Washington menjanjikan dukungan politik, bukan dukungan militer atau ekonomi, bagi Kiev. Foto: AP
Menurut pendapat para ahli Rusia, meski kunjungan Poroshenko ke Amerika Serikat tidak berujung pada prestasi besar, kunjungan tersebut akan memastikan dukungan yang luas dari elit politik Ukraina dalam konfrontasi Poroshenko dengan lawan politiknya di dalam Ukraina.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama meyakinkan pemimpin Ukraina selama pertemuan bilateral bahwa Washington “akan terus membantu Ukraina dengan menggerakan masyarakat internasional untuk menemukan solusi diplomatik” bagi situasi di Ukraina. Presiden Obama juga meyakinkan pers bahwa Ukraina ingin memiliki hubungan baik dengan semua negara tetangganya di Timur dan Barat, termasuk Rusia
“Kami mengonfirmasi bahwa kami akan mendukung Ukraina dan menyediakan bantuan tambahan di bidang ekonomi dan keamanan bagi mereka,” kata Obama.
Menurut Poroshenko, Amerika Serikat siap menggelontorkan jaminan keuangan sebesar satu miliar dolar AS bagi Kiev dan dukungan tambahan sebesar 53 juta dolar AS, 46 juta dolar AS untuk pendanaan tentara negara dan tujuh juta dolar AS sisanya akan ditransfer ke beberapa organisasi internasional yang akan memberi bantuan kemanusiaan bagi korban konflik domestik di Ukraina. Presiden Ukraina juga mengusulkan agar Kongres Amerika Serikat memberi dana khusus untuk mendukung investasi oleh perusahaan-perusahaan AS di Ukraina.
Poroshenko menekankan perlunya dukungan intensif militer bagi negaranya. “Kami sangat membutuhkan lebih banyak peralatan militer, baik yang mematikan maupun nonmematikan,” ujar Poroshenko dalam pidato di hadapan Kongres AS. Namun, baik anggota kongres maupun presiden Amerika Serikat tidak mendukung aspirasi kepala negara Ukraina tersebut yang ingin mendapatkan lebih banyak senjata. Mereka malah menegaskan Washington hanya bersedia memberi senjata tidak mematikan seperti baju pelindung, perangkat pengintaian pada malam hari, peralatan komunikasi, kendaraan, perahu patroli, pakaian, dan obat-obatan.
Pihak berwenang AS juga mengumumkan bahwa mereka tidak berniat memberi status “sekutu non-NATO utama” bagi Kiev. “Namun, Presiden Obama mengatakan bahwa tingkat kerja sama AS dan Ukraina di bidang pertahanan dan keamanan jauh lebih tinggi dibanding tingkat kerja sama AS dengan sekutu non-NATO utama, misalnya, dengan Argentina,” tutur Poroshenko dalam wawancara dengan CNN. Sementara, dalam pidato di hadapan anggota Dewan Atlantik, Poroshenko menjelaskan bahwa Ukraina tidak meminta untuk bergabung dengan NATO, tapi hanya bertanya ‘untuk kesopanan’.
Janji AS Tak Mengikat
“Pidato Poroshenko tentu sangat sukses. Ia menerima reaksi publik yang ia harapkan. Ia berbicara dalam bahasa Inggris dengan sangat cerdas, dan yang paling penting ialah persepsi positif pemimpin asing dari masyarakat AS. Namun, AS tidak membuat janji-janji yang mengikat secara hukum untuk melindungi Ukraina,” tutur Ketua Dewan Kebijakan Luar Negeri dan Pertahanan Fyodor Lukyanov.
Lukyanov menilai Washington hanya membuat langkah yang sangat sederhana dalam membantu Ukraina. Poroshenko tidak menerima dukungan ekonomi atau militer dalam skala besar. “Poroshenko dijanjikan dukungan dan tekanan terhadap Rusia, tapi pada kenyataannya Kiev tak bisa memecahkan masalah internal mereka sendiri,” ujar Lukyanov.
Lavrov: Pernyataan Obama Mengenai Amandemen Kesepakatan Rusia-NATO Tak Benar
Obama: Angkatan Udara AS Akan Siaga di Pangkalan Udara Estonia
Obama Umumkan Sanksi Baru bagi Bank Rusia, Sektor Energi, dan Industri Senjata
Obama: Rusia Bertanggung Jawab Langsung Atas Penyelidikan MH17
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda