Dilukis oleh Alexei Iorsh.
Karir penyiaran saya dimulai 35 tahun yang lalu di kantor internasional Radio Moscow. Ketika perestroika Mikhail Gorbachev muncul, saya mulai bekerja lepas untuk BBC dengan meliput perubahan-perubahan penting di Uni Soviet. Saya pun kemudian ditawari pekerjaan oleh Kantor BBC Rusia. Kesempatan ini saya lihat sebagai pintu masuk menuju BBC “yang sesungguhnya”.
Hanya sedikit yang saya ketahui tentang “dinding kaca” antara Kantor Dunia dan kantor BBC lainnya, atau antara produser bahasa yang direkrut dari luar negeri dan orang asli Britania Raya. Perlu kerja keras delapan setengah tahun untuk menembus dinding kaca itu dan menjadi koresponden asing BBC News. Dulu pada tahun 2001, kejadian itu benar-benar yang pertama kalinya. Ucapan selamat datang dari semua divisi: BBC seolah merayakan fakta bahwa seseorang yang bukan asli Britania Raya berhasil mencapai tingkat tertinggi dalam jurnalismenya.
Namun membaca sebuah artikel The Times, rupanya ada yang mengklaim bahwa banyak orang di dalam BBC berpendapat saya tidak dapat dipercaya untuk menyajikan gambaran yang imparsial tentang politik dan kehidupan di Rusia karena “latar belakang” saya. Debat pun terjadi dalam majalah staf BBC mengenai pro dan kontra untuk seorang asing yang meliput berita dari luar negeri. Opini terbagi hampir di sepanjang batas “dinding kaca”. Editor dan wartawan Kantor Dunia meyakini bahwa menempatkan seseorang yang akrab dengan mentalitas dan cara hidup di suatu negara asing untuk menjelaskan negara tersebut kepada khalayak Britania dan dunia, adalah tindakan yang lebih baik. Sedangkan pihak BBC “pusat” berargumen bahwa reportase luar negeri apa pun untuk masyarakat Britania, seharusnya dilakukan melalui mata orang Britania.
Gagasan yang kedua itu memunculkan apa yang disebut reportase “instan”, yaitu ketika segelintir reporter dan presenter “bintang” dikirim untuk meliput suatu peristiwa besar di luar negeri dengan sangat sedikit waktu untuk memahami kerumitan situasinya. Hasilnya seringkali lebih menyajikan gaya daripada substansi, karena khalayak Britania hanya menerima apa yang disebut oleh editor BBC “versi kebenaran yang disederhanakan”.
Upaya penyederhanaan ini menyebabkan terjadinya keruwetan yang menggelikan. Seorang koresponden veteran BBC dikirim untuk meliput pengeboman Yugoslavia oleh NATO pada 1999. Saat dia tengah mengamati jalanan yang sama sekali kosong dari jendela hotelnya di Belgrad tengah, dia pun menyimpulkan bahwa para penduduk takut meninggalkan rumah mereka demi keamanan. Mereka memilih berlindung dari serangan. Kolega di Kantor Serbia di Bush House menertawakan hasil amatan ini, karena mereka tahu dari teman dan keluarga yang berada di lokasi bahwa banyak penduduk sebenarnya berada di jembatan-jembatan di atas Sungai Danube untuk membentuk perisai manusia melawan pembom NATO. Tidak ada mobil di jalanan saat itu karena tentara Yugoslavia sebelumnya telah mengambil bensin untuk keperluan mereka.
Cukup banyak wartawan BBC yang terus menyebut invasi Rusia terhadap Chechnya, seolah-olah Chechnya adalah negara sendiri dan bukan bagian dari wilayah Rusia. Saya selalu bertanya-tanya apa yang akan dikatakan oleh para petinggi editorial BBC jika wartawan mereka merujuk pada masalah-masalah di Irlandia Utara sebagai invasi Britania. Dulu saya pernah benar-benar mengangkat isu ini dalam sebuah pertemuan Dewan Editorial BBC, yang membahas kesulitan peliputan perang di Chechnya. BBC menceburkan dirinya sendiri dalam masalah dengan secara tergesa-gesa menyatakan bahwa tentara Rusia telah melakukan kejahatan perang yang sebenarnya tidak mereka lakukan. Tuduhan ini didasarkan kepada sebuah rekaman video, yang telah berpindah-pindah tangan sebelum akhirnya diperoleh BBC. Setelah video ini disiarkan BBC, pembuat rekaman tersebut muncul ke permukaan dan berkata bahwa yang ia filmkan itu tidak ada hubungannya dengan tindak kriminal yang dituduhkan.
Pelaporan yang “terlampau bersemangat” seperti itu, kata mantan Kepala Divisi Berita Helen Boaden baru-baru ini dalam sebuah laporan BBC Trust tentang peliputan “Arab Spring”, hanya akan menghasilkan lebih banyak kesalahan seperti di Chechnya. Pada Mei 2012, BBC menggunakan sebuah foto mayat-mayat warga Irak dari tahun 2003 untuk menggambarkan pembantaian Houla di Suriah. Fotografer yang mengambil gambar tersebut, Marco di Lauro, menulis di dalam blognya “seseorang menggunakan foto-foto saya sebagai propaganda melawan pemerintah Suriah.” BBC menyatakan telah berupaya untuk melacak sumber asli yang kemudian memberikan beberapa informasi yang menunjukkan kejujuran foto itu. Namun seperti yang diceritakan oleh seorang pengguna internet dengan nama panggilan ty_a dalam postingnya di antiwar.com, ia hanya perlu 30 detik untuk mencari tahu melalui pencarian Google Image bahwa foto itu berasal dari tahun 2003.
Ketika saya menjadi koresponden BBC News pada 2001, sekitar 8 persen penduduk Britania Raya dilahirkan di luar negeri. Tetapi mereka hampir tidak terwakili di dalam staf kantor-kantor BBC “pusat” dan kesulitan untuk mendapatkan manfaat dari layanan masyarakat yang sebenarnya didanai dengan uang mereka juga. Mereka tidak dapat menghubungkan diri dengan liputan dunia yang disederhanakan yang disiarkan oleh saluran TV domestik. Sementara staf internasional di Kantor Dunia merasa frustrasi karena tidak dapat memberikan pandangan mereka tentang dunia luar kepada khalayak Britania Raya.
Misalnya, sebuah film dokumenter panorama berjudul “Euro 2012: Stadiums of Hate” cukup menggemparkan staf BBC Ukraina dengan adanya pernyataan tanpa bukti tentang rasisme banyak penggemar sepakbola Polandia dan Ukraina. Mereka kecewa reporter BBC sangat membesar-besarkan kenyataan di lokasi dengan memilih beberapa kasus terburuk dan menyajikannya secara terpisah.
Statistik resmi mutakhir menunjukkan bahwa 12,4 persen penduduk Britania Raya dilahirkan di luar negeri. Delapan juta pendatang ini memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang keadaan di negara asal mereka daripada wartawan yang lahir dan besar di Britania Raya.
Upaya terbesar untuk mengubah sikap BBC terhadap audiensnya yang majemuk sejauh ini sepertinya berasal dari Pemerintah Kerajaan ketika mereka memutuskan tiga tahun yang lalu untuk mentransfer pendanaan Kantor Dunia dari Kantor Luar Negeri ke biaya lisensi. Kebijakan ini ditentang oleh banyak pihak di BBC “pusat” karena menggunakan uang yang dikeluarkan oleh para pembayar biaya lisensi untuk mendanai layanan yang tidak bermanfaat bagi mereka.
Yang terlewatkan oleh kritikus-kritikus ini adalah kenyataan bahwa para pendatang di Britania Raya pun juga membayar biaya lisensi, dan menjadi sumber dari 13% pendapatan Sri Ratu. Dan wajar jika mereka berharap agar kebutuhannya dipenuhi oleh kantor berita pemerintah. Bersatunya kantor BBC Pusat dan Dunia di bawah satu atap di New Broadcasting House memungkinkan dibuatnya suatu Kamar Berita Global. Juga memanfaatkan kekayaan negara dan keahlian tentang isu spesifik dari para wartawan yang berbahasa lokal. Bukannya tidak ada keraguan mengenai integrasi ini, tetapi setidaknya ada harapan untuk memberikan gambaran yang lebih penuh dan lebih kaya dari peristiwa luar negeri alih-alih sekadar “kebenaran yang disederhanakan” yang saya selalu tentang selama bekerja di BBC.
Penulis:
Nikolai Gorshkov adalah seorang penulis lepas yang berbasis di London. Ia bekerja sebagai koresponden dan perwakilan BBC di Rusia dan bekas Uni Soviet pada 2001-2012, termasuk menjadi kepala kantor BBC di Ukraina untuk satu periode kepemimpinan.
Artikel ini tidak merefleksikan opini resmi RBTH.
Doktrin Eksepsionalisme Amerika yang Berbahaya
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda