Siapakah Mata-Mata Misterius Soviet yang Dijuluki Perseus dalam Permainan ‘Call of Duty’?

Getty Images; МАММ/МDF; domain publik
Dikenal sebagai Perseus, Mlad, Ilmuwan X, atau Dr. X, ia dianggap sebagai salah satu mata-mata paling rahasia yang digunakan Uni Soviet untuk melawan AS. Meskipun identitasnya masih belum diketahui, Anda dapat menghadapi dan, mungkin, melawannya dalam permainan Call of Duty yang terbaru!

Penggemar game mata-mata dan Perang Dingin sangat bersemangat. Bagian baru dalam permainan Call of Duty akan dirilis pada 26 Agustus. Black Ops: Cold War menyeret para pemain ke dalam konflik global antara dua negara adidaya.

Hingga kini, plotnya memang masih dirahasiakan. Namun, dalam cuplikan Activision yang baru-baru ini dirilis, kita bisa mengetahui sejumlah hal tentang game yang “terinspirasi oleh kisah nyata” ini. Kabarnya, seorang mata-mata Soviet yang dijuluki Perseus telah menyusup ke intelijen Barat dan berupaya menumbangkan AS demi memuluskan dominasi Soviet dalam perlombaan senjata. Sepertinya, tugas pemain adalah mencari dan menghancurkan agen berbahaya ini. Namun, apa yang sebenarnya dilakukan Perseus yang asli?

Narapidana

Sebagaimana yang dinyatakan dalam cuplikan game, identitas dan keberadaan Perseus tak diketahui hingga kini. Tidak ada yang tahu nama aslinya atau latar belakangnya. Namun, lebih dari itu, pertanyaannya adalah apakah dia benar-benar ada.

Informasi pertama tentang Perseus muncul di Rusia pasca-Soviet. Pada awal 1990-an, negara ini mengalami periode publisitas dan keterbukaan total. Arsip KGB yang sangat rahasia dibuka dan mantan agen rahasia mulai memberikan wawancara dan menulis buku.

Kolonel Vladimir Chikov adalah yang pertama kali memberi tahu dunia tentang Perseus. Menurutnya, Perseus, yang juga dikenal dengan Mlad, adalah seorang fisikawan muda di Universitas Chicago pada 1940-an.

Pada 1944, “warga asli Amerika yang mengenakan topi jerami, sandal putih, dan kemeja olahraga putih” ini bergabung dengan Proyek Manhattan (proyek pembuatan senjata nuklir) di laboratorium Los Alamos. Saat itu, dia direkrut untuk bekerja dengan Soviet dan selama beberapa tahun menyampaikan informasi rahasia tentang penelitian nuklir. Pada 1946, ia menghentikan kerja samanya dengan intelijen Soviet, kembali ke Universitas Chicago, dan bergabung dengan gerakan menentang pengujian senjata nuklir.

Fakta atau Mitos?

Karena FSB Rusia kembali mengklasifikasikan arsip rahasia yang dibuka “tanpa berpikir panjang”, mereka tak mungkin mengonfirmasi kata-kata Chikov atau menyangkalnya. Orang-orang yang percaya pada keberadaan Perseus mulai bermunculan. Beberapa percaya pada keberadaannya, yang lain (seperti kepala intelijen Soviet Pavel Sudoplatov), tidak percaya sama sekali. Seiring waktu, muncul versi baru kisah sang mata-mata. Konon, Perseus bergabung dengan Proyek Manhattan selama peluncurannya pada 1939 dan tidak berhenti bekerja untuk Uni Soviet. Ia malah bekerja sama dengan agen Soviet terkenal Rudolf Abel pada 1950-an. Tanpa bukti nyata, semuanya (begitu pula dengan keterangan Chikov) hanyalah spekulasi.

Anggota Tim Proyek Manhattan

Pada 1995, deklasifikasi sebagian dari pesan-pesan rahasia Soviet, yang dikumpulkan dalam program kontraintelijen AS (dikenal sebagai proyek Venona), memicu gelombang diskusi lain. Karena pesan-pesan itu berisi kode ‘PERS’, banyak yang percaya mungkin agen Soviet inilah yang mencuri rahasia nuklir AS. Namun, banyaj juga yang tidak setuju dan mengatakan itu merupakan operasi disinformasi intelijen Soviet untuk melindungi agen Theodore Hall, yang sebenarnya adalah Mlad. Perseus/Mlad palsu diberikan karakteristik yang tidak sesuai dengan Hall.

Pada 1999, skandal besar yang berhubungan dengan Perseus terjadi. Pendukung pengendalian senjata Jeremy Stone mengeklaim dalam bukunya, Every Man Should Try, bahwa Philip Morrison, seorang profesor fisika yang dihormati di Institut Teknologi Massachusetts (MIT) sebenarnya adalah mata-mata misterius ini. Namun, Morrison membuktikan bahwa tuduhan itu tidak benar dengan menunjukkan sejumlah perbedaan antara biografinya dan segala hal yang dikaitkan dengan Perseus. Stone terpaksa menerima argumennya dan meminta maaf “atas tuduhan yang mencemarkan nama baik”.

Jadi, sepertinya Perseus-nya Activision agak berbeda dari yang “asli”. Para pengembang game memutuskan untuk mengubah seorang ilmuwan idealis yang bekerja secara diam-diam dari laboratorium menjadi agen Soviet berbahaya yang terampil di jantung jaringan intelijen Amerika. Akankah game ini sukses, kita akan segera tahu ketika Call of Duty yang terbaru dirilis.

Dari menekan pemberontakan di Hongaria hingga memerangi korupsi, Yuri Andropov (1914 – 1984) menjalani kehidupan yang menarik.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki