Sumber: Reuters
RBTH berkesempatan menanyakan hal ini kepada Rim Turkmani, Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Suriah “Madany” (http://madanisyria.com), yang bergerak dalam pengembangan masyarakat sipil di Suriah, yang berbasis di London. Berikut cuplikan wawancaranya :
T: Apa yang Anda harapkan dari Konferensi “Jenewa-2” ini?
J: Dalam konferensi ini tidak akan ada tempat bagi kehendak rakyat Suriah. Cukup dengan fakta bahwa bukan rakyat Suriah yang memilih pihak-pihak yang akan berpartisipasi dalam konferensi tersebut.
Rakyat Suriah telah kehilangan hak untuk menentukan nasib mereka sendiri sebagai akibat dari meluasnya konflik ke tingkat internasional. Namun untuk menyelesaikan krisis Suriah tanpa konsensus internasional, tidaklah mungkin. Tak satu pun pihak di Suriah sekarang memiliki pilihan selain menerima “internasionalisasi” ini. Terlepas dari fakta bahwa solusi akan disesuaikan dengan standar internasional, bukan Suriah.
“Jenewa-2” akan memberi kesempatan pada masyarakat internasional untuk berkonsentrasi pada penyelesaian krisis Suriah. Bukan hanya mendukung salah satu pihak yang bertikai. Tugas “Jenewa-2” adalah memindahkan krisis Suriah dari aliran militer ke aliran politik. Hal ini dapat membuka pintu bagi masyarakat sipil, agar mereka menyatakan keberadaan diri mereka dan menjadi elemen utama dalam proses pemulihan Suriah.
T: Apakah Anda tidak takut bahwa kepentingan Suriah tidak dipedulikan oleh masyarakat internasional?
J: Pengembalian stabilitas dan keamanan di Suriah penting bagi mayoritas pihak sekarang, selain kaum ekstremis, yang menerima keuntungan dengan berlanjutnya tumpah darah.
T: Dapatkah negara-negara besar berhenti mendukung salah satu pihak yang berkonflik dan mulai menyelesaikan konflik tersebut?
J: Rusia selalu mendukung rezim yang, meskipun bermasalah, masih tetap lebih kohesif daripada pihak oposisi. Amerika Serikat mendukung oposisi yang tidak mempunyai kesatuan dan ini menjadi masalah bagi Washington. Pemerintahan Obama telah mencoba untuk mengubah situasi dengan cara pemberian bantuan militer kepada oposisi, kemudian dengan bantuan ancaman intervensi. Tetapi pada akhirnya mereka terpaksa untuk menerima inisiatif Rusia. Secara umum, posisi Amerika ditandai oleh ketiadaan strategi politik yang jelas dan ketidakmampuan untuk memahami semua seluk-beluk realitas Suriah.
T: Pada saat yang sama, Obama mengatakan dalam pidatonya di PBB mengenai peran luar biasa Amerika...
J: Masyarakat internasional tidak ingin supaya seseorang mengambil keputusan atas namanya atau menjadi polisi dunia. Sejarah, terutama perang-perang yang diikuti oleh Amerika, menunjukkan bagaimana masyarakat terbelah setelah intervensi militer dan konflik berkepanjangan dan destruktif yang diakibatkan olehnya.
Apa yang mengkhawatirkan kita, sebagai rakyat Suriah, adalah tahap berikutnya dari kerjasama AS-Rusia: berhasilkah Rusia memaksa rezim Suriah untuk membuat konsesi yang nyata demi penyelesaian secara politik. Sampai saat ini, mereka hanya membatasi pada penghancuran senjata kimia. Namun, senjata itu menjadi bagian dari konflik Suriah baru-baru ini saja. Dan fakta bahwa rezim berkolaborasi dalam penghancuran senjata kimia, tidak pernah akan cukup supaya kami percaya bahwa ini adalah bukti kesediaannya untuk mengambil jalan penyelesaian secara politik.
T: Dapatkah Rusia memaksa rezim untuk membuat konsesi tanpa persetujuan dari Amerika Serikat?
J: Konsensus Rusia-Amerika memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk berhenti memberi dukungan kepada salah satu pihak dalam konflik dan mulai mendukung penyelesaian konflik itu sendiri. Selain itu juga untuk mendukung koalisi yang akan muncul setelah konferensi “Jenewa-2”. Ini akan membuat peran Rusia dapat diterima oleh sebagian besar pihak Suriah, bukan hanya oleh rezim.
T: Selain pada pihak rezim, Rusia dapat bergantung pada siapa dalam proses penyelesaian konflik?
J: Rusia dapat bergantung pada masyarakat sipil Suriah. Kehadiran perwakilan masyarakat sipil pada konferensi “Jenewa-2” diperlukan untuk keberhasilan konferensi secara keseluruhan. Bagaimanapun juga, masyarakat sipil Suriahlah yang paling mampu mengekspresikan aspirasi rakyat Suriah dan menyampaikan pandangan rakyat Suriah tanpa polarisasi pendapat. Partisipasi perwakilan masyarakat sipil dalam negosiasi dan dalam masa transisi diperlukan untuk keberhasilan proses ini.
Doktrin Eksepsionalisme Amerika yang Berbahaya
Kisah di Balik Jihad Seorang Muslim
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda