Sindir AS, Dubes Rusia di RI: Kami Siap Kerja Sama Tanpa Prasyarat Politik

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin

Fauzan Al-Rasyid/RBTH Indonesia
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin mengatakan bahwa Indonesia selalu bisa mengandalkan negaranya.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin mengatakan bahwa Moskow siap bekerja sama dengan siapa pun tanpa menerapkan prasyarat politik seperti yang sering dilakukan “negara lain”.

Sindiran tersebut merupakan tanggapan atas kesepakatan Rusia-Indonesia melakukan imbal beli 11 unit jet tempur Sukhoi Su-35 dengan berbagai macam komoditas lokal.

“Kerja sama ini menunjukkan bahwa Indonesia selalu bisa mengandalkan Rusia. Kami tidak menerapkan syarat-syarat politik tertentu untuk penjualan pesawat tempur ini, tidak seperti negara lain yang tentu Anda sudah tahu siapa,” kata Galuzin kepada sejumlah wartawan di Jakarta, Rabu (23/8).

Republikamelaporkan, ungkapan tersebut ditujukan untuk AS yang memang sering menjatuhkan sanksi sepihak kepada negara yang dianggap berbahaya.

Indonesia sendiri pernah menjadi korban embargo senjata AS karena diduga melakukan pelanggaran hak asasi manusia pada 1999 di Timor Leste yang saat itu hendak memisahkan diri dari Indonesia. Embargo itu baru dicabut pada 2006 lalu.

Selain itu, Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana pun pernah mengatakan, pembelian senjata dari AS menyebabkan masalah karena mereka memberikan sejumlah syarat terhadap Manila. Hal ini membuat Filipina lebih memilih untuk membeli senjata ringan dari Rusia.

Rusia sendiri saat ini tengah mencari pasar baru untuk industri pertahanan mereka yang kini harus menghadapi sanksi dari Uni Eropa dan AS.

“Kesepakatan pembelian senjata ini menunjukkan kepada rakyat Indonesia bahwa Rusia adalah negara yang bekerja sama dengan prinsip saling menghormati tanpa melibatkan persoalan politik,” kata Galuzin. “Kesepakatan ini tentu saja akan menguntungkan kedua negara,” ucapnya.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki