Helikopter Kamov Ka-226T buatan Rusia-India.
Public domainRusia dan Tiongkok akan bekerja sama untuk membuat helikopter yang diberi nama Pengangkat Berat Canggih (AHL) sebanyak 200 unit. Perjanjian terkait hal ini rencananya akan ditandatangani pada akhir 2017, kata Direktur Kerja Sama Internasional dan Kebijakan Regional Rostec Viktor Kladov.
“Setidaknya 200 helikopter berat ini rencananya akan diproduksi di Tiongkok. Ini estimasi untuk volume pasar; jumlah terkecil. Kemungkinan, helikopter ini akan diekspor,” ujar Kladov, seperti yang diberitakan TASS, Kamis (31/8).
Ia menambahkan bahwa negosiasi kontraknya sudah mencapai tahap akhir. “Tentu saja harus ada negosiasi. Jika berjalan sesuai rencana, akhir tahun kontraknya akan ditandatangani. Kami akan mulai melakukannya (produksi) pada triwulan pertama tahun depan.”
Namun begitu, kedua negara belum membicarakan mengenai pembuatan perusahaan gabungan seperti yang telah dilakukan Rusia-India untuk produksi helikopter Kamov Ka-226T.
“Pola kerja sama dengan perusahaan Tiongkok ini berbeda. Tiongkok akan bertanggung jawab untuk desain dan produksi helikopter, sementara Rusia bertindak sebagai mitra teknologi,” ujarnya. “Perancang dan teknisi kami akan aktif berpartisipasi dalam pengembangan, uji coba, dan sertifikasi helikopter, sesuai kontrak."
Menurut data yang didapatkan TASS, helikopter itu akan memiliki bobot lepas landas maksimal 38,2 ton dan service ceiling (ketinggian maksimum yang bisa dicapai oleh pesawat untuk terbang dengan tenaga maksimum) 5,7 kilometer. Ia akan mampu terbang sejauh 630 kilometer dengan kecepatan maksimal 300 kilometer per jam, serta mampu mengangkut berat hingga 10 hingga 15 ton.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda