Jumlah kejahatan berbasis teknologi komunikasi dan informasi modern yang terjadi di Rusia pada 2016 tercatat sebanyak 66 ribu kasus.
Shutter Stock / Legion MediaAda 66 ribu kasus kejahatan siber yang terjadi Rusia pada 2016. Jumlah ini meningkat enam kali lipat dibanding 2013, kata Jaksa Agung Rusia Yuri Chaika, Selasa (22/8).
“Jumlah kejahatan berbasis teknologi komunikasi dan informasi modern yang terjadi di Rusia pada 2016 tercatat sebanyak 66 ribu kasus. Pada 2013, jumlahnya ada 11 ribu. Tahun ini pun angkanya cukup tinggi,” ujar Chaika, seperti yang diberitakan TASS.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa sudah ada 40 ribu kejahatan siber di Rusia tahun ini, dengan kasus WannaCry menjadi salah satu yang paling menyita perhatian.
Pada hari pertama serangan tanggal 12 Mei, korban perangkat pemeras (ransomware) ini paling banyak berasal dari Rusia. Menurut para pakar, hal ini dikarenakan orang-orang Rusia tidak memperbarui perangkat lunak mereka secara berkala.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda