Zenit: Kamera SLR Terbanyak Diproduksi di Dunia

Kamera Zenit dikembangkan di Uni Soviet dan Rusia pada 1952 hingga 2005. Setelah rehat 12 tahun, kamera legendaris itu akan diluncurkan kembali tahun ini. Russia Beyond mengenang sejarah kamera yang mengubah cara masyarakat Soviet memandang dunia.

Perjalanan kamera Zenit dimulai pada 1952 di Krasnogorsky Zavod, Oblast Moskovskaya, ketika kamera refleksi lensa tunggal‎ (SLR) pertama di Uni Soviet diproduksi massal.

Sebelum seri Zenit-E — yang kala itu merupakan suatu terobosan — diproduksi pada 1965, ada enam generasi kamera Zenit yang telah diproduksi.

Tahan lama dan bisa diandalkan, Zenit-E mengombinasikan semua fitur terbaik para pendahulunya dan menjadi kamera klasik.

Zenit-E adalah kamera yang paling banyak diproduksi di dunia, dengan produksi dan penjualan sekitar 8 juta buah.

Pertandingan testimonial FIFA Lev Yashin tahun 1971 antara Dynamo Moskow melawan World XI.

Kamera ini laku keras hingga sebuah pabrik baru didirikan di Belarus. Namun, mereka tak mampu menyaingi kualitas ‘kakak’-nya di Oblast Moskovskaya.

Penulis, fotografer, dan petualang Rusia Vasily Peskov.

Kamera Zenit tak hanya diekspor ke negara-negara sosialis, tapi juga ke Jerman, Austria, Inggris, Prancis, dan Italia, dan sukses bersaing dengan merek-merek Barat.

Zenit-16 muncul pada 1972, dan merupakan salah satu kamera pertama yang badannya terbuat dari plastik. Ini membuat kamera lebih ringan dan lebih mudah digunakan.

Jurnalis Sergey Korshunov dan Marsekal Semyon Budyonny.

Kamera Zenit memenangkan banyak penghargaan internasional, dan pada 1979 majalah Inggris What camera? menobatkan Zenit-EM sebagai Kamera Tahun Ini.

Produksi kamera Zenit telah berakhir pada 2005. Namun tahun ini, kamera itu akan diluncurkan kembali di Krasnogorsky Zavod. Rostec Corporation, yang memiliki pabrik itu, berencana membuat Zenit menjadi kompetitor Leica dan Hasselblad.

Fotografi memang seni yang menakjubkan. Lihatlah foto-foto pesawat terbang dan helikopter berikut dari perspektif yang tak biasa.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki