Salah satu tugas utama yang dihadapi Soviet adalah memberantas buta huruf. Oleh karena itu, pemerintah membangun sekolah-sekolah baru di seluruh negeri, termasuk untuk orang dewasa. Kegiatan belajar mengajar dilakukan dalam bahasa daerah dan Rusia. Anak-anak diajari untuk mencintai Partai Komunis dan Lenin sejak usia dini. Banyak anggota Perintis (semacam gerakan kepanduan) dari wilayah Asia Tengah dianugerahi kunjungan ke ibu kota republik maupun ibu kota negara, Moskow.
Suasana di sekolah, Uzbekistan, 1930-an.
Max Penson/МАММ/MDFPara anggota Pionir dari Republik Kazakhstan mengunjungi Moskow, 1935.
Emmanuil Yevzerikhin/МАММ/MDFAngota Pionir, Uzbekistan, 1930-an.
Max Penson/МАММ/MDFMenjelang Hari Pengetahuan yang dirayakan setiap 1 September, Tajikistan, 1972.
Vsevolod Tarasevich/МАММ/MDFPara anggota Pionir Kyrgyztan.
Georgy Zelma/МАММ/MDFPemuda-pemudi Turkmenistan, 1977.
Vsevolod TarasevichМАММ/MDFPearaan Hari Pionir di Tajikistan, 19 Mei 1972.
Vsevolod Tarasevich/МАММ/MDFKolektivisasi atau proses penggabungan pertanian individu menjadi pertanian kolektif, dilakukan di republik-republik Asia Tengah. Orang-orang dari seluruh Soviet berdatangan ke wilayah tersebut. Mereka membuka lahan-lahan yang masih perawan dan mengembangkannya menjadi pertanian.
Traktor pertama di Uzbekistan, 1929.
Arkady Shaykhet/МАММ/MDFPanen kapas di Uzbekistan, 1970-an.
Boris Kudoyarov/МАММ/MDFAsisten pengemudi gabungan Fyodor Frolov sedang mempelajari rencana pengembangan pertanian tujuh tahun di Pusat Komunitas Krasnodonsky Sovkhoz, Kazakhstan, 1959.
Valentin Khukhlayev/Arsip Valentin KhukhlayevPara pemerah susu Kyrgyztan, 1970-an.
Dmitry Baltermants/МАММ/MDFLift biji-bijian dengan lambang Soviet di Kota Kostanay, Kazakhstan,1959.
Valentin Khukhlayev/Arsip Valentin KhukhlayevPara siswa di lahan pertanian yang baru dibuka di Kazakhstan, 1952.
Arkady Shaykhet/МАММ/MDFAsia Tengah juga merupakan lokasi proyek-proyek industrialisasi besar dijalankan, seperti pembangunan rel kereta api, pabrik, pembangkit listrik tenaga air, dan kanal-kanal. Kebetulan, para stakhanov ‘pekerja super’ lokal selalu mendapat pengakuan dari Moskow dalam bentuk bonus atau berita utama tentang mereka di koran dan majalah nasional.
Para pekerja bangunan Kazakhstan yang membangun TURKSIB, salah satu proyek konstruksi utama dari rencana lima tahun pertama industrialisasi Stalin. Kereta api menghubungkan Siberia dengan republik Kazakhstan dan Kyrgyztan, 1930.
Arkady Shaykhet/МАММ/MDFLokasi konstruksi pembangkit listrik tenaga air Toktogulskaya, Kyrgyztan, 1975-1976.
Vsevolod Tarasevich/МАММ/MDFPekerjaan konstruksi di Kanal Besar Fergana yang dinamai Kanal Stalin. Kanal sepanjang 350 km ini memungkinkan pengairan lebih dari 500.000 hektar tanah di Uzbekistan, Kyrgyztan, dan Tajikistan, 1939.
Arkady Shaykhet/МАММ/MDFPetani kolektif dari Wilayah Tashkent berangkat ke lokasi konstruksi Pabrik Pembuatan Mesin Chirchik, raksasa industri yang memproduksi segalanya, mulai dari bom hingga traktor, 1930-an.
Petani kolektif dari Wilayah Tashkent berangkat ke lokasi konstruksi Pabrik Pembuatan Mesin Chirchik, raksasa industri yang memproduksi segalanya, mulai dari bom hingga traktor; 1930-an.Stakhanov Gemulin Geledzhiyeva dari Tajikistan, 1936.
Arkady Shaykhet/МАММ/MDFMaket kereta api, Uzbekistan, 1930-1949.
Max Penson/МАММ/MDFStakhanov Maria Nasilbayeva, seorang pekerja di pabrik kapas Alma-Ata, yang besar di panti asuhan. Timnya memenuhi rencana produksi sebesar 200 persen. Foto ini adalah arsip majalah Ogonyok, 1950.
Boris Kuzmin/МАММ/MDFPihak berwenang di Moskow mendukung pengembangan kerajinan lokal dan mendorong produksi barang-barang 'eksotis'. Berkat republik-republik Asia Tengah, penduduk bagian tengah Soviet memiliki kesempatan untuk membeli karpet, yang suka mereka gantung di dinding, dan untuk mencoba buah-buahan yang lezat. Pada saat yang sama, penduduk Asia Tengah menikmati penemuan para desainer metropolitan dan mendengarkan radio, bahkan di padang rumput.
Penanam anggur terkemuka dan paling banyak dianugerahi penghargaan di Uzbekistan, Rizamat Musamukhamedov, yang membiakkan varietas anggur baru, Rundweis (alias Bayan Shirey), 1939.
Max Penson/МАММ/MDFPedagang melon, Uzbekistan, 1930-an
Max Penson/МАММ/MDFSeorang anggota dewan lokal menerima pemilih di Uzbekistan, 1950-an.
Fotografer tidak dikenal/МАММ/MDFSuansa minum-minum di Uzbekistan, 1930-an.
Ivan Panov/МАММ/MDFSeorang pemburu yang berburu menggunakan elang emas, Kazakhstan, 1963.
Lev Borodulin /МАММ/MDFPenggembala ternak tengah mendengarkan radio disela menggembala di lahan yang baru dibuka di Kazakhstan, 1952.
Arkady Shaykhet/МАММ/MDFKeluarga penggembala ternak di depan yurt (tenda) tempat tinddal mereka di lahan yang baru dibuka, 1952.
Arkady Shaykhet/МАММ/MDFUnta di Stepa Kazakhstan, Agustus, 1952.
Arkady Shaykhet/МАММ/MDFPenjaga perbatasan berpatroli di Turkmenistan, 1930-an.
Boris Kudoyarov/МАММ/MDFPengrajin membuat ukiran kayu di Tajikistan, 1950-an.
А. Shakhovskoy/МАММ/MDFPerjalanan ke luar negeri tidak dapat dijangkau oleh kebanyakan orang Soviet, tetapi banyak yang masih dapat melakukan perjalanan ke republik-republik Soviet lainnya. Misalnya, orang Moskow bisa melakukan perjalanan ke Alma-Aty atau Tashkent. Banyak kota di Asia Tengah memiliki berbagai bangunan cagar budaya bersejarah, serta bangunan baru yang didirikan dengan gaya modernis atau konstruktivis Soviet.
Sekelompok turis berfoto dengan latar belakang Museum Lenin, Tashkent; Uzbekistan,1972.
Arsip Sharapov and AfanasyevHotel Uzbekistan di Tashkent, 1974-1976.
Viktor Yershov/МАММ/MDFHotel di Kota Alma-Aty, Kazakhstan, 1978.
Nikita Vlasov/Arsip Vladimir Aleksandrovich KarlovStasiun kereta di Ashkhabad, 1940-an.
Fotografer tidak dikenal/Arsip Aleksei ZakharovGedung bioskop di Ashkhabad, 1940-an.
Fotografer tidak dikenal/Arsip Aleksei ZakharovBanyak nama tempat di Asia Tengah diubah menjadi nama Soviet. Misalnya, kota Akmolinsk di Kazakhstan (sekarang Nur-Sultan) diubah namanya menjadi Tselinograd (tselina berarti tanah perawan). Sementara itu, Dushanbe, ibu kota Republik Tajikistan, berganti nama menjadi Stalinabad. Setiap kota besar di Asia Tengah memiliki patung Lenin dan banyak bangunan dihiasi dengan mozaik propaganda. Nama-nama jalan mengandung kata Revolusi, Gorky, dan Perdamaian, sama seperti di banyak kota di seluruh Uni Soviet.
“Saya tahu, kota akan berdiri”, Nurek, Tajikistan, 1960-an.
Gennady Koposov/МАММ/MDFLingkungan perumahan di Uzbekistan, akhir 1960-an - awal 1970-an.
Vsevolod Tarasevich/МАММ/MDFAlun-alun Revolusi, Tashkent, 1930.
Ivan Panov/МАММ/MDFDua wanita tengah membaca di dekat tulisan "“Gorky – pendiri realisme Soviet”, 1930-1949.
Max Penson/МАММ/MDFSebuah monumen bertuliskan “Salam untuk Kamerad Stalin terkasih”, Uzbekistan, 1930-1949.
Max Penson/МАММ/MDFMonumen Lenin di Andijan, Uzbekistan, 1930-an.
Ivan Panov/ МАММ / MDFPerayaan hari ulang tahun ke-350 Kota Uralsk, Kazakhstan, 4-5 September 1964.
Boris Veksler/Arsip Aleksandr ZakharikMonumen Lenin in Ashkhabad, Turkmenistan, 1930-an.
Ivan Panov/МАММ/MDFMayoritas penduduk Asia Soviet beragama Islam. Namun, sama seperti di wilayah-wilayah Soviet lainnya, semua agama ditindas dan ateisme dipromosikan. Masjid ditutup atau bahkan dihancurkan. Namun, sistem agama tidak dibongkar sepenuhnya. Badan Muslim resmi tetap ada, meskipun dikendalikan sepenuhnya oleh negara. Salat tidak dilarang, tetapi para pekerja resmi dibebaskan dari kewajiban menjalankan ibadah puasa Ramadan. Mengumpulkan uang untuk orang miskin juga dilarang karena itu tidak diperlukan di Soviet
Pemimpin Soviet Leonid Brezhnev melakukan ciuman persahabatan saat mengunjungi Uzbekistan, 1970-an.
Dmitry Baltermants/МАММ/MDFSuasana balkon restoran di Danau Issyk, Kazakhstan, 1961.
Vsevolod TarasevichSuasana di kawasan pembangkit listrik tenaga air Nurek, Tajikistan, 1977.
Viktor Yershov/МАММ/MDFPegunungan Pamir menjadi sangat populer di kalangan pendaki gunung Soviet.
Para pendaki Soviet di Pamir, Tajikistan, 3-24 September 1986.
Pavel Sukharev/Arsip Pavel Sergeyevich SukharevRepublik Kazakhstan memiliki banyak permukiman untuk orang-orang buangan, seperti Jerman Volga dan Tatar Krimea yang direlokasi paksa ke sana. Selain itu, republik ini juga memiliki beberapa kamp penjara kerja paksa Gulag di wilayahnya. Yang paling terkenal adalah AZhIR, kamp Gulag di Akmolinsk yang dikhususkan untuk penampung para istri “pengkhianat” negara, yang dikirim karena suami mereka telah dihukum sebagai "musuh rakyat".
Kamp penjara kerja paksa di Kazakhstan, 1970-an.
Sakharov CenterKosmodrom Baykonur, pelabuhan antariksa pertama Soviet, dibangun di stepa Kazakhstan, yang masih masih disewa dan digunakan Rusia hingga sekarang. Dari sanalah Yuri Gagarin, Valentina Tereshkova, dan Aleksei Leonov melakukan penerbangan pertama mereka.
Gagarin sebelum meluncur ke ruang angkasa di Kosmodrom Baikonur.
TASSKetika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda