Rusia Siap Bergabung Selidiki Kecelakaan Malaysia Airlines

Menteri Kondisi Tanggap Darurat Rusia Vladimir Puchkov: Rusia siap bergabung dalam operasi penyelidikan. Foto: AP

Menteri Kondisi Tanggap Darurat Rusia Vladimir Puchkov: Rusia siap bergabung dalam operasi penyelidikan. Foto: AP

Rusia siap bergabung dalam operasi penyelidikan jatuhnya pesawat MH-17 Boeing 777 milik Malaysia Airlines.

 

Hal tersebut diumumkan oleh Menteri Kondisi Tanggap Darurat Rusia Vladimir Puchkov. “Rusia sudah mengirim pernyataan resmi. Kami siap bergabung dalam operasi penyelidikan,” kata Puchkov. Selain itu, Puchkov menyatakan bahwa tidak ada warga negara Rusia dalam pesawat tersebut.

Stasiun televisi Inggris ITV menyatakan ada sembilan warga negara Inggris dalam pesawat itu. Namun, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Inggris. Sementara Presiden Amerika Barack Obama mengatakan pihaknya sedang mencari tahu apakah ada warga negara AS dalam pesawat MH-17 yang jatuh itu. “Ini adalah tragedi yang mengerikan”, ujar Obama. Selain itu, kemungkinan terdapat dua warga negara Belgia dalam peristiwa naas tersebut. “Dua warga negara Belgia telah memesan tiket pesawat MH-17. Saat ini sedang diselidiki apakah mereka ada dalam pesawat tersebut,” tulis ITAR-TASS mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri Belgia.

Pejabat Pengganti Sementara Direktur Umum Lembaga Pemerintah untuk Pelayanan Ruang Udara Ukraina Dmitry Babeychuk menyatakan sebelum kejadian penerbangan MH-17 berlangsung normal, pilot pun tidak mengumumkan ada gangguan pesawat. Pesawat masih terpantau oleh pusat dispatcher wilayah Dnepetrovsk. "Penerbangan berlangsung di ruang udara Ukraina tanpa ada gangguan apapun, tidak ada pengumuman kerusakan dari pilot MH-17. Tiba-tiba pesawat hilang dari radar stasiun kami," ungkap Babeychuk.

Sementara, juru bicara Lembaga Pengendalian Ruang Udara Eropa menyatakan peristiwa naas yang menimpa pesawat MH-17 ini merupakan kecelakaan dan mereka tidak langsung menutup jalur untuk melewati Ukraina. “Kami sedang melakukan penyelidikan atas insiden tersebut. Sementara ini tidak ada alasan untuk menutup ruang udara Ukraina," kata juru bicara tersebut.

Sumber: Sergei Sidorenko/YouTube

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki