Peristiwa jatuhnya pesawat MH17 menimbulkan hari-hari kelam bagi politik luar negeri Rusia. Foto: Reuters
Sergey Karaganov, Ahli Politik, Dekan Fakultas Ekonomi dan Politik Internasional Russia National Research University of Higher School of Economics
Perkembangan hubungan internasional di masa mendatang akan sangat bergantung pada hasil penyelidikan jatuhnya pesawat MH17. Jika hasil penyelidikan menunjukkan bahwa pihak yang bertanggung jawab adalah para milisi Donetsk dan Lugansk, maka Eropa akan menilai secara tidak langsung Rusia ikut terlibat dalam tragedi. Tentu hal tersebut akan menimbulkan kesan buruk bagi Rusia.
Sementara, jika ternyata hasil penyelidikan menunjukkan Rusia berperan lebih besar dari sekadar terlibat secara tidak langsung, maka hubungan Rusia dan Eropa akan benar-benar memburuk, tak hanya secara sosial namun juga secara politik.
Saat ini masih terlalu dini untuk menyimpulkan siapa yang bersalah. Pepatah mengatakan, “Saat perang berlangsung, ‘angsa hitam’ pasti datang”—angsa hitam adalah kiasan untuk bencana yang tak terduga. Jatuhnya Boeing 777 Malaysia Airlines merupakan contoh ‘angsa hitam’ yang dimaksud.
Sanksi yang diberlakukan Barat untuk Rusia jelas telah memperlambat pertumbuhan Rusia. Sanksi tersebut juga melemahkan landasan hubungan ekonomi mancanegara. Sanksi tersebut ibarat “pedang bermata dua” bagi Amerika Serikat dan sekutunya, memungkinkan sistem Bretton-Woods kembali muncul. Bila sistem ini diberlakukan, pasar internasional akan mengalami liberalisasi, yakni akses ke pasar dunia menjadi setara bagi semua pihak. Dengan demikian, negara adidaya seperti Rusia, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa harus bersaing dalam sistem tersebut. Sanksi-sanksi yang diberikan justru akan mempercepat proses peralihan sistem perekonomian dunia kembali ke sistem Bretton-Woods yang sebelumnya sudah pernah diterapkan.
Presiden AS Barack Obama berharap Rusia akan mengerahkan pasukannya ke wilayah Ukraina, dengan begitu mereka dapat mengambil langkah yang lebih besar. Perlu diingat, invasi AS ke Afganistan justru terbantu saat negara adidaya Uni Soviet runtuh.
Aleksandr Konovalov, Direktur Institute of Strategic Studies and Analysis (ISSA)
Peristiwa jatuhnya pesawat MH17 menimbulkan hari-hari kelam bagi politik luar negeri Rusia. Uni Eropa akan lebih mudah mendukung sanksi yang diajukan AS pada Rusia. Jika saja konflik Ukraina tidak menjadi pusat perhatian Eropa maka situasi saat ini tentu akan jauh berbeda.
Hasil penyelidikan tragedi MH17 ini tentu bisa menggemparkan dunia, sebut saja jika hasil menunjukkan bahwa pesawat MH17 ditembak jatuh oleh Divisi Senjata Pertahanan Udara Ukraina. Namun, kemungkinan itu terjadi sangatlah kecil, karena apa tujuan angkatan bersenjata Ukraina menembak jatuh pesawat penumpang seperti MH17?
Hubungan Rusia dengan saudara tuanya terus merenggang. Kiev dan Moskow telah melakukan banyak hal yang merusak semua aspek hubungan mereka sejak bergabungnya Krimea ke Rusia. Kerja sama kedua negara di bidang industri militer pun diminimalisasi. Mesin penggerak helikopter Rusia dibuat oleh perusahaan Ukraina Motorsich di kota Zaporizhia. Mesin diesel kapal laut Rusia pun juga dibuat di kota Nikolaev, Ukraina. Tentu Moskow akan mencari pengganti lain, namun jelas itu membutuhkan waktu. Rusia telah kehilangan Ukraina, dan entah sampai kapan.
Andrey Piontkovskiy, Ahli Politik dari Akademi Internasional Proses Informasi dan Teknologi Rusia
Hubungan politik Rusia di kancah internasional memburuk, bukan hanya dengan dunia Barat saja, tetapi dengan seluruh dunia. Banyak warga negara Australia dan Malaysia yang tewas dalam tragedi pesawat MH17, itu sudah cukup membentuk opini di kedua negara tersebut bahwa Rusia setidaknya secara tidak langsung bersalah atas peristiwa tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin terus berusaha keras menurunkan ketegangan yang terjadi. Hal itu terlihat dari pernyataannya pada kemarin malam. Pidato yang diberikan Putin ditujukan terutama untuk Presiden Obama yang berpengaruh besar menginisiasi langkah-langkah dunia Barat selanjutnya.
Masalah yang paling dikhawatirkan Putin adalah sanksi ekonomi. Sebelumnya, Eropa masih menentang desakan AS mengenai pemberian sanksi pada Rusia. Namun kini Obama akan lebih mudah mendapat dukungan dari Uni Eropa untuk mewujudkan langkah politiknya.
Sergey Mikheev, Direktur Pusat Politik Kondisi Darurat Rusia
Dulu Eropa belum punya banyak kepentingan terhadap Ukraina. Namun sekarang Ukraina menjadi pusat perhatian Eropa. AS terus berusaha meyakinkan Uni Eropa untuk menghancurkan hubungan mereka dengan Rusia secara radikal. Ada yang berusaha ikut bermain dalam situasi ini, ada juga yang berhati-hati mengumpulkan fakta dan bukti keterlibatan para milisi dan Rusia dalam aksi terorisme tersebut.
Pemerintah Ukraina berusaha membawa situasi ini ke tahap yang lebih emosional dan irasional. Mereka mengumumkan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk sebagai organisasi teroris internasional, yang membentuk opini publik dunia Barat untuk menilai situasi di Ukraina sama seperti apa yang terjadi di Afganistan dan Al-Qaeda. Hal tersebut semakin menguatkan inisiasi pembentukan koalisi dunia Barat dalam menanggapi situasi Ukraina. Bagaimana Rusia menyiasati situasi tersebut? Perlu dipahami bahwa AS atau Eropa bukanlah representasi seluruh dunia. Memang mereka merupakan pemain terkuat di dunia sekarang ini dan Rusia membutuhkan hubungan yang harmonis dengan mereka, tetapi kita pun perlu melihat dari sudut pandang lain. Rusia harus membuktikan kebenarannya. Negara itu juga harus mencari tahu siapa yang bertanggung jawab, serta bagaimana situasi ini akan berlanjut kelak. Rusia perlu mempertahankan posisinya dalam tragedi Boeing 777 tersebut.
Bagi sebagian besar negara Eropa, mengikuti hasutan dari Amerika Serikat tidaklah menguntungkan. Mereka akan mengalami kerugian bila Rusia kelak dinyatakan terlibat dalam tragedi MH17—meski secara tidak langsung. Akan lebih banyak pihak yang diuntungkan bila tragedi penembakan MH17 ini tetap menjadi misteri dalam sejarah dunia. Tidak ada bukti yang menunjukkan keterlibatan langsung Rusia terhadap peristiwa tersebut, begitu pula dengan Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia: Diduga Sukhoi Ukraina Terbang Dekat Pesawat MH17
Tim Ahli Internasional Siap Menginvestigasi Jatuhnya MH17
Rusia dan Australia Bekerja Sama dengan ICAO Selidiki Tragedi MH17
Rusia: Saat MH17 Tertembak, Ukraina Sedang Mengoperasikan Sistem Pertahanan Udara Jarak Jauh
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda