Satu Tahun Edward Snowden di Rusia

Snowden menjadi penyebab resmi pembatalan pertemuan Presiden AS Barrack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada September 2013. Foto: Getty Images/Fotobank

Snowden menjadi penyebab resmi pembatalan pertemuan Presiden AS Barrack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada September 2013. Foto: Getty Images/Fotobank

Sudah satu tahun lebih Edward Snowden berada di Rusia. Mantan anggota CIA yang membeberkan informasi rahasia mengenai pengintaian yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat terhadap miliaran orang di 60 negara dan 35 badan pemerintahan tersebut mendarat di bandara Sheremetevo, Moskow tepat 23 Juni 2013 lalu.

Sebelumnya, Snowden sempat bersembunyi di Hongkong untuk menghindari pengejaran penegak hukum Amerika Serikat. Ada versi yang mengatakan bahwa Snowden dijemput bus segera setelah mendarat di Moskow dan dibawa ke tempat rahasia. Versi lain mengatakan ia dibawa masuk ke tempat peristirahatan petugas di zona transit bandara. 

Pada 16 Juni 2013, Snowden meminta suaka kepada Departemen Migrasi Federasi Rusia. Ia kemudian mengajukan permintaan suakanya ke Kementerian Luar Negeri Rusia pada 30 Juni 2013. Dalam pertemuannya dengan aktivis perlindungan HAM pada 12 Juli 2013, Snowden secara resmi menyatakan keinginannya untuk meminta suaka politik dari Rusia.

Petualangan Mantan Staf CIA

Snowden merupakan mantan staf sistem administrator di markas NSA (National Security Agency), Hawaii dan tenaga ahli bidang informatika untuk CIA. Pada Mei tahun lalu, ia membocorkan informasi terkait kegiatan pengintaian CIA, yang mengawasi orang-orang dari berbagai negara—termasuk mantan atasan Snowden sendiri—kepada Guardian dan Washington Post. Selain itu, Snowden juga membuka informasi mengenai proyek rahasia PRISM yang mengumpulkan informasi masyarakat dunia secara diam-diam.

Pemberian suaka untuk Snowden menjadi salah satu penyebab meningkatnya ketegangan hubungan Rusia dengan Barat. Namun, Kepala Lembaga Peterburgskaya Politika dan pakar politik Mikhail Vinogradov berpendapat bahwa keikutsertaan Rusia dalam penentuan nasib mantan anggota CIA ini bukanlah sebuah tindakan démarche (protes diplomatik terhadap pemerintah negara lain) oleh pemerintah Rusia. “Itu lebih mirip sebagai jaminan jika hubungan Rusia dengan AS maupun Eropa memburuk," terang Vinogradov.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga mengajukan syarat atas pemberian suaka politik untuk Snowden, yakni Snowden harus segera menghentikan semua kegiatan yang memojokkan “rekan-rekan Amerika Serikat”. Syarat tersebut tidaklah sulit dipenuhi bagi Snowden. Sejak saat itu, tak ada lagi sensasi yang muncul. Sekarang tinggal bagaimana mengakhiri pelarian sementara Snowden di Rusia.

Kehadiran Snowden cukup berdampak signifikan bagi hubungan Rusia dengan Barat. Snowden menjadi penyebab resmi pembatalan pertemuan Presiden AS Barrack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada September 2013. Selain itu, keberadaan Snowden membuat Senator AS Lindsey Graham mengajukan usulan pemboikotan Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014. Di sisi lain, Snowden sempat menjadi salah satu kandidat peraih penghargaan Sakharov Prize for Freedom of Thought yang diselenggarakan oleh parlemen Eropa. 

Pada Oktober tahun lalu, Snowden bertemu dengan ayahnya, Lonnie Snowden, yang berkunjung ke Moskow untuk beberapa hari. Pada bulan November, pengacara Snowden Anatoliy Kucherena mengumumkan bahwa Snowden telah mendapatkan pekerjaan di salah satu perusahaan ternama Rusia. “Salah satu tugasnya adalah mendukung dan mengembangkan sebuah situs populer di Rusia,” terang Kucherena pada Interfax.

Dalam wawancara telekonferensi, Snowden menyatakan misinya sudah selesai karena ia sudah menang. “Tujuan saya adalah menunjukkan kepada masyarakat bagaimana sebenarnya mereka dikendalikan selama ini,” ujar pakar bidang keamanan informatika dan HAM tersebut pada Washington Post, 24 Desember 2013.

Penulis dan sejarawan asal Rusia Leonid Mlechin menilai situasi terkait Snowden merupakan summum bonum (berkah tertinggi) bagi warga AS. “Skandal ini memperingatkan masyarakat akan ancaman pelanggaran HAM yang mengintai mereka, sekaligus membantu mereka mencari tindak antisipasi. Setelah skandal pembongkaran rahasia negara oleh Snowden ini terkuak, banyak tindakan administratif yang ditujukan untuk meningkatkan pengendalian terhadap badan intelejen, termasuk aparat keamanan sipil yang berwenang,” ujar Mlechin.

Film Tentang Snowden

Selama setahun berada di Rusia, Snowden sudah sedikit belajar bahasa Rusia. Ia bahkan pernah mendapat tawaran untuk menjadi pembaca berita di sebuah stasiun TV.

Kisah Snowden cukup menarik untuk diulas. Wartawan Amerika Luke Harding menulis buku tentang Snowden berjudul The Snowden Files. Pengacara Rusia Anatoliy Kucherena juga menulis buku berjudul Vremya Spruta mengenai kehidupan kliennya tersebut. Dalam wawancara bersama RIA Novosti pada Selasa (10/6), Kucherena ia sudah menjual hak pembuatan film atas buku karangannya pada sutradara Oliver Stone. Film itu akan dirilis tahun ini.

Sementara, pakar politik Rusia Vinogradov menganggap Snowden kurang beruntung. “Ia tidak pernah menjadi narasumber politik, karena pemberitaan tentang Snowden kalah oleh krisis Ukraina,” kata Vinogradov.

Vinogradov pesimis terhadap kemungkinan Snowden untuk menjadi sebuah fenomena besar di kancah dunia. Vinogradov mengingatkan akan peristiwa Mathias Rust, seorang pilot asal Jerman yang berhasil lolos melewati perbatasan udara Uni Soviet dan mendaratkan pesawat Cessna 172 di lapangan merah Kremlin Moskow secara ilegal. Sampai sekarang peristiwa itu masih menjadi lelucon di Rusia. “Snowden juga bisa masuk dalam sejarah, tapi itu tidak akan diraih hanya dalam satu tahun,” kata Vinogradov.

Artikel Terkait

Russia Direct: Saga Snowden Berlanjut

Diplomasi 2013: Rusia Memegang Teguh Kesetaraan

Menengok Rusia Lewat Ucapan Sang Tokoh

Putin Berbicara

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki