Reaksi Media Sosial Atas MH17, Belasungkawa Hingga Teori Konspirasi

"Di peta dunia ada Segitiga Bermuda baru," demikian salah satu reaksi pengguna jejaring sosial Rusia atas tragedi jatuhnya pesawat MH17. Beragam tanggapan muncul di dunia maya terkait peristiwa tersebut. Aksi saling tuduh, teori konspirasi, serta simpati bagi para keluarga korban membanjiri sosial media pada Kamis (17/7) malam.

Reaksi awal yang muncul di jejaring sosial Rusia setelah bencana itu sungguh emosional. Para pengguna berbagi tautan terkait tragedi ini dan menuliskan tanggapan singkat seperti "horor", "bencana", atau "turut berduka", serta komentar-komentar keras untuk pihak yang bertanggung jawab atas kejadian itu.

Orang-orang membawa bunga ke Kedutaan Besar Belanda dan Malaysia di Moskow. Foto: Yevgeny Biyatov/Artem Zhitenev/RIA Novosti

Mereka ingin tahu penyebab kejadian ini dan siapa yang bertanggung jawab atas petaka tersebut. Masyarakat terus mengikuti pemberitaan di media massa. Mereka kemudian mulai menyalahkan berbagai pihak, pertama milisi Donetsk, lalu Ukraina, lalu Rusia.

"Kalian lihat apa yang sudah kalian lakukan kan, dungu?" tulis Walikota Yekaterinburg dari pihak oposisi, Evgeny Royzman di Twitter, tanpa menyebut siapa yang ia maksud. Yekaterinburg adalah kota terbesar keempat Rusia. 

Berbagai Versi

Pengguna jejaring sosial mendiskusikan beragam versi penyebab jatuhnya MH17. Ada yang mengatakan bahwa pesawat penumpang itu ditembak jatuh dengan rudal antipesawat BUK oleh milisi Donetsk, ada yang menilai itu merupakan tindakan tentara Ukraina, bahkan muncul kabar di twitter seorang pria yang menyebut dirinya dispatcher pesawat berkewarganegaraan Spanyol dari Bandara Borispol menyatakan bahwa tiga menit sebelum malapetaka itu terjadi, MH17 diapit dua pesawat penghancur dari Angkatan Udara Ukraina.

"Tampaknya Segitiga Bermuda baru telah muncul di peta dunia. Terlalu banyak kebohongan dan rumor di balik berbagai versi penjelasan kejadian ini," tulis wartawan Stanislav Koucher pada halaman Facebook-nya.

Mirip Tragedi Lockerby dan Siberia Airlines

Sebagian pengguna jejaring sosial melihat kemiripan antara jatuhnya Malaysia Airlines dengan kejatuhan Lockerby Boeing 747 pada Desember 1988, ketika pesawat penerbangan London-New York meledak di langit Skotlandia karena bom yang dipasang oleh teroris Libya. "Ini adalah Lockerby Soviet kita," tulis wartawan Oleg Kashin di Twitter-nya.

Banyak pula yang masih ingat musibah 4 Oktober 2001, ketika rudal antipesawat S-200 Ukraina menembak jatuh sebuah pesawat penumpang Siberia Airlines yang terbang dari Tel Aviv menuju Novorossiysk, yang diperkirakan terjadi karena kesalahan pihak teknisi antipesawat saat latihan.

"Ini sama memalukannya seperti ketika para prajurit Ukraina dan media massa mereka jelas berbohong tentang penembakan Siberia TU-154 di atas Laut Hitam, dan kemudian berupaya melawan tuntutan secara hukum," tulis profesor Universitas Negeri Moskow Anatoly Khodorkovsky di halaman Facebook-nya.

Teori Konspirasi

Teori konspirasi juga menarik perhatian banyak pihak. Foto yang membandingkan wujud Boeing 777 Malaysia Airlines dengan pesawat kepresidenan Rusia tersebar di dunia maya. Kedua pesawat itu memang terlihat agak mirip. Beragam komentar pun muncul, termasuk menjelaskan bahwa kedua pesawat memang melalui titik yang sama di atas Polandia tidak lama sebelum kejadian.

Beberapa orang menilai jatuhnya MH17 akan menjadi titik balik bagi situasi di Ukraina tenggara. "Ini akan membawa perubahan besar, lebih besar daripada kasus Krimea dan hal-hal yang terjadi setelahnya. Kejadian ini sangat menyedihkan dan mungkin akan terjadi banyak hal yang lebih buruk di masa depan," tulis penerbit Look At Media Alexei Ametov di laman Facebook-nya.

Belasungkawa

Ucapan belasungkawa pada keluarga korban pun membanjiri dunia maya. Beberapa bloggermengajak orang-orang untuk membawa bunga ke Kedutaan Besar Belanda dan Malaysia di Moskow. Kedua kedutaan itu pun dipenuhi bunga-bunga yang telah diletakkan sejak Kamis (17/7) malam. 

"Saya tidak peduli rudal itu diluncurkan dari Kiev, Donetsk, atau Lugansk. Saya tak peduli permainan perang dan kelompok mereka, bagaimanapun juga semua itu masih di wilayah Ukraina. Ini ibarat preman liar dari kedua kubu dalam sebuah pertarungan jalanan, yang tiba-tiba menyerang orang lewat yang tidak berdosa, hanya karena ia memasuki area pertarungan," tulis wartawan Sergei Lesnevsky di laman Facebook-nya.

Artikel Terkait

Rusia Tak Akan Ambil Kotak Hitam dari Lokasi MH17

Rusia: Saat MH17 Tertembak, Ukraina Sedang Mengoperasikan Sistem Pertahanan Udara Jarak Jauh

Sebanyak 181 Jenazah Ditemukan di Lokasi Jatuh MH17

Pemerintah Indonesia Tunggu Kepastian Jumlah WNI Korban Jatuhnya Pesawat MH17

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki