Ketika pertemuan tersebut, Presiden Rusia mengambil sekitar 50 pertanyaan, dan lebih dari 1.300 jurnalis mendatangi pertemuan ini. Sumber: Konstantin Zavrazhin / RG
Pada tanggal 19 Desember, presiden Rusia Vladimir Putin menggelar jumpa pers akbar kesembilannya. Tak tanggung-tanggung, kegiatan ini berlangsung selama 4 jam 5 menit. Selama jumpa pers berlangsung, kepala negara Rusia tersebut menjelaskan isu-isu nasional Rusia dan internasional.
Isu Ukraina
Putin mengatakan bahwa Rusia siap melakukan konsesi ekonomi dengan Ukraina, karena keadaan ekonomi yang sulit di Ukraina dan keinginan membantu partner lawasnya.
Mengenai gerakan anti Rusia di pusat kota Kiev, presiden Federasi Rusia ini yakin bahwa masyarakat tidak membaca proyek kerjasama mengenai asosiasi Ukraina dan Uni Eropa tersebut.
“Perhatikan apa yang tertulis di dalam proyek ini: pasar terbuka, uang tidak ada, norma perdagangan dan regulasi teknis ditentukan oleh Eropa. Apa artinya? Perindustrian sebaiknya ditutup, sedangkan agrikultura tidak akan berkembang. Itu jelas lebih berpihak ke Uni Eropa dan menjadi embel-embel agrikultura zona Eropa. Namun bila itu adalah pilihan pihak tertentu, silakan saja, itu adalah pilihan mereka”, kata presiden Federasi Rusia tersebut.
Menurut Putin, tidak ada yang mencuri European Dream dari rakyat Ukraina: ”Kami tidak ada sangkut pautnya dengan hal tersebut. Bergabung ataupun tidak ke dalam suatu serikat, menandatangani ataupun tidak suatu dokumen, itu adalah pilihan rakyat Ukraina dan otoritas sah di sana”, tegas Putin.
Isu Pemerintahan
Kepala negara Rusia mengatakan, sejauh ini kinerja pemerintahan Rusia memuaskan dan tidak merencanakan pergantian perangkat negara. “Di dalam pemerintahan, para profesional lah yang harus bekerja. Yang patut dihindari adalah penyusunan ulang personil, di mana potensi pemerintahan sekarang masih belum terealisasi”, kata Putin.
Isu Snowden
Dalam jumpa pers yang dihadiri 1300 jurnalis dalam dan luar Rusia ini, Vladimir Putin menegaskan bahwa dirinya belum pernah bertemu dengan mantan anggota CIA Edward Snowden. “Saya tidak kenal dan tidak pernah bertemu dengannya. Masih banyak pekerjaan saya yang lain. Namun tak berarti dia tidak menarik bagi saya. Saya pikir, berkat Tuan Snowden lah, banyak hal di kepala jutaan orang telah berputar balik, termasuk juga para politikus-politikus ternama masa kini”, katanya.
Putin juga penasaran bagaimana mantan anggota CIA tersebut memutuskan untuk mempublikasikan rahasia-rahasia gerak-gerik CIA. ”Snowden terbilang cukup muda. Dia tidak punya apa-apa. Tetapi dia telah memutuskan pilihannya sendiri. Pilihan yang mulia, namun sulit”, kata kepala negara tersebut. Dalam kesempatan ini, Putin pun menegaskan bahwa tidak pernah ada kerjasama antara Snowden dengan agen khusus Rusia.
“Saya sudah katakan: kami tidak pernah dan tidak bekerja sama dengan dia dalam rencana operasi kami. Kami juga tidak menganggunya dengan berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan bagaimana dan apa saja yang telah dilakukan pada Rusia, di mana dia pernah bekerja”, kata Putin dalam jumpa persnya.
“Semua yang ditinggalkan di suatu tempat, itu ditinggalkan untuk mereka di seluruh penjuru dunia. Kami tidak tahu di mana dan apa yang ditinggalkan olehnya”, kata Putin. Dalam pernyataannya tersebut, Putin juga mengingatkan bahwa pemerintahan Rusia memberikan Snowden kesempatan tinggal di Federasi Rusia dengan syarat dia tidak akan melakukan tindakan atau kegiatan anti Amerika.
Isu Spionase
Dalam jumpa pers ini, terkuak pula isu soal hubungan Rusia-Amerika dan Jerman paska skandal yang berhubungan dengan materi-materi milik Snowden.
Mengenai ini, Presiden Putin menganggap bahwa agen khusus Amerika melakukan penyadapan pembicaraan telepon di seluruh dunia dengan tujuan pemerangan terhadap tindakan terorisme.
“Saya tidak akan membenarkan siapapun. Hanya Tuhan yang bisa. Tetapi demi keadilan, itu semua dilakukan untuk memerangi terorisme. Itu adalah tindakan antiterorisme semata”, kata Putin. Dalam pernyataan diatas, Putin menegaskan, “harus ada setidaknya aturan-aturan dan perjanjian tertentu, yang di dalamnya memperhitungkan nilai moral”.
Greenpeace
Mengenai isu lingkungan, Presiden Putin menilai positif kepada mereka yang melindungi lingkungan, tetapi tidak kepada mereka yang menjadikan hal tersebut sebagai alat mencari uang dan menghasut massa.
“Saya menilai positif kepada mereka yang melindungi lingkungan, kepada siapapun tanpa pengecualian. Saya tidak bisa menerima orang yang melakukan hal tersebut sebagai alat pembentukan massa pribadi dan sumber penghasilan”, kata kepala negara tersebut.
Tetapi awak kapal Arctic Sunrise, yang dituduh melakukan penyerangan ke platform “Prirazlomnaya” mendapatkan amnesti, walau dokumen tidak diajukan secara khusus untuk membebaskan mereka dari tanggung jawabnya.
“Saya pikir apa yang terjadi harus menjadi pelajaran untuk kita bersama. Saya harap kepada organisasi Greenpeace untuk menuju kepada hasil kerja sama yang positif”, kata presiden Rusia ini.
Isu Iran dan Suriah
Masih dalam acara tersebut, Vladimir Putin menyatakan bahwa keputusan mengenai masalah nuklir Iran dan pelucutan senjata kimia Suriah bukan hanya merupakan keberhasilan Rusia saja, tetapi juga para partnernya.
“Tanpa kerja sama dengan Eropa, Amerika, China hal tersebut tidak dapat terjadi. Kami tidak bergerak tanpa aturan, kami melakukan pendekatan yang prinsipal terhadap hal tersebut, yang berdasarkan kepada aturan internasional. Dan kami boleh berbangga diri dengan pencapaian tersebut”, kata kepala negara Rusia.
Iskander di Kaliningrad membawa kembali era Perang Dingin
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda