Perang Melawan Tuhan: Bagaimana Otoritas Soviet Melawan Agama dan Pendeta demi Tegakkan Komunisme?

Sejak komunis merebut kekuasaan di Rusia, mereka langsung mengobarkan perang terhadap agama. Mengganti keimanan kepada Tuhan dengan kepercayaan terhadap komunisme, pemerintah Soviet hendak memenangkan hati dan pikiran masyarakat.

“Agama adalah racun. Selamatkan anak-anak!”

“Perjuangan melawan agama adalah perjuangan demi sosialisme!!!”

“Tidak ada Tuhan!”

“Mereka (kelompok beragama) membantu kapitalisme dan mengganggu para pekerja. Minggir!”

“Melarang hari libur, abstensi, dan minuman (beralkohol). Demi kerja keras!”

“Perempuan! Lepaskan diri dari jebakan agama! Bangun sosialisme!”

“Semua orang tahu: di mana ada pekerjaan, pendeta dan pemabuk sama-sama merusak”

"Inilah Anakku yang terkasih, yang paling Aku cintai”

“Jangan tertipu oleh pendeta! Bebaskan diri Anda dari bius agama! “

“Tarian melingkar”

Salib dan traktor”

“Pendeta mendorong ke masa lalu. Tidak mungkin!”

Revolusi Bolshevik mengantarkan pemerintahan komunis yang antigereja di Rusia. Namun, Ortodoks Rusia berhasil berkompromi dengan para pemimpin Soviet yang keras dan bertahan selama era Bolshevik yang tak kenal Tuhan. Bagaimana bisa?

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki