menyusun rencana besar untuk membangun kembali Moskow. Kota ini harus dimodernisasi untuk menjadi ibu kota yang cocok dan mengesankan bagi negara Soviet yang ambisius dan progresif. Bagaimanapun, Moskow pada akhir 1920-an masih terlihat cukup tertinggal. Selama beberapa abad periode Kekaisaran Rusia, Moskow menjadi kota kelas dua. Sebagian besar pembangunan dan kemajuan difokuskan di Sankt Peterburg, ibu kota Kekaisaran.

Stalin memulai pembangunan jaringan kereta bawah tanah (metro), membangun jalan raya baru, bahkan membuat jalan lebih lebar (dalam beberapa kasus, sejumlah bangunan bahkan dipindahkan). Tanpa ragu, Stalin memerintahkan untuk menyingkirkan apa pun yang dapat mengganggu jalan raya baru.

Tembok dan gerbang Kitay-Gorod Moskow, 1920-an

Banyak bangunan yang berkaitan erat dengan rezim yang lama dihancurkan, termasuk puluhan gereja dan biara tua, serta Tembok Kitay-Gorod, benteng abad ke-16 yang berada di pusat kota, hanya satu kilometer dari Kremlin.

Demi memasok kebutuhan air minum dan air industri di ibu kota yang berkembang pesat, sekaligus memudahkan pengirimannya, Stalin memerintahkan pembangunan bendungan yang menghubungkan Sungai Moskow yang relatif kecil dengan Sungai Volga (Pyotr yang Agung sebetulnya sudah memikirkan ide ambisius ini pada abad ke-18, tetapi tidak pernah mewujudkannya).

Pembangunan Bendungan Moskow-Volga, 1934—1937

Jalur air sepanjang 128 kilometer ini dibangun oleh tahanan-tahanan Gulag dari tahun 1932 hingga 1937. Awalnya disebut Bendungan Moskow-Volga, tetapi pada 1947 berganti nama menjadi Bendungan Moskow. Ungkapan “Moskow sekarang adalah pelabuhan lima lautan” diucapkan oleh Stalin sewaktu upacara pembukaan bendungan tersebut pada 1937.

Laut mana yang terhubung dengannya?

Laut Putih dan Laut Baltik dihubungkan oleh sebuah bendungan, sementara Laut Baltik terhubung dengan Sungai Volga oleh sebuah sistem bendungan dan sungai. Berkat Bendungan Moskow-Volga, kita dapat mencapai Laut Putih dan Laut Baltik dengan berlayar dari Moskow.

Kapal pertama memasuki Bendungan Sungai Moskow-Volga

Laut ketiga adalah Laut Kaspia, muara Sungai Volga. Kemudian, pada 1950-an, bendungan besar lainnya muncul. Jalur air sepanjang 101 kilometer antara Sungai Volga dan Don dibangun di Volgograd. Bendungan ini membuka akses dari Volga ke Laut Azov, kemudian ke Laut Hitam.

Bendungan Sungai Volga-Don, 1952

Setelah semua proyek konstruksi besar-besaran Soviet selesai, orang-orang dapat mencapai lima lautan tanpa harus meninggalkan satu kapal pun: Laut Putih, Laut Baltik, Laut Kaspia, Laut Hitam, dan Laut Azov.

Sekarang bagaimana menurut Anda — apakah Moskow adalah kota pelabuhan atau bukan?

Selanjutnya, inilah sepuluh julukan ibu kota Rusia!

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki