Wisatawan Tiongkok di Sankt Peterburg.
Sergey Ermokhin / TASSJumlah wisatawan Rusia dan Tiongkok yang berkunjung ke masing-masing negara meningkat tahun ini. Hal ini membuat biro jasa wisata online asal Tiongkok, Ctrip, berniat untuk meluncurkan situs web berbahasa Rusia.
Saat diwawancara Sputnik, CEO Ctrip Jane Sun mengatakan bahwa pihaknya mendapati peningkatan jumlah turis lebih dari 50 persen sepanjang tahun ini, dibanding periode yang sama tahun lalu. Tahun ini, sudah ada 1,5 juta warga Tiongkok yang berwisata ke Rusia.
“Keputusan pemerintah Rusia untuk mencabut pembatasan visa bagi warga negara Tiongkok sangat pintar. Orang-orang Tiongkok punya banyak uang, mereka ingin menghabiskannya di Rusia. Ini dapat meningkatkan peluang kerja, jadi saya sangat mendukung prospek pariwisata antara Rusia dan Tiongkok,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa niat untuk memiliki situs web ini juga didukung oleh fakta bahwa Ctrip telah membeli Skyscanner, perusahaan jasa reservasi tiket online ternama. Ctrip sendiri adalah biro wisata online terbesar kedua di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar.
Jane menambahkan, pariwisata internasional dapat berkontribusi untuk perdamaian dunia karena “semakin banyak orang jalan-jalan, wawasan mereka pun semakin luas.”
Direktur Eksekutif Asosiasi Turis Rusia Alexander Agamov mengatakan pada Juni lalu bahwa Moskow dan Beijing harus menargetkan jumlah turis menjadi empat juta orang dari Tiongkok ke Rusia dan sebaliknya. Tahun lalu, sekitar satu juta turis Tiongkok mengunjungi Rusia dan sebaliknya, 1,7 juta turis Rusia mengunjungi Tiongkok.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda